Bagian 01

305 34 3
                                    

"Harta Tahta Wanita memang benar ketiga itu adalah kelemahan seorang pria termasuk dirimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Harta Tahta Wanita memang benar ketiga itu adalah kelemahan seorang pria termasuk dirimu. Tapi, bisakah aku meminta satu hal darimu? Jika kau tak bisa menyayangi ku lagi tolong sayangilah kedua putrimu"

- Choi Hana -



Jeonju, 27 Maret 1995

Hari ini masih sama seperti hari hari kemaren tidak ada canda tawa, kehangatan ataupun mencurahkan kasih sayang satu sama lain seperti dulu sekarang yang ada hanya keheningan, amarah, kekecewaan, kebencian dan suara tangis yang terus terdengar diseluruh ruangan ini.

"Bunda" panggil sojung yang diikuti yuju dari belakang, "Bunda..ck Bundaa" panggilnya lagi.

"kak apa bunda sakit? Apa bunda marah pada kita?" Tanya yuju dengan polosnya, "tidak yuju bunda tidak marah pada kita, tidak apa apa mungkin bunda lagi tidur sekarang lebih baik kamu main dikamar kakak ya" ujarnya yang dibalas anggukan oleh yuju.

"Bunda yuju sudah tidak ada, buka pintu ini bunda aku mohon" pinta sojung

"Masuklah jangan lupa tutup lagi pintunya" ujar hana sendu.

Sojung membuang nafasnya kasar setelah melihat keadaan bunda nya yang begitu kacau ia mendekati hana yang tengah duduk didepan jendela kamar, ia iba melihat wanita yang selama ini telah membesarkan nya begitu menderita karna seorang sua- bukan seorang suami melainkan seorang bajingan yang tidak pernah bertanggung jawab.

Air mata yang ia tahan sendari tadi akhirnya tumpah juga mengeluarkan cairan bening yang begitu deras membasahi pipinya dengan suara yang sesigukan membuat hana ikut meneteskan air matanya, hana sangat hafal dengan anak perempuan nya yang satu ini sojung tidak akan pernah mengeluarkan air matanya jika tidak ada masalah yang sangat serius.

Hana menghapus air matanya setelah itu ia menghapus air mata sojung dengan lembut mengelurkan senyuman yang paling indah yang ia miliki hana ingin menunjukan kalo dirinya tak selemah itu ia masih bisa bertahan dengan keadaan yang sangat menyakiti hatinya, "Bunda tak perlu lagi menyembunyikan semua nya dari aku tak perlu bunda, aku sudah besar sekarang aku mengerti segalanya laki laki yang selama ini aku panggil ayah yang selalu aku bangkakan ia tak sebaik itu ia tak pantas kami panggil ayah lagi hikss" tapi sekali lagi hana tak bisa membohongi sojung dengan kepura puraan nya.

"Meskipun begitu ia tetap suami bunda dan akan tetap menjadi ayah mu dan yuju" ujar hana.

"walaupun laki laki itu selalu menyakiti kami dengan kata kata kasarnya, iya bunda" sojung beranjak dari tempatnya menjauh dari hana seolah tak percaya dengan ucapan hana tadi.

ɪ ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang