pertemuan

21 6 5
                                    

Senja itu gua benar-benar kesal, gimana nggak ,semua orang benar-benar menyebalkan. Sumpah demi nafas gua yang masih berjalan, gua benar-benar ingin pergi sejauh jauh nya.

Plakk....

Sesuatu menimpa kepala dinda, ya perkenal kan nama gua dinda aliya putri, gadis yang kek nya kena kutukan, hingga hari-hari gua begitu menyebalkan.

Buktinya barusan kepala gua tertimpa botol bekas minum alien,

"Menyebalkan". Geram dinda menggenggam erat botol yang berhasil membuat kepala nya nyeri.

Dinda menangkap satu sosok orang, yang berada tak jauh dari nya, kayak nya tu orang cowok, terbukti dari penelitian dinda, yang menangkap orang tersebut berambut pendek dan memakai pakaian cowok.

Dinda langsung menghampiri cowok itu dengan langkah kaki di hentak kn, pertanda dia begitu kesal.

" We , napa lu ngelempar nih botol ke gua. " Geram dinda, yang kemudian ngelempar botol yang di tangan nya, tepat di jidat cowok yang ada di depan nya.

1 detik... 2 detik.... 3 detik... Cowok itu masih diam , bahkan cowok itu tidak menoleh sedikit pun kepada dinda, membuat dinda semakin geram.

"Lu tuli, apa begosih ". Ujar dinda

Cek... Cowok itu langsung bediri, dan menyamai posisi dinda.

" Gak ada urusannya ama lu". Jawab cowok itu dengan ketus, lalu memutar pandangan nya ke arah mentari terbenam.

"Apa lu bilang, gak ada urusan nya ama gua, lu gak nyadar lu udah bikin jidat gua lecet" Emosi dinda kian membesar.

Cowok itu masih diam, tak mengacuhkan kan omelan dinda.

"Ni cowok udah benar-benar tuli kek nya " Ujar nadia lirih.

"Gua gak tuli ".ujar cowok itu, yang pandangan nya masih saja belum beranjak dari mata hari terbenam.

"Yaudah minta maaf cepat ama gua ".

" Ogah gua minta maaf ama lu, gua gak salah. " Cowok itu masih saja menjawab dingin.

"Apa lu bilang, gua gak dengar, kuping gua belum dikorek, ulangi lagi ". Dinda langsung meninju tulang kering cowok yang berada di depan nya.

Cowok itu sedikit membungkuk dan memegang perut nya.

" Gob...k, lu ngapain lu malah ninju gua. "Suara cowok itu terdengar semakin berat.

" Salah lu, ngapain lu pake acara ngelempar tu botol ke gua, lu fans ama gua" Dinda mengalihkan pandangan nya ke arah lain, karna tampa sengaja menatap bintik mata cowok itu.

"Iss fans ama lu, amit-amit tujuh turunan, lu aja yang kali mpo ama gua, dasar centil". Ucap cowok itu kutus.

" Apa lu bilang, gua centil, mulut lo kek nya gak pernah di tk in ya ". Dinda langsung menampar mulut cowok itu.

" Lu makin lama makin ngelunjak ya " Cowok itu ingin membalas tamparan dinda, dinda yang menyadari itu langsung lari.

"Hhh, gak kena " Ejek dinda dengan menjulur kn lidah.

Cowok itu terus mengejar dinda, dinda terus saja menghindar dari kejaran cowok itu.

Langkah dinda terlalu kecil untuk terus menghindari langkah cowok itu,
Cowok itu berhasil menarik punggung baju dinda. Cowok itu berhasil mencegat langkah dinda, cowok itu menggenggam erat pergelangan tangan dinda.

"Apa lu, mau balas gua, lu cemen, cowok kok berani nya ama cewe, dasar cowok salah spesies."

Cowok itu langsung menurun kan tangan nya, yang tadinya berniat menampar dinda

Cowok itu melepas genggaman nya di pergelangan tengan dinda, kemudian cowok itu duduk di atas pasir pantai. Dinda kemudian duduk di samping cowok itu.

"Perkenalkan gua Dinda aliya putri, panggil dinda aja". Dinda mengulurkan tangan nya, pada cowok yang duduk di samping nya.

" Gua Gilang saputra, panggil Gilang aja". Gilang menyambut tangan dinda.
Pandangan mereka terkunci beberapa detik.

"Maafin gua karna udah tampar sama ninju lo". Ujar dinda kikuk, dan mengelak kn pandangan nya.

" Iya, gua juga mau minta maaf , karna nggak sengaja ngelempar lu. "

"Gak papa kok. " Dinda menatap Gilang lekat, coba aja gua di culik alien, apalagi alien nya seganteng ini, gua mah rela bangat.

"Lu kenapa natap gua kek gitu bangat, suka lu ama gua" Ucap Gilang, menyadari dinda yang mentap nya.

"Iss, pd kali lu " Jawab dinda, dengan pipi bersemu. Dinda kemudian mencubit pinggang Gilang.

"Aku benar-benar rindu pertemuan pertama kita, aku masih ingat jelas, baju apa yang kmu pakai saat itu, bau parfum mu, aku begitu merindu kan mu"

Jangan lupa vote and komen ya,
Tulisan autor kalah telat ama autor2 yang lain, sungguh begitu ancur tulisan gua.

(Hay saudara2 ku sesama bangsa, berikan lah vote and komen, niscaya autor bakal doain saudara2 dapat pahala) amin.... Alfatiha

Slowly overTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang