warning: 🌚🌚🌚
-----
Pertama kalinya Jeno datang kerumah Jaemin sukses membuat lelaki manis itu merasa mulas bukan main, Jaemin tahu sekali sifat susah senyumnya Jeno itu akan muncul disaat ia bertemu dengan sosok baru (kecuali untuk Jaemin yang bisa membuat Jeno tersenyum tanpa usaha sedikitpun) maka lelaki manis itu takut kalau Jeno akan memasang wajah tidak bersahabatnya pada keluarganya.
Awalnya Jaemin sedikit ragu untuk mengajak Jeno mengunjungi rumahnya disaat hubungan mereka berjalan di bulan ke sembilan, tapi ternyata kekasih tampannya itu menyetujui ajakannya tanpa berpikir dua kali dan disinilah mereka sekarang, di ruang tamu milik keluarga Na.
Sebenarnya barusan Jaemin ingin menyeret Jeno untuk keluar dari rumahnya setelah menyapa ibu dan ayah Na, namun ia bisa bernapas lega kali ini karena kekasihnya terlihat 'berbeda' saat berhadapan dengan keluarganya.
Tidak ada lagi sosok Lee Jeno yang kaku dan jarang tersenyum itu ketika berhadapan dengan orang tua Jaemin. Tentu Jaemin kaget sekali dengan perubahan itu, bahkan ia sampai mengira kalau Jeno sedang kerasukan sesuatu.
Jaemin tidak habis pikir dengan duality yang dimiliki oleh Jeno, lelaki dingin itu bahkan sekarang tengah mengobrol ringan sambil bermain catur dengan ayahnya.
"well, well, kakak cukup kaget ternyata kekasihmu itu sangat tampan dan dengan mudahnya dia bisa merebut hati ayah" ucap Jaehyun— kakak sulung Jaemin yang lebih tua tiga tahun darinya.
"aku pun kaget melihatnya" bisik Jaemin yang kini masih memperhatikan ayah dan kekasihnya itu dari balik counter dapur.
"oh ya, hari ini kakak akan menginap di apartment Johnny dan sepertinya ayah dan ibu juga akan pergi ke rumah nenek untuk beberapa hari" ucap Jaehyun sambil menuangkan es sirup ke gelasnya.
"kapan?? kok aku tidak tahu?" tanya Jaemin tak terima yang hanya dibalas oleh gedikan bahu saja oleh Jaehyun.
Perasaan Jaemin mendadak tidak enak, apakah ia harus menyeret Jeno untuk jalan jalan diluar setelah ini? tidak baik kan kalau sepasang kekasih berada di tempat sepi berduaan? terlebih lagi ini rumah Jaemin sendiri.
-----
Setelah beberapa jam berlalu, kini Jeno tengah membaringkan tubuhnya dengan nyaman diatas ranjang kekasih manisnya itu. Kalau saja Jaemin tidak membuka dan menutup pintu kamar mandinya dengan berisik pasti saat ini Jeno sudah terlelap dengan nyaman karena wangi manis milik Jaemin yang menguar ke seisi kamar ini.
Jeno pun segera bangkit dan menghampiri kekasihnya yang tengah menggantung hoodie berwarna cream nya di balik pintu, secara perlahan lengan berotot itu merambat dan melingkar sempurna dipinggang ramping Jaemin. Ah mungkin satu hal yang Jeno suka saat ini adalah pinggang ramping milik kekasihnya karena terasa pas untuk ia peluk.
"tangan mu, Lee!" ucap Jaemin pelan— mencoba untuk memperingatkan kekasihnya itu namun sama sekali tidak diindahkan oleh Jeno.
"ssshh tenanglah Na, orang tua mu bisa mendengarnya" balas Jeno dengan suara deep nya, Jaemin pun menelan ludahnya dengan susah payah karena ucapan Jeno yang terdengar ambigu.
Sudah termasuk lama mereka menghabiskan waktu berdua tapi kenapa Jaemin masih saja merasa gugup saat berduaan bersama Jeno seperti ini, rasanya begitu banyak kupu kupu dalam perutnya yang berterbangan dan menghasilkan sensasi tegang sekaligus geli yang menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boyfie
FanfictionJaemin tahu kalau ia tidak akan bisa lepas dari sosok Jeno, si lelaki tampan yang mempunyai banyak pesona. 🌚 Nomin / Jenjaem area 🌚 bxb 🌚 mengandung konten dewasa [!!!] disini lapak nomin, bukan lapak jaeyong, dll. fokus nomin.