Awalnya saya berpikir bahwa perasaan saya pada Bambang hanya soal nafsu semata. Tapi semakin lama ada perasaan lain. Perasaan yang lebih kuat dari itu.
Entah kenapa saya merasa bahagia setiap kali bertemu dengannya. Meskipun kami tidak bicara. Meskipun hanya bertatapan sekilas saat motor kami berpapasan di jalan. Tapi semakin lama ada perasaan sakit juga. Membayangkan bahwa saya tidak akan bisa memilikinya meskipun dia juga punya perasaan. Membayangkan bahwa meskipun kami menjalani hubungan secara sembunyi - sembunyi, suatu saat saya harus melepaskannya. Kami tidak akan bisa bersama. Tidak di negeri ini. Saat saya berpapasan dengannya dan ternyata dia sedang membonceng seorang perempuan, hati saya serasa dicabik cabik. Pas intip profilnya saya tahu, dia sudah punya pacar. Malam itu saya susah tidur. Sakit sekali.
Saya berusaha untuk move on dan mengalihkan perhatian terhadap hal lain. Saya berusaha berpikir bahwa hidup bukan hanya soal cinta saja. Banyak hal yang lebih penting dari itu. Tapi tetap saja. Setiap kali berpapasan dengannya, rasa sakit itu selalu muncul.
Sampai suatu hari, KTP ibu saya hilang. Saya harus mengurusnya ke kantor capil (tempat Bambang bekerja). Kantor capil tidak begitu jauh dari rumah. Paling hanya 10 menit naik motor. Tapi saya malas pergi kesana. Sejak tahu Bambang sudah punya pacar, saya berusaha menjaga jarak. Berusaha terlihat cuek dimatanya.
Beberapa hari kemudian, sepulang kerja saya mandi dulu dirumah. Lalu sekitar jam 6 sore pergi keluar naik motor buat beli makanan. Biasanya sehabis makan diluar (biasanya sate, nasi goreng, dsb) saya akan membeli gorengan atau martabak buat dimakan diteras rumah. Ditengah jalan saya berpapasan dengannya. Saya langsung memanggilnya dan menghentikan sepeda motor. Begitu juga dengannya. Saya langsung berjalan menuju kearahnya.
"Bro, bisa bantu urus bikin KTP emak gw gak? KTP nya ilang."
"Bisa bro" katanya sambil tersenyum. Adem bgt liatnya. Setiap melihat matanya entah kenapa saya punya perasaan bahwa dia menyembunyikan sesuatu. Singkatnya kami membahas apa saja yang harus saya sediakan buat mengurus KTP. Sisanya dia yang membereskan. Dia bahkan ngasih nomor wa.
"Tadi mau kemana bro?" Tanyanya.
"Biasa, mau cari makan. Ikut bro?"
"Ayuklah".
Wow. Saya gak nyangka. Kok segampang ini? Mungkin karena dia hanya menganggap saya sebagai teman kali ya.
Singkatnya kami pergi makan nasi goreng dipusat kota. Kebetulan disini tiap malam ada banyak street food berjejer di perempatan. Kami bicara panjang lebar (kebanyakan nostalgia waktu warnet terdekat dirumah itu baru buka). Kami juga bahas soal film. Kebetulan kami sering download film pas di warnet dulu. Saya tahu dia juga sering download bokep. Tapi saya menghindari topik itu.
"Di laptop kamu banyak film dong, bro. Bagus bagus gk?" Tanyanya.
"Tergantung. Soalnya saya lebih suka film film misteri. Suka alur ceritanya. Susah ditebak". Kata saya. Saya mulai cerita sedikit tentang film Se7en. Film misteri terbaik kalau menurut saya.
"Bagi dong bro".
"Datang aja ke rumah. Kata saya". Sedikit berharap.
"Pindahin ke flashdisk aja bro. Gw bawa flashdisk kok". Katanya.
Yah, ilang dah kesempatan ngajakin orang ini kerumah. Pikirku.
"Nanti aku pindahin ke flashdisk, ngasihnya gimana, bro? Kamu aja jarang keliatan". Saya mulai cari alasan.
"Iya bro. Gw lebih sering di rumah. Main hape. Telponan. Gak tahu mau kemana kalau malam malam"
Saya langsung tahu yang dia maksud telponan itu sama pacarnya. Mood saya langsung ilang.
"Kamu sendiri kalau malam malam gini ngapain aja bro?"
"Di rumah. Biasanya di teras. Main hape juga. Teman teman kita kalau cuaca bagus seperti ini sering kumpul diteras. Nanti juga habis dari sini aku di teras kok. Makanya habis dari sini kita ke rumahku aja. Sekalian nge copy film".
"Iya bro" katanya nyengir sambil melihat ke arah jalan. Entah apa yang ada dipikirannya.Kami tidak sampai satu jam disana. Singkatnya kami pulang dan dia mampir sebentar ke rumahku buat mengcopy filmnya. Saya merasa tidak wajar kalau usia segini saya mengajak seorang pria masuk kekamar saya. Jadi saya ambil laptop dan mengajaknya duduk diteras. Sambil menunggu copyannya selesai kami ngobrol lagi. Kebanyakan soal film. Dia tanya beberapa film yang ada di laptop saya.
"Ini tentang apa? Kalau yang ini?"...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cintaku Bersemi Di Warnet
Historia CortaIni sebuah kisah nyata dari saya. Cerita yang sudah lama saya pendam. Paling tidak dengan menuliskannya disini bisa sedikit mengurangi beban pikiran saya.