Yena kesal! Setelah dia bersusah payah menyogok Woojin dengan mengorbankan waktu dan juga uang jajannya, Jihoon malah memblokir nomor Yena begitu saja. Bahkan sekarang Yena sudah mengumpat puluhan kali. Jangan salahkan Yena, itu karena Jihoon yang seenaknya memblokir nomor orang!
"Anjing banget emang! Heol! Gak tau lagi gue! Ugh, JIHOON NYEBELIN!" Yena berteriak keras di rooftop sekolah tanpa meperdulikan beberapa siswa menatapnya dengan pandangan aneh disana. Yena tidak peduli. Yang paling penting sekarang adalah bagaimana membuat Jihoon membuka blokirannya pada nomor Yena.
"Ok, gue harus jumpain Jihoon langsung berarti. Huft... Sabar Na, deketin cowok yang hatinya udah dibekuin sama es kutub emang gak gampang. Jadi, sebelum pulang sekolah, gue harus mikirin topik buat nanti!" Yena mengepalkan tangannya, seakan memberi semangat pada dirinya sendiri. Setelah itu, dia pergi dari rooftop menuju kantin. Menurut kalian kenapa Yena ke kantin?
Tentu saja untuk mengisi perutnya!
Hehe... Mengumpat menguras banyak tenaga Yena. Jadi sebelum Yena kembali mengumpat, lebih baik perutnya diisi dengan baik lebih dulu.
"Bu, roti coklatnya lima, terus susu coklatnya tiga." Yena menyebutkan pesanannya kepada ibu kantin.
"Kamu mau makan sendiri?"
"Ehehe... Iya, bu."
"Ibu pikir mau dibagi ke temennya."
"Ya jelas enggak dong bu. Mending aku ngasih ke adek aku daripada ngasih ke Wony."
"Hahaha... Yaudah, ini roti sama susunya." setelah membayar semuanya, Yena meninggalkan kantin dan berjalan ke perpustakaan. Bukan untuk belajar, ingat itu! Dia hanya mau membolos disana. Men-scroll media sosialnya sambil menikmati roti dan susu coklatnya di perpustakaan ber-AC adalah surga bagi Yena. Kalian harus mencobanya sekali-kali! (lebih baik tidak usah sebenarnya)
"Oh iya! Jihoon punya ig gak yah?" Yena mulai mencoba beberapa username yang kira-kira Jihoon pakai. Tapi nihil, tidak ada satupun dari puluhan akun yang merupakan milik Jihoon.
"Hm, beneran ngga punya? Atau gue coba cari dari ig temennya apa yah? Hm, coba deh!" Yena kembali mencari akun teman Jihoon yang memang sudah dia follow sebelumnya, tapi dia bahkan tidak mendapat follback, menyedihkan memang. Ah iya, Woojin dikecualikan tentu saja.
"Nah ada! Hehem, gue pinter banget gila!" segera setelah Yena menemukan akun Jihoon, dia langsung mendesah kecewa.
"Seriouslly?! Di pripat gaes! Gila, nih bocah bener-- pengikutnya sebelas ribu, yang dia follow cuma dua ratus tujuh belas, buset gak tuh?! Dahlah, pupus harapan gue mau di follback sama pangeran es sekolahan." Yena memegangi dadanya dramatis(sok sedih)
"Jijik banget saoloh!"
"ANJ--- hmppht!" Yena melotot. Bibirnya baru saja dibekap oleh gadis yang mengejutkannya barusan.
"Ini tuh perpustakaan beb, lo nggak lupa 'kan?" itu Wonyoung, orang yang baru saja membuat Yena terkejut setengah hidup. Untung saja Wonyoung sahabat sehidup-sematinya.
"Ck! Lo ngagetin gue bangke! Gue reflek teriak lah!" Yena berbisik pelan setelah Wonyoung menjauhkan tangannya dari mulut Yena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Challenge
Fiksi PenggemarSemua berawal dari Wonyoung yang mengatakan sesuatu, sesuatu yang bisa membuat Yena mempunyai niat untuk mendekati lelaki itu. ••• Gatau deh, nih story bakal kacau ngga ya?T_T