29

1.3K 95 10
                                    

SEBELUM BACA MOHON DIVOTE YA 💖








Normal POV


"Apa yang sudah terjadi? Hiks hiks hiks a..akuuu merasa brengsek... aku sudah dengan Rose tapi kenapa... aku melakukan hal bodoh itu dengan Irene? Arghhhhhhhhhhhhhh" Wendy frustasi bahkan dia menjambak rambutnya sendiri dan membanting kan kepalanya ke dinding berulangkali tanpa ia sadari keningnya berdarah

"Aisss, bodoh kau Wen bodoh! Ais jinja kenapa sampai terluka begini mana sakit" kesal Wendy dan ia langsung bergegas mencari kotak p3k di kamarnya tetapi nihil

"Dimana ya? Aku tanya pada yang lain saja aisss jinja perih" keluh wendy sambil keluar kamar dan sontak membuat semua member yang ada di ruang tv kaget

"Unnie kau kenapa?" Tanya yeri

"Gapapa Yeri"

"Kamu gapapa?" Tanya Irene khawatir

"Aku gapapa, sudah awas" Wendy pun menjauh dari Irene dan mendekat ke seulgi

"Beruang, apa kau tau dimana p3k?" Tanya Wendy

"Aku tahu, bentar aku ambil" seulgi bergegas ke lemari buku dan mengambil kotak p3knya

"Pantas aku cari kemana-mana ga ada" kesal Wendy

"Hehe, semalam aku pakai untuk mengobati kaki haetnim Wen"

"Oh, oke btw gomawoo" Wendy mengambil kotak p3k dan langsung kembali ke kamarnya

"Wendy tunggu!" Irene menarik lengan wendy

"Apa!" Bentak Wendy dan membuat Irene kaget dan melepaskan cengkeramannya

"Kau membentak ku?'' tanya Irene dengan berkaca-kaca

"Iya! Kalau iya kenapa ha?" Wendy langsung masuk ke kamarnya

"Ais jinja! Menyebalkan" gumam Wendy sambil mengobati lukanya

"Awwww" Wendy meringis kesakitan dan ia memejamkan matanya

"Kau kejam unnie, tidakkah puas kau menyakitiku selama ini?? Aku mohon pergilah hiksss hikss in...ini menyakitkan sungguh!!!" Tangis Wendy sambil memukul-mukul dadanya

Ditempat lain

"Wen" ucap Irene datar melihat pintu kamar Wendy yg tertutup

"Kau puas?" Tanya Yeri dan sontak Irene langsung melihat Yeri

"Kenapa kau melihatku seperti itu unnie?"

"Yer" ucap seulgi

"Apa? Aku cuma bertanya loh, salah?" Tanya Yeri sinis

"Tidak begitu" balas seulgi

"Jadi apa? Memang benar pertanyaanku unnie, liatlah dia bersedih karna Wendy unnie bahagia bersama rose tapi dia tidak ingat kalau dia dulu bahagia ketika Wendy unnie menderita karna perbuatannya sendiri" tutur Yeri sambil melirik Irene yang terkejut mendengar perkataannya

"Aku pergi dulu" ujar Irene sembari keluar dari dorm

"Yer, sudah kubilang jangan berbicara seperti itu" ujar Seulgi

"Kau kenapa membelanya sih! Dia sudah melukai Wendy yang notabene sahabat kesayanganmu unnie!" Teriak Yeri sambil menarik kerah baju seulgi yang membuat seulgi murka

"Lepaskan" Seulgi melepaskan dengan paksa kedua tangan Yeri yang menarik kerah bajunya

Plakk

"Kau tau apa kau lakukan hah!" Teriak Seulgi setelah menampar pipi kanan Yeri

"Ka..aauu menamparku unnie??" Tanya Yeri dengan mata yang seperti mau menangis

"Iya, karna kau keterlaluan Yer. Aku tau Irene unnie sudah berlaku jahat pada Wendy tapi itu tidak menjadi alasanmu untuk tidak hormat padanya Yer! Ingat dia leader kita! Kita ini keluarga Yer, dia kakak kita dan dia yang menggantikan ibu kita pahamkan? Dia ibu kita disini dan aku mohon jangan seperti itu aku tahu dia salah tapi jangan seperti ini" tutur panjang Seulgi

"Maaf" Yeri menunduk sambil memegang pipi kanannya

"Apakah sakit?" Tanya Seulgi yang merasa bersalah

"Tidak terlalu" senyum Yeri

"Sini" Seulgi memeluk Yeri dengan rasa sayang seorang Kaka pada adiknya dan Yeri membalas pelukan Seulgi

"Kalian kenapa berpelukan? Ikuttt!!" Joy pun ikut berpelukan bersama seulrim

"Ck, kau ini" desis Seulgi

"Jangan terlalu kencang Joy unnie! Kau memelukku apa membunuhku? Huh" sarkas Yeri

"Maaf hehe" Joy pun mengendurkan pelukannya

"Sudah-sudah kenapa jadi berpelukan?" Tanya Seulgi dan melepaskan pelukan mereka

Hikss.. hikssss

"Apa kalian mendengar apa yang aku dengar?" Tanya Joy

"Suara tangisan?" Tanya Yeri

"Nde yer" jawab Joy

"Dia menangis lagi untuk kesekian kalinya" ujar Seulgi sambil menatap nanar pintu kamar Wendy

"Padahal dia baru saja bahagia karna Rose unnie" tambah Joy

"Unnieku yang satu itu benar-benar menderita" Yeri pun melangkah kearah kamar Wendy

"Jangan" cegah Seulgi dengan menarik lengan Yeri

"Kenapa unnie?" Tanya Yeri

"Biarkan dia sendiri dulu Yer" senyum Seulgi dengan mata yang berbinar dan ingin mengembangkan sesuatu di pelupuk matanya

"Kenapa tidak boleh?" Tanya Yeri sedih

"Sudah Yer, dengarkan kata Seulgi unnie" balas Joy dengan tersenyum pahit

"Tap..piii dia sedang membutuhkan bahu untuk bersandar sekarang" tutur Yeri sedih sambil menoleh kearah pintu kamar Wendy

"Dia butuh kesendirian Yer" setelah berkata seperti Seulgipun pergi dengan airmata yang telah banjir tapi suara tangisan dipendamnya karna dia harus terlihat kuat walaupun dia sebenarnya adalah beruang cengeng

"Ayo pergi ke kolam renang? Kita dinginkan pikiran kita" senyum Joy

"Nee" balas Yeri sambil tersenyum kecut kearah Joy

"Aku tidak ingin kau seperti inii unnie, sangat menyakitkan melihatmu seperti ini padahal kau sudah bahagia tapi kembali sakit lagi hahaha kejam sekali dunia ini ya unnie? Aku menyayangimu unnie aku mohon kuatlah karna dunia sedang berdrama" Yeri pun melangkah pergi kearah kolam renang setelah ia berucap Pelan

Normal POV end

















Publish Senin, 22 Februari 2021.

Jieungwan

I am Sorry (SLOW UP🖊) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang