Pak Anto ini tetangga samping rumah. PNS. Orang Batak. Pindah dari sumut pas aku SMP. Awalnya penampilannya biasa saja sih. Tapi setelah beberapa tahun fisiknya berubah. Dari yang semula punya body fit jadi gemukan. Mungkin dia merasa lebih enakan tinggal disini.Tampang asli ganteng. Kumis hitam lebat kontras ama warna kulitnya yang putih. Saya ingat pas hari hari pertama mereka pindah kesini, istrinya mampir ke rumah. Kebetulan para ibu ibu lagi berkumpul dirumah. Ngerumpi. Lalu si bapak ini datang. Kenalan sebentar habis itu langsung balik ke rumahnya. Para ibu ibu langsung bahas si bapak.
"Ih suaminya ganteng ya bu. Pikirku pria batak itu tampangnya sangar sangar yang ini justru adem liatnya" .Sejak SMA saya ada feeling kalau bapak ini gay. Atau minimal biseks. Mungkin ini yang kata orang orang 'gaydar' itu ya🤔.
Si bapak ini pagi sebelum kerja sering nyapu halaman dan nyiram bunga hanya pakai celana pendek + kaos singlet. Bikin mata segar pagi pagi😂. Apalagi kalau sedang nyuci motornya, pas nungging atau duduk langsung kelihatan deh belahan di belakangnya.
Beliau sering kedatangan tamu seorang pria yang umurnya perkiraan saya sekitar 10 tahun diatas saya. Orangnya gempal, putih, tampan.
Pernah juga pas beli rokok dari warung yang belum pernah kukunjungi sebelumnya, si bapak sedang ada disana. Bukan di warung tapi didalam rumah. Kebetulan warung ini berada satu bangunan dengan rumah pemiliknya. Bapak pemilik warung ini badannya begitu juga. Beda tipis ama pak Anto. Bedanya dia kepalanya setengah botak. Kayaknya istrinya sedang tidak rumah, soalnya yang melayani saya ya si bapak ini. Pak Anto menunggu di ruang tamu.
Saya ingat ketika pakde saya yang gemuk, berkumis, dan berkacamata sedang berkunjung ke rumah merayakan tahun baru dengan keluarganya. Saat sedang duduk di teras dengan pakde, pak Anto datang dan menyapa pakde. Mereka berkenalan dan berbincang cukup lama. Ada yang berbeda dari caranya memandang pakde.
Awal hubungan saya dengan pak Anto itu pas saya kuliah tahun kedua. Saat itu saya pulang kampung buat merayakan tahun baru. Kebetulan sanak family datang juga. Tanggal 1 januari keluarga saya pergi jalan jalan. Saya tidak ikut. Saya memang tidak begitu suka kumpul kumpul bareng keluarga besar. Bakal jadi om om yang suka ngilang kalau ada family gathering lol.
Saat itu sekitar jam 10 pagi saya duduk di teras mainin hp. Pak Anto kebetulan lewat dari depan rumah dan langsung menyapa.
"Gak ikutan jalan jalan dek?"
"Gak, om. Males"
Si bapak langsung duduk disamping saya. Kami ngobrol panjang lebar mulai dari soal kuliah, pacar, dsb.Saya tahu dari sejak si bapak menyapa saya di teras, beliau sudah langsung melirik ke selangkangan saya. Awalnya saya pikir itu biasa saja. Pria normal juga kadang begitu. Tapi saat sedang mengobrol, beliau sekilas kembali melirik selangkangan saya. Dan bibir saya. Saya mulai berpikir si bapak mungkin memang seperti yang saya duga selama ini. Terutama karena fisik saya yang berubah sejak lulus SMA. Apalagi kalau di rumah saya sering pake celana boxer atau celana bola. Pokoknya celana pendek yang pake karet.
Saya berpura pura melihat lurus ke depan. Saya bisa merasakan si bapak menatap tajam ke selangkangan saya.
Terus terang ada perasaan bangga dipandangi seperti itu. Otak sudah mulai berpikir yang macam macam.
Untungnya saat itu tidak terjadi apa apa. Belum lagi saya belum sepenuhnya yakin soal beliau. Entar diajak ena ena di rumah malah kena tempeleng. (Bersambung ke part 2)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Bersemi Di Warnet
Short StoryIni sebuah kisah nyata dari saya. Cerita yang sudah lama saya pendam. Paling tidak dengan menuliskannya disini bisa sedikit mengurangi beban pikiran saya.