Bambang adalah orang baru di gang tempat tinggal saya. Rumahnya persis di depan rumah saya. Kalau tidak salah mereka pindah kesini pas saya masih kelas 4 SD. Bambang ini juga sering main ke rumah.Mungkin karena sering berdua dirumah saya jadi teringat dengan si Arnold. Saya jadi merindukan saat saat itu. Dengan ragu ragu saya mulai mengajaknya. Dan ternyata dia mau mau aja.
. . . . . . . . .Dan terjadi lagi. . . . . . . . . . . .
Keluarga si Bambang ini hanya setahun tinggal di depan rumah saya.
Mereka langsung pindah. Tidak jauh. Sekitar 500 meter dari rumah. Tapi dia tidak pernah main lagi ke rumah. Sekedar menyapa kalau ketemu dijalan juga tidak. Yah, saya juga tidak begitu peduli.Pas aku SMP itu warnet warnet mulai bermunculan di kota ini. Warnet paling dekat itu sekitar 1 km dari rumah. Saya baru tahu internetan karena diajak ama teman sekelas. Disana saya mengenal Myspace, Friendster, mIrc, game online, dan tentu saja, bokep.
Pertama diajak nonton bokep itu serasa mual. Tapi jadi ketagihan. Setelah berkali kali nonton bokep saya mulai merasa ada yang berbeda. Belakangan saya lebih suka menonton video yang prianya berbadan besar (minimal gempal), berbulu, dan brewokan. Entah kenapa saya lebih bergairah kalau menonton yang seperti itu. Terutama jika wanitanya berbadan mungil dan kulit putih mulus (kontras dengan prianya).
Sejak saat itu saya mulai melirik pria dengan perawakan seperti itu. Mulai dari teman satu sekolah, pak guru, sampai bapak bapak tetangga 🤣
Kelas 1 SMA ada warnet baru di tempat tinggal saya. Jaraknya paling 100m dari rumah. Sebut aja warnet Z. Sebelum itu kebanyakan anak anak dilingkungan sini belum familiar ama internet. Lebih sering main ke rental PS. Ada sih beberapa teman yang saya temui di warnet X. Tapi dulu saya yang ngajakin mereka. Saya yang mengajari mereka.
Jadi pas tahu ada warnet baru di dekat rumah, saya dan teman teman ini langsung meluncur kesana.
Setelah beberapa hari si Bambang nongol juga di warnet ini. Setahuku dia ini hampir tiap hari nongkrong di rental PS. Kayaknya ini juga pertama kalinya dia ke warnet. Soalnya masih diajarin ama teman hasil didikan saya😎
Saya dan Bambang masih bersikap acuh tak acuh seperti biasa.
....Sampai akhirnya kami lulus SMA....
Lulus SMA saya melanjut kuliah di kota J. Si Bambang setahun kemudian melanjut ke kota M. Dia setingkat dibawah aku.
Liburan tahun baru saya pulang kampung. Sampai dirumah udah malam. Keesokan paginya saya pergi ke warnet. Mau bertemu teman lama. Kami berbincang bincang sebentar. Tiba tiba Bambang menghampiri saya.
"Selamat tahun baru, bro". Katanya sambil menjabat tangan saya.
Saya sempat terdiam menatapnya. Dia sedikit berubah. Badannya jadi lebih berisi.Tahun berikutnya saya kembali pulang kampung dan bertemu dengannya di warnet. Badannya jadi lebih berisi dari tahun kemarin. Gempal dan brewokan.
Terus terang saya sedikit kegirangan pas melihatnya. Seperti biasa dia menyapa dan menyalami saya. Jadi kepikiran kenapa selama ini dia bersikap acuh tak acuh dan mendadak jadi ramah setelah lulus SMA.
Selama di warnet perhatian saya jadi teralihkan kepadanya. Setiap ada kesempatan langsung melirik. Terutama saat dia membelakangi saya. Sudah cukup memberikan waktu bagi saya untuk melihat bokongnya😂. . . . . . . . . . . . . .Montok. . . . . . . . . . . . . . .
Beberapa hari liburan di kampung dan bertemu diwarnet, saya menyadari ada yang berbeda dengannya. Berapa kali kami bertemu pandang saat saya sedang meliriknya. Ternyata dia diam diam juga sering melirik saya! Tapi, apa iya? Atau hanya kebetulan saja? Pikirku.
Tapi saya semakin yakin saat seorang bapak ganteng (yang kebetulan tipe saya) masuk ke warnet dan duduk disamping si Bambang. Saya belum pernah melihat si bapak ini sebelumnya. Mungkin kerabat seseorang yang sedang berkunjung merayakan tahun baru.Si bapak sedang membuka situs togel online dan si Bambang sedang main game. Saya sedang tidak main. Saya hanya ngobrol dengan teman.
Tipikal bapak gendut saat sedang duduk, celana melorot dan memamerkan belahan di belakangnya. Saya yang melihat itu langsung gak bisa fokus. Dorongan untuk melihat tidak bisa ditahan🤣.
Dan ternyata si Bambang juga sesekali melirik ke belahan di sampingnya. Dia terlihat gelisah. Antara tidak nyaman atau...
Saya jadi berpikir mungkin si Bambang juga seperti saya. Dan punya tipe yang sama seperti saya. Soalnya yang mengalami perubahan fisik sejak lulus SMA bukan dia saja. Begini begini saya punya body kayak babang Andmesh😎. Beda jauh dibanding masa masa sekolah dulu.
Meskipun dia menyalami saya tiap tahun baru, tapi kami sangat jarang berkomunikasi. Pernah, saat ada pemadaman listrik, karena kebetulan warnetnya gak pake genset, saya dan teman ngobrol sambil nungguin listriknya nyala. Kami menyusun bangku bangku yang ada disana membentu lingkaran. Sebagian besar anak yang ada disana sudah pada pulang. Yang tersisa palingan 5 orang. Sudah termasuk saya dan si Bambang. Tapi si Bambang tidak join kami. Dia duduk menyendiri disana. Kayaknya hp nya sedang lowbat jadi dia cuma duduk sambil nontonin kami ngobrol. Kebetulan rumahnya yang jaraknya paling jauh dari warnet. Tambah lagi motornya sedang dipake abangnya😂.
Kami ngobrol panjang lebar, bernostalgia, dan ketawa dengan berbagai lelucon. Saling menghina satu sama lain. Si Bambang diam saja. Satu teman nyeletuk "Hei,Bambang, gabung sini! Ngapain mojok disana!?"
Si Bambang diam saja. Saya juga diam dan sengaja tidak melihat kearahnya. Saya tahu dia tidak mau gabung karena ada saya.Sampai akhirnya saya wisuda hubungan saya dengan Bambang masih tetap seperti itu.
Sampai suatu hari...(bersambung ke part 2)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Bersemi Di Warnet
Historia CortaIni sebuah kisah nyata dari saya. Cerita yang sudah lama saya pendam. Paling tidak dengan menuliskannya disini bisa sedikit mengurangi beban pikiran saya.