☆∘*.✧✧.*∘☆
Sekarang Sasuke dan yang lainnya sedang menuju ke perbatasan.
"Hoi teme kita tidak berisitirahat dulu?" Naruto melompat dari pohon ke pohon dan berkata kepada Sasuke
Yah kurang lebih mereka telah melakukan perjalanan selama satu jam, wajar saja pecinta ramen itu menanyakan soal istirahat
"Sebentar lagi kita sampai kenapa harus istirahat.." jawab Sasuke cuek
Naruto memasang muka masam saat sahabatnya itu menjawab dengan cuek
"Diam saja Naruto, kalau berisitirahat kita hanya membuang waktu.. benarkan Sasuke-kun.." sahut Sakura
"Sakura-chan aku menghawatirkan mu kau tau.." Naruto mengerucutkan bibirnya kesal, sedangkan Sakura memasang wajah malas
"Akh.."
Mata hijau Sakura membola merasakan perutnya seperti di remas
"Ada apa ini? Perutku.."
Keringat dingin mulai membasahi wajah Sakura, pandangan itu tak luput dari penglihatan Hinata yang berada di sampingnya
"Dia kenapa?" Batin Hinata
Skip
Akhirnya mereka telah sampai di perbatasan desa Konoha dan Suna
"Tenda.. tenda.." Naruto celingak-celinguk mencari sebuah tenda yang di maksud Yori
"Tidak ada tenda disini.. apakah orang itu berbohong?" Kata Naruto
"Cih, harusnya aku potong lehernya saja.." gumam Sasuke
Byakugan
Hinata mulai mencari titik cakra yang bisa dia rasakan dan lihat
"Tidak Yori-san tidak berbohong.. aku bisa merasakan ada cakra di arah sana.." Hinata menunjuk ke sebuah hutan
"Yang benar saja hutan lagi?" Ucap Naruto, tadi dia sempat di gigit oleh serangga saat di goa
Hinata segera berlari masuk ke arah hutan di ikuti Sasuke dibelakangnya
"Na.." belum sempat Sakura memanggil Naruto suaminya juga ikut menyusul Sasuke dan Hinata
"Perutku.." gumam Sakura kesakitan
Sasuke dan Hinata saling menatap sebentar lalu memanggil sang pemilik tenda
"Permisi.." ucap Hinata
"Apa ada orang di dalam?" Ucap Hinata lagi
"Tidak! Disini tidak ada orang.." teriak seseorang dari dalam tenda
Sasuke dan Hinata kembali saling melempar tatapan
"Apakah dia gila?" Bisik Hinata
"Sepertinya begitu.." jawab Sasuke
KAMU SEDANG MEMBACA
y0uR Are MinE
Romancepernikahan ku gagal karena dia memohon mengantikan posisi ku sebagai pengantin wanita. bahkan calon suami ku tidak menolaknya. tapi aku senang, karena kegagalan pernikahan itu aku jadi bertemu dia, orang yang tulus mencintaiku. ☞ || Dalam Tahap Revi...