☆∘*.✧✧.*∘☆
"Sekarang apa yang harus kita lakukan?" Tanya Naruto
"Khe.. aku yakin Sasuke-kun bisa menyelesaikan nya sendiri.." kata Sakura enteng tanpa memikirkan perasaan Naruto disamping nya
"Dia bisa berbicara seperti itu walaupun suaminya ada disampingnya?.." batin Hinata
"Sepertinya benda ini sudah mulai tenang, ayo kita pergi.." orang itu mulai berdiri, Sasuke mengangguk
Diam diam Sasuke mengode Hinata supaya mengikuti nya secara diam diam, Hinata mengangguk mengerti.
"Paman benda apa yang kau bawa?" Tanya Sasuke berpura-pura
"Kau tak perlu tau, karena anak sekecil mu masih terlalu polos untuk memahami hal hal seperti ini.." kata orang itu dengan santai
"Kau pikir aku bodoh?!"
Padahal Sasuke adalah orang yang pintar sejak kecil, terbukti dia selalu mendapatkan juara di Akademi dan menguasai jurus jurus yang anak anak seumurannya rata rata belum bisa. Yah tak heran juga, dia terlahir dari klan yang cerdas.
"Ck, benda ini menyusahkan juga ternyata.." gerutu pria itu saat sel Hashirama bergerak lagi
Mereka pun berhenti sebentar
"Apakah kalau benda itu bergerak berbahaya paman?" Tanya Sasuke
"Tentu, ini bisa meledak.." kata orang itu dengan raut kesal
"Kira kira kita keluar dari hutan ini beberapa jam lagi?" Tanya Sasuke
"Kau ini banyak tanya bocah! Sebentar lagi kita akan menemukan desa ku!"
"Hn." Jawab Sasuke kesal
Skip
Kini mereka sudah sampai di sebuah desa terpencil
"Paman ini desa paman?" Tanya Sasuke
"Iya.."
Sasuke menatap sekeliling untuk memastikan sesuatu, setelah merasa tidak ada yang mencurigakan dia fokus lagi kedepan
"Nama paman siapa?" Tanya Sasuke
"Untuk apa kau tau?"
"Cih tanya saja.." ucap Sasuke refleks
Orang itu menatap Sasuke dengan tatapan aneh, mungkin bingung.
"Namaku Yori, aku tidak punya marga" kata Yori memperkenalkan diri
Sasuke mengangguk
Tak lama mereka sampai di sebuah rumah kecil milik Yori
"Nii-san pulang.." Yori memasuki rumahnya dan segera menuju kamar adiknya
Sasuke menatap sekeliling, lalu memberi kode Hinata supaya mendekat
"Uhuk.."
KAMU SEDANG MEMBACA
y0uR Are MinE
Romantikpernikahan ku gagal karena dia memohon mengantikan posisi ku sebagai pengantin wanita. bahkan calon suami ku tidak menolaknya. tapi aku senang, karena kegagalan pernikahan itu aku jadi bertemu dia, orang yang tulus mencintaiku. ☞ || Dalam Tahap Revi...