Happy reading.
3 hari berlalu. Rey kini tengah mengisi waktu kosong nya dengan belajar untuk persiapan olimpiade sekolah.
Tok.. Tok.. Tok..
"Rey mama masuk ya," tanya nia yang kini berada di balik pintu kamar
Hening. Tak ada jawaban dari rey, nia mencoba mengetuk kembali pintu itu
Tokk... Tookk.. Tok..
"Rey, buka sayang mama mau ngomong sama kam--," perkataan nia terpotong karna suara pintu yang kini sudah terbuka
Ceklek..
"Hmm?" dehem rey
"Boleh mama masuk nak?"
Rey membuka pintu kamar nya lebih lebar agar sang mama bisa masuk. Rey berjalan mendahului nia, sedang nia hanya mengekor di belakang rey.
Nia duduk tepat di sammping rey, dia mulai menatap mata sang anak.
"Nak, mama mau jujur sama kamu."
"Tentang?"
"Mama dan papa mu," nia menjawab dengan suara melirih
Rey diam. Tak menanggapi dia hanya menunggu apa yang akan sang mama kata kan kepada nya.
Sebelum bercerita nia menghela nafas berat," Jadi waktu itu sewaktu kamu berumur del--,"
"To the point aja."
"Papa kamu selingkuh dari mama, mama bener nggak terima dengan apa yang papa lakukan sama mama membuat mama harus melakukan ini semua nak."
Rey hanya diam tak berniat menimpali cerita sang mama.
"Mama rapuh nak, papa kamu selingkuh sama perempuan dan anak satu-satu nya yang mama miliki pun membenci mama. Seakan-akan mama lah yang paling bersalah disini." bulir air mata pun turun dari kelopak mata nia
"Nak, kenapa mama nikah dengan om rizal karna mama ingin kamu memiliki kasih sayang dari seorang ayah. Maafin mama nak mungkin keputusan mama untuk nikah dengan om rizal membuat kesalahan besar di mata kamu. Mama nggak pernah tanya tentang keinginan mu yang mama lakukan hanya menuruti ego mama. Mama mohon jangan benci mama nak," nia menarik rey kedalam dekapan nya
Rey sama sekali tak membalas perlakuan sang mama, dia hanya diam mematung. Rey memang sudah tau tentang semua itu namun untuk rey sangat lah sulit menerima semua ini.
Kesalahan sang mama di mata rey sangat lah fatal. Menikah dengan seorang lelaki tanpa meminta persetujuan nya dan meninggalkan dia seorang diri di rumah sebesar ini tanpa adanya perhatian dari seorang pun.
Rey melepas pelukan itu setelah beberapa menit, dia bangkit dari duduk nya. Yang kemudian meninggalkan rumah megah itu.
Disisi lain.
Cia dan deva kini tengah menikmati waktu bersama di basecamp, mereka berdua kini sedang memasak untuk makan siang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
SasCia.
Teen Fiction"Berdiri disini atau gue kasih lu hukuman." "Bodo gak peduli." "SEKARANG JUGA LU ANAK PEREMPUAN MAJU KEDEPAN." Dengan santai perempuan itu maju ke depan sambil memaikan permen karet yang dia makan. "Kamu? Lagi! Ikut gue." "Jangan ganggu gue kalau l...