I am Sorry (SLOW UP🖊)

30

Jangan lupa bintangnya yaaa!!!

Maaf baru bisa up
Maafkan author ya sayang sayang author hehe
Ily 3000
Btw, author Sangat bersyukur dikarenkan harapan author Wendy debut Solo terkabul hehe
Ok lanjut ke cerita

Dikamar Wendy

Normal POV

"Bodoh kenapa aku menangis? Aku terlihat lemah! Aish sudahlah aku mau makan" Wendy keluar dari kamarnya dan melihat seuljoyeri sedang berkumpul dimeja makan

"Uniiie" panggil yeri dan berlari memeluk Wendy

"Yer? Kenapa?" Tanya Wendy

"Gapapa unnie" jawab Yeri

"Wen? Kau mau makan tidak?" Tanya Seulgi

"Iya aku sedikit lapar" balas Wendy tersenyum lemah

"Unnie aku akan memasaknya untukmu" senyum Joy sangat manis

"Hahaha baiklah aku akan menunggumu memasakkan makanan untuk aku" jawab Wendy senang

"Yer ayo bantu aku" ajak Joy

"Baiklah aku akan membantumu" balas Yeri tersenyum

"Wen? Bagaimana kalau kita bermain game?" Tanya Seulgi

"Ayolah aku ingin bermain game juga" senyum Wendy

Dering Call

"Ada apa sayang? Apa kamu merindukan aku? Haha"

"......"

"Aku sudah tahu jika aku ini sangat dirindukan haha"

"....."

"Kamu manis sekali sayang"

"....."

"Nado, aku juga sangat sangat sangat mencintai dirimu chagiya"

"....."

"See you again honey"

Tuttttt.. ttuuut

Setelah menerima call dari sang Pujaan hati Wendy pun melihat kearah semua member (kecuali Irene)

"Ada apa? Kalian kenapa melihat diriku seperti itu? Hahaha jangan membuatku merasa takut"

"Ah tidak unnie aku hanya merasa bahagia kamu bisa sebahagia ini dengan Rose unnie" balas Yeri sambil memeluk erat Wendy

"Sayang Yeri banget banget haha" balas Wendy memeluk maknaenya tersebut

"Kami tidak Wen?" Sela Seulgi

"Aku juga sayang kamu dan Joy haha sini kita berpelukan" ajak Wendy

"Baiklah" Mereka pun berpelukan seperti Teletubbies

Keesokan harinya

"Wendy!"

"Ah? Ada apa unnie? Apa kau tidak puas menyakiti diriku? Apakah kurang?" Tanya Wendy

"Kenapa dirimu berbicara seperti itu? Aku tahu aku salah chagiya miannn" ujar Irene sendu

"Maaf? Apakah itu sudah bisa menebus rasa sakit yang aku derita? Sudahkah?!" Seru Wendy murka

"Chagiya maafkan akuuu" seru Irene memohon

"Unnie aku butuh waktu sendiri dan aku harap kau menghargai keputusan yang sudah aku ambil" ungkap Wendy sambil bergegas menuju kamar mandi