37

2.1K 232 7
                                    


Shani pov.

Apa semua orang hamil begitu ya? Kenapa bawaannya marah- marah, cari - cari perhatian , kadang manja, tapi lebih sering jutek.

Kalau minta apa - apa harus dituruti, alesannya ngidam, nggak tau laki capek pulang kerja apa gimana ya.

Eh...kok laki ya aku kan perempuan.
Shani terkekeh sendiri dengan ucapannya .

Sekarang lagi musim dingin , kok malah minta manggis ya pasti susah bahkan nggak ada.

Biasanya kalau musim dingin gini mintanya di kelonin kan enak jadi anget , ini kok minta manggis.

Huft, udah dua jam muter - muter keliling jakarta , tanya sana  sini nggak ada yang jual manggis , aduh gimana ya, bisa - bisa suruh tidur di teras nih, gumam Shani .

Ting.....

Brilian,  kata Shani mendapatkan ide yang cemerlang menurutnya .

Bergegas mencari toko mainan anak - anak.

Akhirnya dapet juga buah manggis yang diinginkan Gracia.

*****

Ting tong....ting tong...

"Sayang, momy dateng.." teriak Shani setelah membuka pintu .

"Sayang udah dapat ? " tanya Gracia antusias .

"Udah dong lihat nih ." kata Shani sambil menunjukkan kantong plastik yang berisi buah manggis.

"Wah kamu hebat sekali, walaupun nggak musim bisa dapet juga "kata Gracia .

"Much...much...makasih sayang kamu sudah mau berjuang buat anak kita." kata Gracia terharu .

"Sayang yang ini belum , ntar ngiri lho..? Kata Shani sambil menunjuk ke arah bibirnya.

"Cup"

"Makasih sayang.." kata Shani sambil melangkah ke kamar.

"Eh..mau kemana si kok ke atas." tanya Gracia heran melihat Shani meninggalkan dia sendirian di dapur.

"Kekamar ku capek mau bobok dulu." kata Shani dengan santai.

"Temenin aku makan manggis dulu." kata Gracia manja.

"Makannya besok aja kasihan dedek nya ntar sakit malem - malem makan asem - asem gitu.

"Iya deh besok aja , tungguin aku taruh ini di kulkas dulu."

"Iya ." jawab Shani lega .

Setelah sampai di kamar Shani duduk sambil mengelus perut Gracia.

"Sayang , kamu baik - baik ya didalem sini, jangan nakal kalau ngidam yang enak enak biar momy gampang nyarinya.

Gracia yang mendengar ucapan Shani hanya tersenyum saja.

Yaudah bobok yuk udah malem, kamu harus banyak istirahat.

Akhirnya Gracia pun tertidur di pelukan Shani dengan nyaman .

Tengah malem Gracia terbangun dan pengin sesuatu , ya buah manggis yang tadi dibelikan Shani.
Gak tega mau bangunin Shani yang tertidur pulas akhirnya Gracia turun ke dapur dan membuka kulkas, matanya berbinar saat melihat bungkusan manggis yang di idam - idamkan dari sore .

Seger bangt kayaknya , kata Gracia dalam hati.

Mengambil beberapa lalu dicucinya dengan air bersih , dan segera membukanya.

Kok susah si, biasanya gampang dan empuk, ini kok keras ya , batin Gracia.

Ya mungkin karena musim kemarau kali ya jadi keras , pikir Gracia positive , Diambilnya pisau di dapur dan berusaha untuk membukanya .

Lha kok gak bisa si , ini gimana ceritanya buah manggis kok keras kaya batu.

Gak kehabisan akal maka Gracia pun mencari palu.

Aneh , ini kenapa susah banget sih, kata Gracia kesal.

Dengan sekuat tenaga Gracia membuka buah manggis tersebut dan akhirnya terbuka juga.

Betapa kaget dan marahnya Gracia melihat isi buah manggis yang ternyata buah manggis mainan.

Kurang ajar Shani nipu gue, berani - beraninya dia.

Gracia bergegas ke kamar dengan wajah yang sudah merah padam menahan amarahnya.

"Heh, Shani Indra Natio ." teriak Gracia keras tepat di kuping Shani.

Tentu saja Shani kaget bukan maen.

"Ada apa si Gre, tengah malem teriak - teriak kaya di hutan aja sih." jawab Shani malas.

"Ada apa kamu bilang, coba liat buah manggis yang kamu beli, ini kan mainan, kenapa kamu kasih ke aku , kamu mau bunuh aku apa gimana ?
marah Gracia sambil menjewer kuping Shani keras hingga menara.

"Ampun gre iya aku salah ." kata Shani memelas .

"Nih sekarang tidur diluar ." kata Gracia sambil melemparkan bantal dan selimut.

"Sayang maafkan aku sayang , aku nggak akan ulangi lagi, tapi jangan tidur diluar ya , entar aku digigitin nyamuk." ucapnya .

"Nggak, kamu tidur di luar apa aku yang tidur diluar." kata Gracia kesal.

"Mau kamu gimana ?" tanya Shani polos.

"Kamu atau aku yang tidur diluar." teriak Shani.

"Ya kalau kamu mau mah aku bersyukur sayang." kata Shani santai tampa dosa.

"Dasar manusia nggak peka ." kesal Gracia, sambil berjalan ke luar kamar dan menutupnya dengan kencang.

Kenapa Gracia marah ya , kan dia yang kasih pilihan , kok jadi aneh.

Huft, sabar Shan namanya juga lagi hamil, batin Shani sambil mengelus dadanya .

🙏🙏🙏

Hanya Kamu...( End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang