bukan arkan

16 6 0
                                    

Salah satu hal yang paling menyakitkan didunia adalah diabaikan oleh orang yang kita cintai.
-violin
.
.
.
.
.
.
.
.

"Huftt,  akhirnya sampai juga"

Violin sampai beberapa centimeter jarak dibelakang arkan. Sedari tadi ia terus mengejar dan memanggil nama arkan namun arkan tak berhenti dan terus berjalan sampai tiba dibelakang sekolah. Teman temannya juga mengikutinya dari belakang. Keringatnya bercucuran namun sedetik kemudian senyumnya mengambang. 

Violin menatap arkan dari atas sampai bawah senyumnya tak henti hentinya mengambang dari tadi. Sekarang dihadapannya ada seorang yang sangat dicintainya sedari dulu. Rasanya ingin sekali violin berlompat menandakan kebahagiannya saat ini namun itu tak mungkin violin lalukan."Hai arkan kamu apa kabar?" Sapa violin hangat pada arkan. Arkan menghadap ke belakang menatap violin.

"Ngapain lo liat gue sampe segitunya" jawab arkan ketus sambil memutuskan kontak diantara mata mereka.

"Eh-"

"Gue baik-baik aja! Kalo gue sakit gue ga bakal ada disini. Udahkan gue pergi" arkan pergi meningalkan mereka.

Senyum violin perlahan pudar ia mau memaksakan senyumnya namun tetap tak bisa. Air matannya perlahan lolos begitu saja. Membuat pipinya dibasahi cairan bening miliknya karna seorang yang dicintainya.

"Gue salah orang kan?" Tanya violin kepada teman temannya. Violin berharap bahwa orang yang sedang ia ajak bicar ini bukanlah arkan temannya. Tak ada jawaban dari arya, rangga maupun aura. Seperti mengisyaratkan ya itu memang arkan . Semakin membuat banyak lagi cairan bening yang meluncur dari mata violin.

Bugh...

"Maksudlo apa ngomong gitu ke violin hah..!!?" Arya mengejar arkan dan langsung memukuli arkan dari belakang.

"Bangs*t apaan sih lo" decak arkan sambil memegang sudut bibirnya yang terasa berdenyut terkena bogeman mentah dari arya. Arkan memasukkan kembali satu tangannya ke saku celananya dan pergi dari hadapan mereka.

"Arkan itu beneran kamu?"  Panggil violin dengan suara lirih. Violin berharap bahwa tadi hanya candaan yang dibuat arkan untuknya. Memang sedari dulu violin dan arlan memakai panggilan aku-kamu bukan lo-gue hanya khusus untuk mereka berdua.

Arkan berbalik sambil tersenyum menghina pada violin. " perkenalkan gue arkan lauren aldana" jawab arkan sampai benar-benar menghilang dari hadapan mereka. Bahkan sedari tadi arkan terus menggunakan panggilan lo-gue bukan aku-kamu seperti dulu.

....

Seorang cowok tengah berjalan di lapangan dengan santainya. Dia memakai pakaian dekit urakan. Lengan bajunya di lipat sedikit membuat lengan bajunya beda dari yang laiinya. Seluruh siswi memperhatikannya. Terdengar teriakan teriakan lagum oleh mereka. Dia arkan teman masa kecil violin atau lebih tepatnya mantan teman violin.

Dari arah kantin terlihat aura, arya, rangga dan violin mengamatinya. Violin chesie alicia, hanya dengan melihat arkan matanya terasa seperti ingin menangis saja. Pelajaran belum juga dimulai jadi mereka putuskan untuk sarapan terbebih dulu di kantin.

Aura menepuk bahu violin" tenang aja walau kita beda kelas gue akan selalu dekat dengan lo"

Violin kembali mengaduk-ngaduk jus orangenya dengan sedotan. Tak ada niat violin untuk meminumnya. hanya dia yang harus sekelas dengan arkan. Ya tadi pagi sudah diumumkan kelas mereka masing masing. Rangga dan aura berada di kelas X IPS-3, arya kelas XIPS-5 , sementara violin dan arkan kelas X IPA -1. Kelas unggulan di Sma samdrick. Sial sekali rasanya ia harus satu kelas dengan arkan.

"Gimana ya, dapet ga kontak cewek yang lo bilang cantik dia acara mpls semalam? Sebenarnya rangga hanya ingin mengalihkan perhatian violin dari arkan bukan ada maksud lain.

Arya menyungingkan senyumnya " so pasti bisa, arya gitu" ucap arya sambil menyugar rambutnya dengan senyum yang masih tercetak jelas.

"Maesya Dara Angelina kelas X IPS-2" lanjut arya.

Violin yang tadinya tak tertarik dengan percakapan itu pun menoleh setelah ia mendengar ada satu diantara mereka yang mulai berubah juga. "Arya itu beneran lo?"

Arya hanya senyum sambil menatap violin lalu melanjutkan makannya lagi. Violin tak suka dengan senyum yang arya berikan. "Ternyata bukan cuma arkan yang berubah, tapi lo juga arya" batin violin.

....

Pukul 07.15

Saat ini adalah hari pertama violin berada di kelas X IPA -1. Semua mata siswi tertuju pada pojok kiri barisan paling belakang tempat duduk arkan. violin menghela nafas sepertinya arkan memang sudah berubah.

"Lo asal smp mana?" Violin kembali menatap teman barunya. Mutiara cantika itulah namanya mulai hari ini sampai satu tahun kedepan ia akan menjadi teman satu bangkunya violin. Berpenampilan modis dengan senyum yang selalu lekat dibibirnya. Rambut coklat lurus dengan warna mata yng senada membuat tampilnnya luar biasa.

"Gue dari smp bhayangkhara Bandung" ucap violin.

Mutiara menumpukan dagunya di tangannya. "Lo dari tadi merhatiin arkan terus. Lo suka dia,memang si arkan ganteng"

Violin tersenyum " ga akan pernah lagi!" Ucapnya pelan. Bahkan sangat pelan sampai mutiara tak bisa mendengarnya.

"Hah?"

"Lupain aja"

"Apans--"

"PAGI ANAK-ANAKKK" sapa seorang guru laki laki sembari memasuki kelas. Guru itu berperawakan tinggi dan sepertinya masih sekitaran umur dua puluh tahunan atau lebih mungkin.

"PAGI PAKK" jawab mereka serempak.

Membuat yang tadinya mutiara dan violin menghadap ke belakang menjadi berbalik.

"Oh iya hari ini adalah hari pertama kita, perkenalkan nama saya arsen gilang aldana. Umur saya 26 tahun sebelumnya saya mengajar di Medan, namun karna ada beberapa alasan saya pindah tugas di jakarta"

Mendengar hal itu membuat violin melebarkan matanya. "arsen, arkan? Aldana ? Mungkin cuma kebetulan" batinnya. Tapi tak bisa dipungkiri wajah pak arsen dan arkan lumayan mirip.

"baiklah perkenalkan diri kalian!!" Pentintah pak arsen. Mulai dari ujung pojok kanan depan sampai berakhir.

Satu persatu siswa siswi terus mengenalkan diri mereka. Dan sekarang tiba giliran mutiara.

"Nama gue mutiara cantika, panggil aja ara"

"Lanjut"

"Nama gue violin chelsie alicia. Panggil aja saya dengan nama violin "

"Lanjut"

Dan perkenalan dilanjutkan hingga yang paling akhir " nama gue arkan lauren aldana. Panggil aja arkan" semua mata menatap kagum padanya.

"Oke perkenalan sudah siap yah. Sekarang kita mulai pelajaran fisika" ucap pak arsen sambil membuka buku mata pelajaran fisika dan diikuti seluruh murid laiinya.

VIOLIN CHELSIE ALICIA

ARKAN LAUREN ALDANA

AURA CLAUDYA

RANGGA WILLIAM

ARYA BAGAS

CANTIKA MUTIARA

VOTE AND COMEN
CERITAKU YA GUYS
DAPET❤ DARI AKU
MEDAN 5 SEPT

violinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang