Ten

130 29 17
                                    

Gfriend
Mereka

.

.

.


Jika ada yang merasa tersinggung dengan salah satu kata atau kalimatnya, mohon dimaafkan yah..
Dan juga kalau ada nama yang membuat kalian tersinggung, jangan dibawa hati yah, author hanya minjem nama mereka aja kok nggak ada maksud lain...

Happy reading..💜

Brak!

Bruk!

Sret!

Dug!

Brak!

"Hosh.. hosh.. hosh.."

"Argh.. Sst.."

Sowon dan yuju berbalik dan menghampiri umji yang terlihat meringis memegang pergelangan kakinya

"Kau tidak apa umji?" Tanya yuju memegang pergelangan kaki umji yang memar dengan lembut

Menggeleng pelan, umji semakin meringis "kaki ku sakit karena tidak sengaja tergores dengan ranting pohon" katanya sambil melihat sebatang pohon dengan ranting yang mencuat keluar dari daunnya yang lebat, yang berada tak jauh dari tempatnya terduduk.

"Seberapa besar pun aku mencoba, aku tetap tidak bisa mengontrol kekuatanku" lanjutnya dengan tatapan sedih di ikuti dengan helaan nafas pasrah

Menggeleng tak setuju, sowon menepuk pelan pundak umji
"Kau pasti bisa umji-ya.." katanya mencoba menyemangati

"Ayolah.. ini bukan umji yang kukenal. Umji tidak pernah sepesimis ini, kau pasti bisa" lanjutnya

"Unnie! Kau tidak tahu bagaimana perasaan ku.. aku sudah mencobanya berulang kali dan hasilnya..? Ujung-ujungnya aku hanya akan selalu membahayakan diriku sendiri" seru umji menatap sowon dan membuat yang lainnya menoleh menatap tempat dimana umji, sowon dan yuju berada.

Yerin yang sedang berlatih pedang dengan sinb menghampiri ketiganya
"Umji-ya.. keahlian mu adalah kecepatan, kau pasti bisa mengendalikannya"

"Tidak.. ini sangat susah Yerin Unnie..."

"Kau hanya perlu berkonsentrasi penuh dan pikiran mu tidak boleh buyar oleh apapun.." eunha yang sedari tadi hanya menonton akhirnya angkat suara

"Eunha Unnie gampang bilang begitu" kata umji dengan wajah cemberut kemudian menatap pergelangan kakinya yang telah dibalut oleh yuju dengan begitu rapih

Menghela nafas panjang, eunha berjalan menghampiri umji dan membantunya berdiri
"Dengarkan aku.."

Eunha menatap umji tepat pada bola matanya
"Pejamkan matamu...

Ucapan eunha dituruti oleh umji yang langsung menutup kedua matanya

...Hiruplah udara sebanyak-banyaknya... Kemudian hembuskan...

Kemudian terdengar helaan nafas pelan dari umji

...cobalah untuk berkonsentrasi penuh..

Keringat mulai mengalir deras dari dahi umji

...pikirkanlah jika kau hanya ingin berlari sangat cepat..

Setelah mengatakan itu, mata bulat umji terbuka yang langsung memperlihatkan tatapan yang terlihat beda dari biasanya. Tatapan itu seolah, menyiratkan sebuah ambisius yang begitu besar.

Glass BeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang