Happy reading.
Tok... Tok.. Tok..
Bunyi pintu rumah yanng sedang di ketuk. Bi neni yang mendengar pun langsung berusaha membuka kan pintu dengan cepat.
"Loh ini den deva ya?" terkejut mbak neni saat melihat seseorang yang telah menghilang lama kini sudah muncul kembali.
Deva tersenyum tipis,"iya mbak. Cia nya masih belum berangkat kan?"
"Lah non cia nya udah berangkat den," jawab mbak neni
"Udah lama nggak?"
"Lumanyan den sekitar 10 menit yang lalu." beritau mbak neni
Deva mengangguk angguk kan kepalanya, kemudian dia pamit pergi kesekolah.
Deva mencoba mencari keberadaan gadis itu, bagaimana bisa deva ditinggalkan seperti ini padahal mereka berdua sudah berjanji untuk berangkat bersama.
Saat sedang mencari cia tiba-tiba mata elang deva menatap lurus ke arah seorang yang sedang terjatuh karna tertabrak oleh mobil sport warna hitam.
Dia seperti mengenali siapa korba takbarakan itu, namun dia mencoba untuk menepis bahwa itu bukan lah cia.
Deva ingin menolong korban tabrakan tersebut namun ia urungkan saat si penabrak telah turun dari mobil.
Deva mulai menghidupkan kembali mesin motor nya, melajukan dengan kecepatan rata-rata. Namun saat di perjalan fokus deva pecah pada seorang yang tertabrak tadi.
Karna penasaran deva pun kembali putar balik untuk menuju ke tempat yang tadi, sesampainya deva disana ternyata sudah tak ada lagi siapa-siapa di sana.
"Ngapain gue balik. Gue kan mau cari cia," bicaranya sendiri
Belum juga deva berbalik kini matanya sudah tertuju ke arah gadis yang sedang mencoba mengobati lengan nya sendiri.
"Akhh... Bener kan itu si cia." kesal deva yang tak pernah mempercayai perasaan nya
Deva menghampiri gadis itu.
"CIA, lo gpp kan ci. Kok bisa kek gini sih, kan udah gue bilang kita berangkat bareng. Kenapa lo berangkat sendiri sih. Lo lupa sama gue!" cecar deva sesaat setelah berjokok di hadapan cia
"Apaan sih dev, lebay deh lo," jawab cia enteng sambil menyengir tak jelas," nih gue nggkpp tau." sambung cia sambil menunjukkan lengan nya
"Mana ada nggakpp, udah kita kerumah sakit aja. Nyesel banget gue tadi nggak bantuin padahal itu bener lo yang ke tabrak." omel deva pada diri nya sendiri
Cia hanya tertawa gemas melihat sang sang sahabat bertingkah over seperti itu.
"Siapa yang nabrak lo ci?"
"Orang lah masa hantu." jawab cia sekenanya
Deva mengacak gemas anak rambut cia, sudah kecelakaan seperti ini masih bisa bercanda.
"Nggak usah sekolah deh mending lo istirahat dirumah."
"Nggak ah sekolah aja," tolak cia
Deva menghela nafas berat, memperlihatkan pergelangan tangan nya ke arah cia
Sedang cia hanya memukul pelan kening milik nya,"yaudah ke basecamp aja yok."
"Emang masih ada?"
"Ya ada lah, masih terawat juga. Lo kira basecamp bakal gur bongkar karna nggak ada lo." dumel cia
"Yaudah lo sama gue aja, motor lo biar supir gue yang ambil."
Cia hanya mengangguk kan kepala nya, yang kemudian mengikuti langkah kaki jenjang deva menuju motor.
KAMU SEDANG MEMBACA
SasCia.
Teen Fiction"Berdiri disini atau gue kasih lu hukuman." "Bodo gak peduli." "SEKARANG JUGA LU ANAK PEREMPUAN MAJU KEDEPAN." Dengan santai perempuan itu maju ke depan sambil memaikan permen karet yang dia makan. "Kamu? Lagi! Ikut gue." "Jangan ganggu gue kalau l...