Three

143 25 5
                                    

Gfriend
Lari

.
.
.

Suara jangkrik terdengar di sekitar rumah sederhana yang terbuat dari batang kayu di tengah padang yang lapang.

Tepat di ruang makan, ketiga penghuni yang berbeda usia itu tengah terdiam menyelami pikiran masing-masing.

Mengangkat kepalanya, eunha menatap tepat pada mata neneknya

"Bisakah kalian jujur sekarang padaku?"

"Sebenarnya kenapa kalian menyembunyikan ini semua padaku?" Lanjutnya lagi

"Eunha... Kami terpaksa, kami tidak ingin kehilangan mu, kami tidak ingin melihatmu bersedih jika mengetahui yang sebenarnya"

"Halmoni.. aku pasti akan merasa sangat sedih tapi aku tidak akan pernah meninggalkan kalian.. kalian tidak akan kehilangan diriku.."

"Maafkan kami.." ucap kakek eunha menatap sayang cucu satu-satunya itu

Dan mata kakeknya tak sengaja melihat sesuatu yang bersinar di balik punggung leher eunha dan dengan cepat pula ia berdiri dan menyingkirkan anak rambut eunha di belakang punggungnya.

Mata itu langsung terkejut dengan apa yang ia lihat

"A-ada apa haraboji..?" Tanya eunha keheranan

"Ti-tidak mungkin.." katanya tak percaya menatap istrinya yang juga langsung berdiri mendekati suaminya

"Ada apa dengan kalian sebenarnya?"

Menutup kedua tangannya, nenek eunha juga terkejut dengan apa yang ia lihat di belakang punggung leher eunha.

"Eunha jujur pada halmoni! Apa kau pernah menato belakang punggung lehermu?"

Mengerutkan dahinya "apa? Eunha tidak pernah melakukannya"

Kedua pasangan suami-istri itu menelan salivanya gugup "la-lalu apa yang ada di belakang punggung lehermu ini?"

Dengan cepat eunha berdiri dan mengambil cermin untuk melihat belakang punggung lehernya

Terlihat jika eunha juga terkejut dengan gambar kupu-kupu cantik dengan warna biru di sana

"Bagaimana bisa ada tato?! Aku tidak pernah melakukannya halmoni haraboji!" Jujur eunha menatap kedua kakek dan neneknya

Tangan lentik itu berusaha mengusap belakang lehernya agar tato kupu-kupu itu hilang, bahkan sampai membuat lehernya memerah.

"Kenapa tidak bisa hilang sih.."

Tangan keriput neneknya memegang pergelangan tangan eunha mencoba menghentikan

"Halmoni.."

"Jangan sakiti dirimu nak, kupu-kupu itu tak akan bisa hilang.."

"Eunha masih ada satu hal yang harus halmoni dan haraboji katakan padamu"

"Apa itu..?"

Keduanya kembali duduk di kursi, kakek eunha sedikit tegang untuk mengatakannya

Glass BeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang