"Morning Deddy...morning Momy...sarapan apa kita hari ini..." Sapa Rain sambil menuruni anak tangga dari kamarnya. Dan sudah perpenampilan rapi.
Tiba di dekat meja makan Rain mencium pipi Alhisa dan Zyan bergantian.
"Emm...putri Deddy pasti ada maunya, ...Where do you wanna go baby, so early?" Mendapati putrinya yang sudah rapi, sedangkan jam masih menunjukan pukul 06.18 ini masih terlalu pagi untuk Rain yang biasanya hibernasi di hari minggu.
"Ah..emm Deddy, Rain mau pergi main... sama Sia sama Arka" Sia menjawab sekaligus meminta izin Zyan untuk keluar main dengan sahabatnya.
"Mom, Deddy...Rain ijin keluar ya...janji ga sampe sore" lanjutnya sambil mengangkat dua jari membentuk huruf V meyakinkan.
Rain membagi pandangannya pada Zyan dan Alhisa penuh harap. Sudah satu minggu lebih sejak kepulangannya ke Jakarta Rain belum main lagi sama Sia.
Karena banyak hal yang harus ia urus dengan Mommy nya tentang persiapan sekolah dan karena Zyan dan Alhisa sedang sangat sibuk mengurus kepindahan jadi Rain tidak berani ijin keluar.
"Bener ga sampe sore?" tanya Zyan memastikan. Alhisa yang merasa suaminya akan memberikan ijin, berusaha ia cegah.
"Deddy...mereka juga pernah bilang tidak pulang sore tapi pulang malam Dedd..." sela Alhisa mengingatkan suaminya, banyak sekali hal yang Alhisa khawatirkan saat Rain tidak ada di rumah. Sikap yang entah dari kapan Rain tidak ingat dari Alhisa yang selalu menghawatirkan Rain berlebihan.
Saat di Lyon Rain memang tidak punya teman dekat jadi Alhisa sangat tenang tidak seperti sekarang. Rain akan sering keluar main dengan temannya di sini. Alhisa sangat takut jika dia tidak bisa mengawasi Rain di sini.
"Momy...bener ga sampe sore ko nanti siang aku janji pulang, trus Rain juga akan masuk ke Yudhistira jadi Deddy bisa urus pendaftaran ku sesuai keinginan Deddy sama Momy, sebenernya Rain pengen masuk SMK.." ujar Rain apa adanya karna memang dia ada sedikit keinginan untuk bisa sekolah bareng dengan Arka.
"Rain momy kamu khawatir sayang, jangan sampe sore ya...pastikan kamu pulang nanti siang sebelum jam makan siang...kalo perlu ajak teman kamu makan di rumah aja, tapi kamu benar mau masuk Yudhistira?"
"Rain bener boleh keluar Deddy...? Iya Rain masuk ke sekolah Deddy hehehe..." sahut Rain kegirangan.
Mereka bertiga menyelesaikan sarapan dengan hening, Rain tampak bersemangat sekali sepertinya. Agenda hari ini adalah pergi shopping beberapa keperluan sekolah bersama 2 temannya.
"Kamu nanti di jemput siapa Rain?" Zyan bertanya setelah meminum air putih di depannya.
"Itu Dadd...di jemput sama Arka, kumpul di rumah Sia soalnya." jelas Rain sambil memainkan sendok di tangannya.
"Emangnya kamu mau kemana sayang?" Tanya Alhisa untuk berjaga jaga kalau nanti ia akan mencarinya.
"Oh..nanti aku sama Sia mau belanja beberapa keperluan sekolah aja sih Mom, mungkin lebih banyak nemenin Sia kan punya Rain udah Momy siapin, jadi Momy jangan khawatir ya...Rain pulang sebelum jam makan siang ko" pinta Rain agar Momy nya itu tidak terlalu khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
MELOCACTUS
Teen FictionRain adalah anak tunggal dari keluarga Sebastian yang merupakan Pemilik HD Gruop, yang sebagian perusahaannya sangat terkenal di Lyon Prancis. Tidak sedikit yang merasa iri dengan kehidupan seorang Rain Bee Sebastian, mereka hanya iri dengan apa ya...