5. Semakin Dekat.

27 7 0
                                    

Pagi ini Raina ingin menjalankan rencananya yang gagal kemarin. Tapi bedanya Raina selesai bersiap lebih awal jam 08:13 dia sudah rapih. Raina langsung pergi ke ruang makan berharap tidak ada masalah lagi.

Di Ruang Makan.

"Pagi Mah..." Sapa Raina tanpa menengok ke Leon, bahkan melirik pun tidak.

"Pagi. Loh kok udah rapih lagi mau kemana kali ini, oh ya kemarin kok kamu pulang malam katanya cuma ke taman?" Tanya Kania.

"Kemarin Raina ketemu sama orang yang punya urusan sama kenalan Raina." Jawab Raina yang masih senang karena kejadian kemarin.

"Siapa? Cowok itu?" Tanya Leon.

Saat Raina ingin menjawab, tapi Leo datang ke meja makan.

"Pagi... Semuanya!!" Seru Leo tapi tidak ada satu pun orang yang membalasnya. Leo merasa suasana di meja makan seperti Kutub Selatan, sangat dingin. Jadi dia langsung mengambil makanannya dan menunggu ada apa lagi hari ini.

Sedangkan Raina, dia geram padahal baru semenit yang lalu dia masih senang karena kemarin. Tapi dia langsung kesal ketika Leon sembarangan berbicara seperti itu. Padahal dia tidak tahu apa-apa.

"Tenang saja, saya tidak bisa bertatapan langsung kepadanya lagi. Karena dia sudah tenang di alam sana." Jawab Raina yang membuat Kania dan Leo tersedak makanannya. Sedangkan Leon dia hampir tersedak oleh minumannya.

"Maksudnya?" Kata mereka semua setelah sudah cukup tenang.

"Ya... Dia udah meninggal, pas aku masih kelas 10." Jawab Raina.

Mereka yang ada di meja makan terkejut, tentu saja baru kemarin mereka mengetahui Raina memiliki teman Laki-laki. Sekarang mereka harus dihadapkan fakta bahwa anak itu sudah tidak ada.

"Kenapa? Kaget? Wajar sih... Kalian kan gak pernah tau aku berteman sama siapa aja, kalian aja gak tau apa yang membuat dia tewas." Ujar Raina maklum karena mereka tidak pernah tau Raina berteman dengan siapa, kenal sama siapa, dan dekat sama siapa.

"Lalu, kenapa kamu menyimpan fotonya?" Tanya Leon.

"Karna saya sahabatnya." Jawab Raina dengan santainya mengucapkan itu.

Leo yg mendengar itu pun, sontak tersedak minumannya. Karna baru pertama kali mereka mendengar kata Sahabat keluar kembali dari mulut Raina. Padahal setau mereka, Raina sudah menutup hatinya untuk sekedar Sahabat Kania langsung membeku, tidak berani mengucapkan apapun. Leon matanya sudah membulat sempurna, sangat kaget itulah yang dirasakan mereka.

Meja makan langsung berubah menjadi diam, bahkan Leon yang mengajarkan tidak boleh berbicara ketika makan pun melupakan ajarannya itu. Sedangkan Raina tidak peduli dia hanya membicarakan faktanya.

10 Menit Kemudian.

Raina sudah menghabiskan makanannya.

Tiba-tiba ada notifikasi dari Handphone Raina. Raina langsung mengeceknya ternyata notifikasi dari IG nya, ada seseorang yang mengikutinya. Ketika melihat itu Raina langsung mengikuti orang itu. Saat itu juga ada DM an yang masuk ke Ponsel nya.

Alex.

Hai. Bener ini Raina?

Iya, bener.

Hari ini lo ada rencana gk?

Ada.

Ngapain?

Jalan-jalan.

Kemana?

RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang