28

1.5K 124 23
                                    

Annyeong haseyo yorobun semuaaa
Author kembali
Huwaaa maaf ya sayang² ku😭
Baru up nya sekarang👉👈
Maaf bangettttttt hehehe
Dan author seneng Wendy dah balik😭💙
Dann kalian seneng juga kan??:v
Yasudah, back ke alu crita yaaaa
Btw, Jan pelit bintangnya😭 kalian bacanya banyak tapi kasih bintang ga mau:'( hehe dukung aku terus ya yorobun tersayang
Muach
























Normal POV







"Wen" panggil Irene ke Wendy yang sekarang sudah memutar 180 derajat kearahnya

"Iya unnie? Ada ap.." Wendy kaget seketika terkejut dengan kejadian yang tak pernah di duga nya ini



" Wendy kaget seketika terkejut dengan kejadian yang tak pernah di duga nya ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Seketika Wendy meletakkan kedua tangannya di pinggang irene
kejadian yang sungguh amat cepat di mana Irene tiba-tiba melompat dan mencium bibir pink milik Wendy

"Aku mencintaimu, maafkan aku Wen" dengan mata berkaca-kaca Irene kembali melumat benda kenyal Milik Wendy bahkan Wendy sendiri tak di beri izin untuk mengucapkan sepatah dua kata

"Aku tidak ingin kita berakhir, aku mohon Wen" Irene kembali dan kembali melumat bibir wendy membuat Wendy semakin terdiam dan bingung bahkan Wendy terhanyut dalam permainan Irene

"Aku sayang sama kamu, aku Cinta sama kamu Wen" Irene menatap lekat kedua bola mata Wendy dan Irene ingin menempelkan lagi miliknya dengan milik Wendy dan seketika Wendy dasar bahwa apa yang mereka lakukan salah. Wendy harus ingat ada hati yang harus dia jaga sekarang dan bahkan dia merasa sangat brengsek

"Apa yang kau lakukan" wendy mengelak dari ciuman manis Irene

"Aku mencium mu"

"Untuk apa kau melakukan ini?" Tanya Wendy

"Karna aku mencintaimu" Wendy seketika tertawa

"Hahahaha, jadi selama ini aku bagaimana? Dan respon mu? Kau tahu tidak? Aku tersakiti? Kau tau tidak aku bahkan setiap malam menangis Rene" ujar Wendy dengan air mata yang menumpuk dan ingin segera keluar membasahi kedua pipi chubby nya

"Maaf"

"Kata maaf mu tidak bisa mengubah apa pun bahkan mengambil hati ku dari rose saja tidak bisa" ujar Wendy

"Lalu? Aku harus bagaimana? Agar kau mau kembali padaku? Apa yang harus aku lakukan wendy?" Tanya Irene serius

"Kau mau tau apa yang harus kau lakukan, hmm?" Tanya wendy

"Nee" Wendy pun mendudukkan Irene di meja makan dan Wendy menatap lekat kedua pupil mata Irene

"Kau hanya perlu ...."

"apa?" Tanya Irene antusias

"Mengikhlaskan aku" senyum Wendy dan langsung pergi meninggalkan Irene sendirian tak lupa ia melepaskan celemeknya

"Apa maksudmu hah?! Aku tak bisa!!! Hei Son!! Aku begitu mencintaimu tolong sadarlah! Aku lebih baik dari wanita itu'' teriak Irene bahkan seluruh penghuni dorm mendengar suara indah Irene

"Kau begitu mencintai aku?" Tanya wendy

"Nee"

"Hahaha kau lucu'' Wendy pun tertawa sangat kencang semua orang yang ada disitu bingung dan hanya bisa diam

"Kenapa kau tertawa?" Tanya Irene dan Wendy langsung mendekati Irene dan berbisik pada Irene

"Kau lucu unnie, kemarin kemana saja hm? Aku pikir aku lebih memilih Rose, maaf" Wendy langsung meninggalkan Irene yang meratapi kebodohannya dan seketika wenrene menangis dengan keadaan yang berbeda

"Wen? Apa tidak ada kesempatan untuk aku?" Tanya Irene disela-sela tangisnya

"Mian"

"Wennn" yah di panggil sudah beranjak ke kamarnya dan yang memanggil hanya bisa mematung dan menangis

"Sudahlah unnie" rangkul Joy

"Ini minum untukmu" ujar seulgi sembari memberikan gelas yang berisi air putih kepada Irene

''kau tak perlu bersedih, ini semua ulahmu bukan? Intinya apa yang kau tabur itulah yang kau tuai unnie" seru Yeri dana seketika dadanya sesak dan tangisannya semakin menjadi-jadi

"Yeri" tegur Joy

"Apa? Aku salah? Tidak kan? Semua yang aku bilang adalah fakta" Yeri tersenyum kecut melihat keadaan Irene sekarang

"Aku bodoh yer, maaf kan aku"

"Kau tidak perlu meminta maaf unnie, kau tidak ada salah dengan ku, bukan? Masalah mu dengan Wendy unnie" jelas Yeri

"Yeri sudahlah" lerai seulgi yang sudah merasa bahwa hawa semakin panas

"Tapi semua yang aku bilang adalah kebenaran" sanggah Yeri

"Nee, tapi sudahlah yer" bujuk Joy

"Nee, aku pergi" Yeri meninggalkan mereka bertiga di dapur sedangkan Wendy sudah menangis sejadi-jadinya di kamarnya








Normal POV end







Maaf semua baru up hehe
Betewe bahagia author tuh Wendy dah balik❤️💙💙😭😭
Senang banget gitu lohh
Huwaaaaaaaaaaaaaa
Terima kasih semuanya
Semoga kalian suka💙
























Minggu, 06 September 2020

I am Sorry (SLOW UP🖊) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang