05. Selamat tinggal

14 1 0
                                    

Dear pembaca gelap: sebenernya aku udah seneng kok kalian mau baca cerita aku walaupun kalian ga follow vote ataupun comment.. karena niat aku cuma menuangkan imajinasiku kedalam cerita ini.. aku cuma mau berpesan mulai hargai penulis hehe.. ya walaupun tulisan atau kalimatnya masih banyak banget salahnya tapi, kalian gabakal rugi kok kalo cuma klik satu kali ikon bintang:)

~Happy reading~

Suga merasa bersalah atas apa yang telah dia perbuat. Karena amarah nya dia sampai tidak bisa mengontrol diri nya dan menyakiti perempuan yang bahkan terlihat masih remaja itu.

Arghhh!!! Sialll!!!!

***

Manager?... ga masuk akal!

Batin Vava, sembari memikirkan apa yang dikatakan bangPd.

1 Minggu kemudian.

"Kak," panggil Sera, membuyarkan lamunan Vava.

Vava membungkuk mensejajarkan tingginya dengan Sera."kenapa sayang?"

Sera menggeleng, lalu berlari kekamar.

"Sera... Sera.." ucap Vava, sembari tersenyum.

Degg

Vava teringat sesuatu..

Ya Allah nanti gimana nasib mereka kalo gue balik ke indo..

Batin vava, bimbang.

"Eonni," sun woo berlari kecil menghampiri Vava.

"Ada apa?"

"Tidak ada.." ucap sun woo, lalu menunduk menyatukan telunjuknya.

Vava mengernyit."ada apa sun woo.. pasti ada 'apa-apa ya?."

Akhirnya sun woo mengangguk.

"Eonni, jangan tinggalin kita ya.. kalo eonni ninggalin kita, kita gatau mau kemana. Karena yang kita punya sekarang, cuma eonni."

Vava terenyuh mendengar kalimat demi kalimat yang dilontarkan oleh sun woo.

"Sun woo kemari," Vava menepuk tempat kosong disebelahnya. Agar sun woo, duduk di sampingnya.

"Nee eonni"

Vava menghadap sun woo dan memegang bahu sun woo sembari tersenyum manis."sun woo, kamu harus kuat.. walaupun nanti kakak pergi. Sun woo, harus bisa menjaga adik-adik.. karena mereka cuma punya sun woo oke."

Sun woo terdiam

"Jadi, kakak benar mau meninggalkan kita?." Mata sun woo mulai berkaca-kaca.

Vava memeluk sun woo." Sun woo.. tempat kakak bukan disini. Rumah kakak sangat jauh."

"Tidak kak, sun woo tidak mau kakak pergi" sun woo mulai menangis dipelukan Vava.

Ya allah, ini harus gimana.. kasian mereka

Vava mempererat pelukannya.

"Udah cup.. cup.. jangan nangis lagi, malu sama adik-adik kamu" Vava mencoba menghibur sun woo.

***

Kami ber-empat berdiri didepan rumah kecil yang dihuni oleh anak-anak kecil yang entah dimana orang tuanya. Yaa, ini panti asuhan. Setelah dipikir dan penuh pertimbangan gue terpaksa bawa mereka ke panti asuhan.

Manager (Bangtan) [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang