Prolog

6.9K 325 8
                                    

Moskow, Russia

Dorr...

Dorr...

Aaakkhh...

Di sebuah ruangan bawah tanah, terdengar suara jeritan dan tembakan yang bersahut-sahutan.

Di sebuah ruangan bawah tanah, terdengar suara jeritan dan tembakan yang bersahut-sahutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruang bawah tanah

"скажи мне, кто заказал тебе (beritahu siapa yang menyuruhmu)" ucap pria berbadan besar yang merupakan anak buah dari gadis cantik yang sedari tadi duduk tenang di sofa, kepada seorang pria yang terikat tak berdaya di kursi.

Ccrrraasshhh....

Srreetthh...

Jlleebbb....

Aaakkkhhhh....

Aaakkkhhhh....

Para anak buah lainnya pun mencambuk tubuhnya, memotong jarinya serta menancapkan pisau kebagian tubuhnya.

"сказать (katakan)" ucap pria itu lagi

"Я не скажу (aku tidak akan mengatakannya)" pria yang disiksa itu berucap dengan lirih

"достаточно (cukup)," gadis yang sedari tadi duduk di sofa itu kini melangkah maju.

Mereka langsung menghentikan kegiatan tersebut dan memberi jalan padanya.

Ia lalu berjalan dengan langkah tegas penuh wibawa dengan membawa pisau belati kesayangannya.

"Не испытывай мое терпение,сволочь, поторопись и скажи кто заказал (jangan menguji kesabaranku bajingan, cepat katakan siapa yang memerintahkanmu)" ucapnya dingin.

"Uhukk...не ожидайте (jangan harap)" pria itu terbatuk-batuk dengan darah yang keluar dari mulutnya

"скажи мне, кто заказал тебе (beritahu aku siapa yang memerintahkan mu)" gadis itu berucap lagi dengan suara dinginnya dan penuh penekanan.

(FYI, itu dalam bahasa Russia ya)

"Я никогда не скажу тебе (aku tidak akan pernah memberitahumu)" pria itu meringis menahan rasa sakit dikakinya akibat tertembak anak buah gadis yang berdiri didepannya.

"скажи мне или я убью тебя (beritahu aku atau aku akan membunuhmu)" gadis itu menyeringai licik, kemudian menancapkan pisau ke pahanya.

Jlebb...

Aakkhh....

"Я лу..чш...е ум..ру, чем ска...жу те...бе (le..bih b..ba..ik a..ku ma..ti dari..pada mem..berit...ahu..mu)" ucap pria tersebut terbata-bata menahan sakit di area paha.

" Oohhh Оказывается, ты все еще верен своему боссу, да, (ternyata kau masih saja setia pada boss mu itu ya)" gadis itu tersenyum miring

Ia lalu berjalan kearah dinding ruangan yang terdapat berbagai senjata, mulai dari pisau belati, revolver, kapak, pedang samurai dan katana.

Dia mengambil pedang samurai lalu kembali kehadapan pria tersebut,

Bllaaassshhh.....

Kepala pria tersebut tergeletak di lantai ruangan hanya dengan satu kali tebasan.

"Отдай тело Клеону (berikan mayatnya pada Cleon)"

(Cleon itu adalah singa peliharaannya
Cleon dalam bahasa Afrika-Amerika artinya singa yang mulia).

"хорошая мисс (baik Nona)"

Di sisi lain...

Jakarta...

Di ruang keluarga, terdapat beberapa orang yang sedang berkumpul.

"Martin, apa kau sudah menemukan keberadaan cucuku?" tanya seorang pria tua yang masih terlihat gagah di usianya yang sudah menginjak kepala enam.

"Belum Ayah, aku sudah mengerahkan orang-orangku bahkan menyewa detektif handal, tapi mereka masih belum menemukan putriku," jawab seorang pria paruh baya bernama Martin dengan sendu.

"Aku juga sudah mengerahkan orang-orangku, tapi belum bisa menemukan Princess" tambah pria yang lebih muda dengan raut muka yang tidak jauh berbeda dengan kakaknya, Martin.

Mereka adalah keluarga Lancaster, atau lebih tepatnya hanya para orang tua saja. Keluarga yang berpengaruh besar di dunia bisnis. Dan yang sedang berbicara tadi adalah Abraham Lincoln Lancaster dan kedua putranya Martin Luther Lancaster dan Jordan Derson Lancaster.

"Sayang, kamu harus segera menemukan Princess, aku merindukan putriku," ucap seorang wanita paruh baya sambil menangis.

"Iya sayang, aku akan berusaha untuk menemukan putri kita," ucap Martin sambil mendekap tubuh sang istri dan menenangkannya.

"Iya Kak, percaya sama Kak Martin dan Jordan, mereka pasti akan menemukan Princess dan membawanya kembali," ucap wanita paruh baya lainnya sambil mengelus punggung sang kakak ipar.

Kedua wanita paruh baya tersebut adalah menantu dari Abraham dan istri dan Martin dan Jordan, Gabrissa Edeline Collins dan Caroline Island Adamson.

"Iya aku percaya, tapi sampai kapan aku harus menunggu, sudah 14 tahun lamanya dia menghilang," Gabrissa berlalu dari sana menuju tangga.

"Huh, tenangkan istrimu Martin" ucap Abraham

"Iya Ayah," Martin lalu bergegas menyusul Gabby

"Aku hanya berharap semuanya segera berakhir," ucap Carol

"Iya semoga saja," Jordan dan Carol kemudian menyusul kedua kakaknya.

"Kamu dimana Princess, kami merindukanmu"

635 kata

QUEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang