sakit dan rindu

9 7 1
                                    

Mendekatimu aku sakit
Menjahuhimu aku rindu
-arkan
.
.
.
.
.
.

Seorang pria menangis di atas batu nisan yang bertuliskan nama widya itu dengan air mata yang mengalir.

Dia arkan lauren aldana. sejak satu jam terakhir arkan terus berada di pemakaman dengan memeluk nisan putih disampingnya.

Tak ada yang dibicarakaannya hanya ada nada penyesalan ditangisannya. Biarlah ada yang melihat dan mengatakannya pria cengeng itu memang kenyataannya. Bahkan disaat terakhir wanita itu arkan tak bisa berbuat apa-apa. Arkan mengangap bahwa kematian wanita itu adalah kesalahannya. Sehingga kematian wanitaa itu merubah dirinya.

Sering pergi ke klub malam, bergabung dengan gerombolan geng motor, sampai minum-minuman berakhol. Entah apa maksudnya tapi cara itulah yang arkan anggap sebagai penenang dari rasa bersalahnya.

Arkan sudah memutuskan untuk tak kesini agar rasa sakit yang ia rasakan karna bersalah tidak terlalu dalam. Tapi arkan rindu akan bercerita dengan wanita yang selalu menyayanginya itu. Antara rindu dan sakit arkan memilih sakit.

"Arkan pergi" ucapnya sambil mencium batu nisan dan meninggalkan pemakaman 🍃.

.....

Siang itu bisa dibilang cukup terik. Saat ini di lapangan SMA SAMDRICK tim basket sedang bermain basket sambil bersenda gurau. Penonton sangat heboh menyemangati para pemain basket terutama arkan calon ketua tim basket sma samdrick. Bahkan lihat saja mutiara terus menyemangati arya. Entahlah, mutiara lebih akrab dengan arya dibanding aura dan rangga. Padahal violin tak jadi memperkenalkan arya pada mutiara dikantin karna arya tidak datang. Toh itu bukan urusannya untuk menanyakan dimana mutiara kenal arkan, karna itu tidak penting.  Sudah dua bulan violin bersekolah di sma samdrick. Sejak kejadian di perpustakaan violin tidak pernah lagi mengobrol dengan arkan.

GIVE ME S, GIVE ME A, GIVE ME M, GIVE ME D, GIVE ME R, GIVE ME I, GIVE ME C, GIVE ME K. SAMDRICK!! suara teriakan penonton sambil memegang balon huruf berwarna gold.

"Ini apa-apaan sih cuma main main aja kok lebay banget  pake balon huruf segala" decak violin sambil menutup telinganya.

Mutiara menoleh ke arah violin " ini bukan main-main lin, tapi mereka lagi latihan".

"Hah, latihan apasih maksudnya? Ucap violin tak mengerti ucapan mutiara.

"Iya latihan. sma samdrickkan mau ikut lomba basket antar jakarta" ucap mutiara berteriak dikarenakan teriakan siswi siswi yang begitu menggema di lapangan.

Sementara violin hanya ber oh ria. Dia juga tak begitu peduli dengan tim basket sma samdrick karna adanya arkan di tim itu.

Pukul 17.36

Violin dan mutiara berjalan menuju apatemen violin. Hari ini mutiara ingin menginap di apartemen miliknya katanya.

"Btw temen masa kecil lo ganteng-ganteng ya lin" ucap mutiara antusias sambil memegang botol air mineral kosong ditangaanya dan menepuk nepuknya ketanggan beberapa kali sampai terdengar suara.

Violin hanya menaikan bahunya. Menurutnya muka rangga dan arya biasa saja. Apalagi arkan sudah wajahnya biasa saja rese lagi. Violin hanya tertawa sendiri.

"Eh lin, temen lo aura ga ikut nginep?"

"Aura ga hobi yang begituan"

Mutiara hanya mengangu-angggukan kepalanya. Mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka ke apartemen violin.

"Eh arkan itu buk--"suara mutiara tertahan karna seseorang membekap mulutnya dengan tangan dan menyembunyikannya di balik tembok. Ya itu adalah temannya violin.

"Lo apa-apaan sih"

"Sst...." jari telunjuk violin menempel di mulut mutiara.

Violin bersembunyi dibalik tembok agar tak terlihat oleh arkan. Violin melihat arkan yang sedang berjalan tidak jauh dari jaraknya.Violin mengikuti kemana jalannya arkan sambil bersembunyi sementara mutiara dia hanya mengikut saja.

Arkan berhenti didepan sebuah apartemen bertingkat.

"Eh inikan--" violin terus mengikuti arkan sampai arkan masuk kekamar nomer 201.

Violin menatap ke arah mutiara " tumben lo diem"

Mutiara menautkan kedua alisnya bingung. "Berisik salah diem juga salah tapi gue ga mau menganggu lo dari acara buntut-membuntuti arkan. Gimana sih lo!"

"Siapa yang buntuti arkan" violin mengaruk tengkuknya yang tak gatal. Mengelak. Tapi violin memang ga membututi arkan loh ya!

Violin mengetikkan password nomer kamar apartemennya. Violin masuk kekamar bernomer 202 itu artinya bersebelahan dengan kamar apartemen arkan. Tak lupa mutiara membuang botol sampah pelastik di tong sampah yang menggunakan logo dapat didaur ulang. Tetep jaga indonesia kita agar tetap bersih ya guyss

Sore berganti malam. Violin dan mutiara baru saja menyelesaikan acara masak-memasak mie instan. Bukannya kekurangan tapi hanya itu yang bisa dimasak mereka. Males keluar apartemen katanya.

"Lin lo mau nonton sesuatu . Drakor misalnya gitu. Bosen banget gue ni" ucap mutiara sambil duduk didepan tv violin sambil memakan mie instan buatan mereka. Terlihat mutiara dengan piyama tidur berwarna biru muda polos dengan sendal bulu-bulu dikakinya.

"Drakor apa?" Violin mendekat dan duduk di samping mutiara sambil menaruh botol kosong yang baru saja diminumnya.

"Boys before flowers"
Ini bukan promo ya. Tapi kalo mau nonton juga boleh😋

"Hm, oke. Tapi dvdnya dari mana?"

"Ini diaaa" mutiara megambil dvd dari dalam tas bawaannya. Supir di rumahnya yang membawakan dari rumahnya beserta baju gantinnya untuk besok.

Mereka sudah menyiapkan acara nonton menonton mereka. Sekarang tepat pukul 02.00. Yang menandakan sekarang pukul dua pagi.

"Gue mau punya pacar kayak lee min ho. Amin yaalah" ucap mutiara mengebu gebu sambil menyatukan kedua tangannya.

"Gausah halu ra, mending tidur besok sekolah" ucap violin sambil mematikan drakor yang mereka tonton beserta menaruh piring kotor ke wastafel .

"Huaa gue jadi ngantuk banget, gue tidur dulu ya" baru sedetik yang lalu mutiara mengucapkan itu dan sekarang ia sudah tidur dikasur queen size  milik violin.

Violin tidur di samping mutiara tak lupa ia menarik selimut untuk menutupi dirinya dan juga mutiara.

VIOLIN CHELSIE ALICIA

ARKAN ALDANA

WIDYA MAUREN

MUTIARA CANTIKA

VOTE AND COMEN
DAPET ❤ DARI AKU
10 SEPT 2020
BYEE

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

violinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang