Bau obat-obatan menyeruak keindra penciuman Chloe, semakin ia menghirupnya,kepalanya semakin berdenyut tak karuan, ia ingin mengumpat tapi tak bisa,ingin berteriak menyerukan kesakitan,tapi suaranya tak ada.
Sialan, apakah aku akan mati hari ini?
Chloe, mengernyit menahan sakit yang seperti sedang mengerogoti kepalanya, ditambah dengan hiruk pikuk,dan suara gaduh yang tak karuan,membuat kepalanya ingin pecah.
*
Luke menjabak rambutnya frustasi, Chloe yang terkulai lemas dikasurnya tak sadarkan diri semenjak tiga hari yang lalu, orangtuanya pun menangis dan menangis,membuat semua orang menjadi iba.
Satu tetes air mata mengalir dipelupuk mata Luke,yang menganggambarkan betapa rapuhnya dia. Mr. Astrela menghampiri Luke dengan tatapan kasihan.
"Bersabarlah,Luke."Ujarnya, "Berdoa terus, Chloe pasti akan sedih melihatmu menangis."
Luke tersenyum tegar, "Paman, Aku ingin meminta penjelasan, mengapa Chloe menjadi seperti ini."Suara Luke bergetar, di dalam hatinya Luke tak siap mendapat jawaban dari Ayah Chloe tersebut.
"Luke,dengar. Chloe,tak ingin kami memberi tahu penyakitnya kepadamu, jadi bersabarlah. Berdoa terus saja, Paman yakin, kamu anak yang kuat."
Luke menggeram pasrah, sambil terus berdoa dalam hati.
Ya tuhan, jika ini yang terbaik untuknya, bawalah dia, dan jaga dia untukku. Aku tak ingin dia tersakiti selamanya, tapi,jika bisa, aku mau menggatikan posisi dia, sungguh.
Ya Tuhan, intinya, berikan yang terbaik untuknya,untukku,dan untuk kami semua. Karena aku yakin,engkau slalu ada disisi kami semua.*
Mrs. Lily, datang dengan muka yang iba,membuat dada
Luke sesak.
"Dok,ada apa?"Tanya Luke.
"Chloe ingin menemuimu, Luke."Ujarnya lemah.
Luke segera menerobos pintu,dan melihat Chloe yang tergolek lemah, dengan selang disekitarnya.
"Hai,Luke."Ujar Chloe lemah dan tipis.
"Chloe!"Luke tersenyum sambil menggenggam tangan dingin Chloe.
"Luke, aku ingin mengatakan yang sebenarnya. Sebenarnya, aku memiliki penyakit yang sangatlah berbahaya, yang berupa kanker otak. Kata dokter, aku mengidap penyakit ini semenjak aku SMA. Aku tak ingin mengatakan kepadamu,karena aku tak ingin kau sedih.
Luke, tak tahu kah kau? bahwa aku mencintaimu?."Ujarnya sedih.
"A-apa?"
"Aku tak mau mengungkapkannya,karena aku tak ingin nanti jika aku sudah tak ada,kau akan sangat sedih, jadi sebaiknya kau tak tahu itu. Aku tak lebih,dari sebagian orang yang akan menjadi memorimu, Luke. Kau tahu? Kau, memberiku warna dihidupku yang abu-abu. Kau tahu? kau, adalah kenangan terburuku,Luke."
Luke menangis hebat, "Kau bodoh! Akupun mencintaimu! Sialan, aku tak ingin mengungkapkannya,bahwa aku tahu aku tak pantas denganmu. Kau itu bagaikan mawar yang segar diantara mawar yang layu. Kau berbeda, Chloe.."
Chloe menaruh telunjuknya dibibir Luke, "Semua itu telah menjadi memori,yang bodoh. Karena,kita tak saling mengungkapkan satu sama lain. Tapi ketahuilah, kau salah. Aku adalah mawar yang layu,diantara mawar yang segar. Jadi setelah ini, kau harus mencari mawarmu lagi,Luke. Karena, bunga mawarmu sekarang, tak akan bersamamu,lagi.
Luke, Aku bodoh, kaupun bodoh. Jadi biarkan ini,menjadi memori bodoh kita berdua, biarkan perasaan kita menjadi rahasia tabu. Jadi, kenanglah aku,sebagai mawar layumu, di memorimu. Dan,jangan lupakan aku ya,Luke."Chloe tersenyum sambil meneteskan air matanya dan menutup matanya,untuk terakhir kalinya.
Alat pendetak jantungnya,sekarang datar dan tak berbentuk segitiga lancip,lagi. Datar.
"Chloe!"Luke menangis,sambil memeluk Chloe, "Bangun!"
*
Setahun sudah, Luke ditinggal Chloe. Perasaan kesepian kerap kali datang saat ia tertawa dengan sahabat-sahabatnya yang lain.
Luke,kehilangan Chloe.
Jadi,hari ini, Luke berencana menghampiri makam Chloe,sambil bercerita tentang kejadian-kejadian selama ia sekolah,atau apapun.
"Hai, Chloe."Sapanya, "Masih ingatkan? hari ini adalah,hari dimana kita berdua menyatakan cinta."
"Chloe, kau tahu? Maura,sekarang pergi menjauh dariku. Tapi,aku tak peduli,Chl. Chloe, tau kah? aku selalu lost control jika aku mengingatmu. Aku... aku rasa ingin mati."
"Tapi,ketahuilah. Memori bodoh kita,masih tersimpan rapih di kenanganku. Menjadi top chart selama satu tahun belakanngan ini. Chloe, mungkin,kau benar,aku harus mencari mawar segarku. Tapi, aku tak bisa,Chl. I can't moving to you."
"Jangan bersedih, Chl. Aku akan berusaha move on darimu, walaupun aku butuh bertahun-tahun untuk melupakanmu."Ujar Luke.
"Well, Chl. Aku pergi dulu ya, Mom menyuruhku untuk mengambil berkas di rumah. So, sampai jumpa nanti. Aku mencintaimu, Selalu."
Luke tersenyum,lalu mencium nisan Chloe, dan berlalu.
Tanpa diketahuinya, Sebuah mobil dari arah barat,melaju dengan kencang. Dan dalam sekejap tubuh Luke terpental ke trotoar.
Luke tersenyum, "Terimakasih,Tuhan." Luke menutup matanya,dan pergi menyusul Chloe,selamanya.
'Semoga happy ending, selalu menyertaimu.'
E-N-D
-
A/N: Yesh ending!, hehe gue gak nyangka ada ide buat sad ending kayak gini, dan jadinya abal banget. Awalnya,gue gak mau buat Luke mati, tapikan gak seru kalau Chloe doang yang mati #plak *digamparsemuanya. Hehe boong kok-_- cuman tiba-tiba aja, gue terinspirasi,dari cerita 7 Minutes in Heaven karya ka @_Piaviaa hehe, thankyou ka,the best banget karya-karya lo!<3
Btw, gue double 'kan? kenapa? soalnya gue bakal hiatus dulu, yaudah gue tau ini bacot,jadi Baii, see u dicerita gue selanjutnya!:*
11-01-2014
21.28
KAMU SEDANG MEMBACA
Stupid Memories ❄ l.h
ספרות חובבים❝ Benar kata orang, penyesalan selalu datang diakhir. ❞ Copyright © 2014 by azzahravnt All Right Reserved.