Rumah Kreasi

4.5K 42 21
                                    

Arra membereskan tempat kerja Ranji yang berantakan. Dua gelas menyisakan ampas kopi, menunjukkan bahwa suaminya semalam begadang. Biasanya, Ranji selalu bangun duluan untuk mengecup kening Arra dan menunaikan ibadah salat subuh di masjid. Namun tidak untuk pagi ini. Ranji dibangunkan oleh Arra untuk salat subuh, lalu lelaki berjenggot tipis itu kembali menarik selimut setelah menunaikan kewajiban.

Arra merapikan beberapa kertas yang berisi gambaran hasil desain suaminya. Arra memaksakan senyum kecut. Gara-gara menggarap proyek perumahan di daerah Palembang sana, Arra merasa dirinya sedikit terabaikan. Tidak ada lagi agenda wajib nonton di akhir pekan. Tidak ada lagi agenda makan malam di luar setiap Arra malas masak. Semua berubah seiring usia pernikahan mereka bertambah.

Bukan tidak berani protes. Namun Arra terlalu malas membahas masalah yang sama berulangkali. Toh, tidak ada perubahan yang signifikan. Bukankah hal itu hanya menambah rasa sakit di hatinya?

Arra menghela napas panjang. Memikirkan semua kekesalan yang terpendam, membuat dirinya tak sadar kalau ruangan Ranji sudah rapi. Arra bergegas menuju ke dapur. Memasak nasi goreng menjadi opsi paling tepat untuk menghemat waktu dan tenaga. Arra hanya perlu menyiapkan bumbu, dan menambahkan potongan sayuran tanpa daging ayam. Arra masih trauma dengan bau amis salmon dari ibu mertuanya.

"Aku selalu terbangun setiap nyium aroma masakan kamu, Ra." Ranji memeluk Arra dari belakang sambil mencium puncak kepala istrinya.

"Maaf, aku lupa nutup pintu kamar, Mas," kata Arra sambil memainkan spatula di atas teflon.

"Sini, aku yang nerusin. Kamu duduk aja di kursi." Ranji mengambil alih spatula dari tangan Arra. Butiran nasi seolah menari dari teflon, melompat-lompat pertanda nasi goreng sudah masak. Ranji menuangkan nasi goreng ke dalam satu piring.

Salah satu kebiasaan Ranji yang tidak hilang setelah ijab kabul dilaksanakan adalah, ia suka makan satu piring berdua dengan istrinya. Bukan karena ngirit atau pelit seperti yang digembor-gemborkan banyak orang, menurut Ranji makan sepiring berdua itu romantis. Selain itu, makan sepiring berdua selalu berhasil membuat selera makan Ranji meningkat. Tidak heran kalau setelah menikah berat badan Ranji bertambah.

"Kalau kamu capek, berhenti aja ngisi kelas kreasi, Ra. Aku nggak mau kamu kenapa-kenapa gara-gara kecapaian," kata Ranji setelah menyuapkan setengah sendok nasi goreng ke mulut istrinya. "Aku hari ini mau ke Palembang. Besok pagi ada meeting sama Pak Alex. Dia mau lihat hasil desain sementara. Nanti aku telepon Alan untuk menemani kamu di rumah selama aku nggak ada."

Arra memainkan gelasnya di atas meja hingga mengeluarkan bunyi. "Nggak usah, Mas. Nanti malam biar aku aja yang nginep di rumah Ayah. Udah lama juga kita ... eh, aku nggak makan malam bareng mereka."
Hening. Ranji berhenti makan. Mereka kembali beradu tatap.

"Maaf ya, Ra. Aku sekarang jarang ada waktu luang. Jangankan untuk Ayah, untuk kamu aja susah banget. Tapi kamu harus tahu, semua ini aku lakukan buat masa depan kita."

Arra tidak pernah lupa dengan kalimat terakhir yang Ranji ucapkan. Hampir setiap Arra protes minta ditemani, suaminya selalu berhalangan. Kata pamungkas yang keluar dari mulut Ranji selalu nyaris sama. Ya, memang semua demi masa depan. Semua orang hanya melakukan apa yang menurutnya baik. Namun, tidak tahu mana yang terbaik untuk Arra. Kalau orang bilang masa kehamilan adalah masa-masa menyenangkan karena si suami akan memanjakan si istri habis-habisan, itu bohong. Bo-hong. Setidaknya itu menurut Arra. Banyak hal yang harus dilakukan sendiri, termasuk check up ke dokter dan mengikuti kelas new born.

Untuk menghibur diri, Arra banyak menghabiskan waktunya di Rumah Kreasi. Letaknya tidak jauh dari rumah Arra. Masih dalam kompleks perumahan elit Shanxia, tetapi terletak di blok A, sementara rumah Arra terletak di blok D. Di blok A terdapat beberapa tempat kursus, toko-toko, dan klinik karena terletak di depan jalan raya utama.

After Giving BirthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang