chapter 4

838 87 3
                                    

Renjun menegang kini dihadapan nya sedang ada jaemin yang menatap nya datar dan tajam

Sedang kan doyoung sudah was was dengan senjata api ditangan nya
Ayolah belum sebulan ia hidup tenang kini datang bencana

Renjun ingin mati saja

"Ah, aku tertangkap lagi kah?" tanya renjun tenang kelewat tenang malahan

"Kau sangat pintar bisa mengelabui kami semua dan nekat sekali menikam mark" ucap jaemin terselip amarah dan rasa kesal di nada bicara nya

"Oh apa tikam man nya kurang? Apa aku harus membunuh nya sekalian padahal kukira ia mati kehabisan darah, ah tidak menyenangkan ternyata dia masih hidup" ucap renjun berdecak sebal

Sedangkan jaemin sudah mengepal kan tangan nya

"Kau menantang ku kali ini?" tanya jaemin penuh penekanan "kau tidak takut padaku hm?" lanjut jaemin

"Oh, untuk apa aku takut pada orang culun seperti mu?" tanya renjun aura membunuh kedua nya sangat kuat dan pekat

"Oh benarkah?" tanya jaemin ia menodong kan pistol nya kearah renjun dan bersiap menarik pelatuk

"Kau ingin membunuh ku sekarang?" tanya renjun jaemin tersenyum lebih tepat menyeringai "tidak, bukan kau yang akan mati tapi hyung mu"

Dorr

Tembakan melesat kearah jantung doyoung, doyoung dan renjun sama sama membelalakan mata ketika peluru tersebut menembus kulit Doyoung

Doyoung berlutut memegangi dada kiri nya tempat jantung milik nya berada darah membanjiri kemeja yang dipakai nya juga mulut nya yang memumtah kan darah

Semua tubuh nya sakit seketika

"K-kau..." gumam renjun ketika meluhat semua yang terjadi matanya sudah berlinabg bersiap menumpahkan cairan bening dari pelupuk matanya

Renjun berlari berhambur memeluk doyoung mengguncang tubuh doyoung berulang kali juga berteriak meneriaki nama sang hyung

"HYUNG!! BANGUN!! HYUNG HYUNG TIDAK BOLEH MENINGGALKAN INJUNIE HYUNG!!" teriakan renjun menggema memenuhi ruangan air mata mengalir menjadi saksi bisu penderitaan pemuda manis itu

"Hyung hiks.. Hyung tidak boleh pergi hiks jangan menyusul eomma dan appa hiks.." gumam renjun memeluk doyoung yang sudah tak bergerak sedikit pun

"Ja-jaemin... JAEMIN KAU BRENGSEK!" teriak renjun sambil tetap memeluk doyoung "apa-apa nyawa keda oeang tua ku belum cukup bagimu hah?!" tanya renjun kilatan amarah terlihat jelas pada manis tersebut

"Kau benar benar hiks.. Aku sudah tak memiliki siapa pun lagi hiks selain hyung ku.." lirih renjun air mata tak berhenti mengalir meluncur dari matanya

Sedang kan jaemin hanya menatap datar semua yang terjadi "kau menangisi hyung bertahun tahun pun dia tidak akan hidup lagi" ucap jaemin

"Heh, manusia berdarah dingin seperti mu tidak akan Mengerti apa arti keluarga" ucap renjun "kau bahkan tidak tau apa perbedaan cinta dan obsesi" ucap renjun

"Obsesi berasal dari cinta jika kau ingin tau huang" ucap jaemin "jika.. Jika kau benar benar mencintai ku apa kau sanggup melihat ku hancur seperti ini? Kau bahkan tidak berekpresi sedikit pun kau monster jaemin" lirih renjun dipeluk nya erat doyoung yang sudah tidak bernyawa

Jaemin diam

Sejujur nya sekarang hati nya sakit meluhat renjun hancur karna kematian kaka nya

Apa dia salah?

'Kenapa dadakh sesak?' batin jaemin ia membuang napas

"Ayo pulang dengan ku" ucap jaemin
"Tidak! Aku tidak sudi pulang bersama monster sepertimu!" bentak renjun "kau bajingan! Kau monster jaemin! Kau telah membunuh semua keluarga ku! Kau dasar tidak tau malu!" umpatan dan caci maki renjun lontarkan pada jaemin

You Are My Mine![JaeminXRenjun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang