Jaemin sudah menduga kalau tubuhnya tidak akan bisa diajak kompromi setelah di apa apakan oleh Jeno kemarin, dan beginilah kondisinya sekarang. Ia persis seperti seorang pengantin baru yang tidak bisa kemana mana karena bagian bawahnya yang berdenyut sakit setelah digempur habis habisan untuk pertama kalinya.
Hei, Jaemin tidak bohong perihal bagian bawahnya yang sakit bahkan bukan itu saja, beberapa bagian tubuhnya pun terasa pegal luar biasa. Ingin rasanya ia balas dendam terhadap kekasih tampannya itu, sebenarnya ini salahnya juga sih karena sudah mengiyakan permintaan Jeno untuk melanjutkan kegiatan mereka setelah menghabiskan empat ronde permainan dan akhirnya mereka menghabiskan waktu semalam suntuk untuk melakukan kegiatan dewasa itu.
"kemana sih si mesum Lee itu?" gumam Jaemin yang hampir ditelan oleh kebosanan. Sebenarnya pemuda Na itu tahu kemana kekasihnya pergi, hanya saja kekasih sipitnya itu terlalu lama meninggalkannya.
Akhirnya Jaemin pun bangkit dari posisi rebahannya setelah meyakinkan diri kalau rasa sakit pada lubangnya itu bukan apa apa, hey! Jaemin itu lelaki, lelaki harusnya bisa menahan rasa sakit kan?
Hal pertama yang ia sadari setelah keluar dari kamar adalah, rumahnya jadi wangi sekali! Lebih baik dari keadaan sebelumnya yang ekhm— bau bekas bercinta yang menguar dimana mana karena keduanya melakukan kegiatan dewasa itu di berbagai tempat, entah itu sofa ruang keluarga, di pantry dapur, diatas piano milik Jaehyun (mudah mudahan saja lelaki berlesung pipi itu tidak mengetahuinya), bahkan di balkon kamar Jaemin yang membuat lelaki Na itu menahan desahannya habis habisan agar para tetangga tidak bisa mendengarnya.
Iya, Jaemin menyuruh Jeno untuk membersihkan tempat tempat bekas mereka bercinta semalam, jadi sedari tadi lelaki manis itu hanya bisa berbaring bosan diatas ranjangnya tanpa sang kekasih. Untungnya saja Jeno masih mau memenuhi permintaannya, padahal dalam hati Jeno menganggapnya sebagai kompensasi karena Jaemin telah melayaninya semalaman.
"hei Lee, kau dimana?" ujar Jaemin sambil memperhatikan sekitar ruang keluarganya.
"I'm here honey" balas Jeno yang kini tengah mengusap keringat yang ada dibelakang lehernya dengan kaos miliknya.
"pakai baju mu wahai tuan Lee yang terhormat"
Jaemin langsung menengok paksa ke arah lain dengan wajah yang merona ketika melihat badan atletis milik Jeno yang tidak tertutupi apapun, membuat lekukan otot serta bercak kemerahan yang menghiasi leher hingga dada karyanya Jaemin semalam itu terpampang jelas.
"tidak usah malu seperti itu Na, kita sudah melakukan yang lebih kemarin" ucap Jeno dengan santai sebelum akhirnya lelaki itu memilih untuk merebahkan diri diatas karpet tebal yang ada di ruang keluarga Na itu.
"sudah tidak ada bekasnya kan, Jen?" tanya Jaemin untuk memastikan, bisa bisa ia digantung oleh sang ayah kalau lelaki paruh baya itu melihat noda noda bekas bercinta.
"tentu sudah sayang, ah tapi lelehan sperma mu yang ada di lantai dapur sedikit susah untuk dihilangkan barusan"
"filter perkataan mu itu Lee! masa mulut mu kalah dengan teh kemasan yang mempunyai filter"
Jeno pun terkekeh pelan lalu menarik Jaemin untuk bergabung disebelahnya dan memeluki kekasih manisnya itu dengan erat dari samping.
"Na, ayo menikah"
"hah?!"
Tolong siapapun berikan Jaemin cotton buds untuk mengorek telinganya yang siapa tahu tersumpal banyak kotoran disana.
"kataku, ayo menikah Lee Jaemin" ulang Jeno dan disusul oleh gigitan gemasnya pada pipi berisi milik Jaemin.
"kau ini! mengajak menikah seperti mengajak bermain saja, kau sadar tidak tadi kau berkata apa?" cerocos Jaemin sambil menepuk lengan Jeno dengan segenap tenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boyfie
FanficJaemin tahu kalau ia tidak akan bisa lepas dari sosok Jeno, si lelaki tampan yang mempunyai banyak pesona. 🌚 Nomin / Jenjaem area 🌚 bxb 🌚 mengandung konten dewasa [!!!] disini lapak nomin, bukan lapak jaeyong, dll. fokus nomin.