21. special chap: jae-pil? (3)

439 60 15
                                    

Hari ini sungguh melelahkan bagi jae

Kenapa dirinya selalu merasa sendiri?

Bahkan disaat dia merasa sudah punya teman. Sekarang dia merasa sendirian lagi karna hanya dirinya yang tidak mengetahui apa-apa

Sehabis jae melihat wonpil seperti itu dia langsung keluar begitu saja, membuat dokter dan perawat disana kebingungan

Hatinya tidak kuat melihat wonpil tergeletak tak berdaya seperti itu. Mungkin jae sudah benar-benar menyukai wonpil

"Gua apa-apaan sih, mana pantes gua nyukain orang. Temenan aja susah.." Bicaranya sendiri di bangku taman rumah sakit

"Gua.. Masih orang luar kan? Kenapa wonpil sakit gaada yang beritau?.."

Pikiran negatifnya mulai muncul kembali

Jae mengadahkan kepalanya keatas, berusaha menyingkirkan pikiran negatif menyebalkan itu

"Jae?"

Suara familiar terdengar di telinga jae membuat yang dipanggil menoleh

Wajah cerah dengan senyuman yang tenang dan rambut panjang tertutup kupluk dikepalanya membuat jae menatap diam

"Jae kan? Ngapain kesini?" Bicaranya sambil mendudukan diri disebelah jae

Jae masih diam sambil menatap wajah wonpil

"Jae?"

"Eh?i-iya?"

Wonpil masih memasang wajah senyum nya "ngapain kesini jae?"

Jae gelagapan, bingung harus menjawab apa

Wonpil pun tersenyum pahit dan melemaskan duduuknya

"Udah diceritain sama brian kalo gua sakit?"

Bingung harus menjawab apa, jae tetap menatap wonpil dengan diam

"Hah.. Dasar brian, udah dibilangin jangan kasih tau sapa sapa, omong-omong udah makan?" Wonpil menoleh cepat ke arah jae

Jae melihatnya

Banyak helaian rambut yang jatuh seiring dengan pergerakan kepala wonpil

Jika dilihat rambutnya masih panjang bahkan kupluk tidak menutupi seluruh rambutnya

Tapi kenapa??

"Jae? Lu bareng brian tadi?"

Jae yang masih memakai seragam dibalut jaket itu masih menatap dengan tatapan yang sulit diartikan

"Wonpil.. Lu gapapa?"

Senyuman

Yang didapat jae adalah senyuman dari wonpil

Tapi terasa seperti sirat kesedihan dari hati wonpil

"Jae kalau misalnya gua berjuang untuk hidup, berguna nggak ya?"

Jae terkejut mendengar kalimat yang keluat dari mulut orang yang dia sukainya ini

Bahkan matanya mulai memerah

"Apa nggak nyusahin orang disekitar gua ya?"

Jae tidak tahan, tidak ingin wonpil berkata seperti ini meskipun ia belum tau wonpil sebenarnya terkena penyakit apa

"Wonpil? G-gua masih belum tau lu sakit apa dan kenapa sampai berpikiran seperti itu, tapi yang jelas setiap manusia harus berjuang hidup pil. Kita ada untuk bertahan, kan?"

Kalimat jae sepertinya sudah pernah didengar oleh telinganya

Wonpil menunduk sambil tersenyum

"Aku.. Capek.."

So Cool(d) || BriwoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang