part 1

5.6K 470 37
                                    

☆∘*.✧✧.*∘☆

"Selamat pagi nona hyuga.."

Hinata tersenyum lalu melanjutkan jalannya, tadi ayahnya memanggilnya

"Tou-san.." Hinata berdiri di depan pintu shoji ruangan ayahnya.

"Masuk.." dengan santai Hinata membuka pintu itu dan langsung masuk

Di dalam ayahnya tegah memandanginya dengan pandangan datar seperti biasanya. Tanpa kelembutan.

"Ada apa tou-san?" Tanya Hinata sambil duduk.

"Setelah tragedi kegagalan pernikahan mu apakah kau masih mencintai Naruto?" Hiashi memandang lekat putri sulungnya itu, Hinata yang mendengar nama itu di sebut langsung memasang wajah datar

"Kenapa tou-san bertanya seperti itu.."

Hiashi mengehala nafas saat mendengar nada tak bersahabat itu terdengar, putrinya ini akan berubah menjadi dingin saat nama orang itu disebut.

"Hinata, jika kau masih mencintai nya kuburlah perasaanmu, tou-san tidak mau kau merusak hubungan mereka dan mencoreng nama Hyuga.."

Hinata hampir saja melotot mendengar ucapan ayahnya barusan, tentu Hinata tak sebodoh itu. Dan untuk apa dia mencintai mantan calon suaminya itu? Tak berguna.

"Tou-san tenang saja, saya tidak lah sebodoh yang anda bayangkan. Saya masih memiliki otak untuk berpikir.." ucap Hinata dingin

Hiashi termenung, apakah ucapannya pada putrinya ada yang salah? Kenapa tiba tiba cara bicara Hinata berubah formal?

"Saya permisi.." Hinata membungkuk memberi hormat lalu keluar dari ruangan Hiashi.

"Shh.. apa yang ku katakan.." Hiashi memegang keningnya yang terasa pusing.

Hinata berjalan keluar dari mansion Hyuga degan tangan terkepal, dia bukanlah Hinata yang lembut seperti dulu. Dia bukan orang yang lemah lagi sekarang.

"Nee-san.." Hanabi menarik tangan kakaknya supaya berbalik menatapnya

"Mau kemana?" Tanya Hanabi

"Pergi.." jawab Hinata

Mata rembulan Hanabi membola

"Nee-san mau meninggalkan rumah?" Tanya Hanabi dengan raut khawatir dan terkejut

"Aku cuma mau jalan jalan kok.." Hinata memasang senyum nya, Hanabi pun menghela nafas lega.

"Aku ikut ya?" Pinta Hanabi

"Tidak, kau harus latihan sekarang.." kata Hinata

"Tidak apa, aku akan membolos kali ini.." Hanabi dengan semangat menarik kakaknya untuk berangkat

Dia tau kakaknya tak setegar wajahnya, hati kakaknya pasti hancur saat hari itu dan mungkin sekarang masih.

Tak lama pun mereka sudah berada di pasar, Hanabi meminta dibelikan dango tentu Hinata turuti, sekarang mereka tegah makan di sebuah kedai dango.

y0uR Are MinETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang