Chapter 3 : Dua Tragedi

30 13 2
                                    


"Saat semuanya mulai mencurigakan, apa yang bisa kamu lakukan?"


15.00 p.m (sekolah)
~~~

Seluruh sekolah langsung saja heboh setelah insiden kaca pecah, yang sepertinya berasal dari wanita yang nekat melompat keluar jendela dan langsung saja melompat keluar dari kaca jendela sekolah, di lantai 4. Insiden itu terjadi dikelas farel. Entah kenapa kelas farel yang harus dijadikan wanita itu tempat untuk melakukan bunuh diri.

Pihak sekolah sudah memanggil polisi untuk melakukan proses penyelidikan di TKP. Dan mayat wanita yang sudah tergeletak berlumuran darah telah dibawa ke rumah sakit, untuk diautopsi lebih lanjut  bila saja ada sesuatu yang membuatnya melakukan bunuh diri.

Semua penghuni sekolah berisik dan heboh membicarakan wanita tersebut, dan dampak dari kejadian tersebut, membuat kepala sekolahnya memutuskan untuk menyudahi pembelajaran pada hari itu juga. Farel, yang sempat melihat wanita yang sudah tak bernyawa itu, langsung spechless. Dia benar-benar syok atas apa yang dilihatnya. Wanita yang menabrak nya sedari tadi pagi, yang rupanya melakukan bunuh diri. Padahal dia ingin bertemu dengan wanita itu untuk bertanya lebih lanjut, mengapa dia tampak panik dan seperti ketakutan. Namun upayanya gagal, wanita itu sudah terlanjur tak bernyawa, dan farel beserta ke empat temannya hanya bisa menduga-duga mengapa wanita itu nekad melakukan bunuh diri.

"kita harus menyelediki ini, sepertinya cerita farel tidak main-main." Fito yang sempat mempertahankan argumennya yang tidak mempercayai ucapan Farel, kini dia yang paling penasaran.

“sebaiknya kita segera pulang, sepertinya sekolah akan segera ditutup,”  ucap haris, lalu dia melanjutkan ucapannya. “aku ingin kita berkumpul dirumahmu farel, jika kau tak keberatan, kita akan membicarakannya lebih lanjut,” usul haris sambil menatap farel.

“ya.... ya.... hmm, oke, boleh saja, tapi kalian jangan pulang larut malam, aku masih penasaran dengan lelaki yang berada di sekolah kita. Aku masih menduga, ada kaitan antara lelaki itu dan alasan wanita itu bunuh diri. Maka dari itu saat kita pulang sebentar, kita pulang bersama saja, jangan ada yang saling terpisah. Aku tak ingin terjadi apa apa,” tuntas farel begitu khawatir.

“baiklah, kita berkumpul di rumah farel, jam 7 malam. Oke?” Ucap haris memutuskan.

Yang lainnya tampak mengangguk, namun Dedi menggeleng pelan, “mungkin aku tidak bisa, aku harus pergi malam ini dengan keluarga ku, mungkin aku lain kali saja berkumpul dengan kalian,” ucapnya.

“Ayolah, sekali ini saja, kita akan berkumpul bukan hanya untuk membicarakan wanita itu saja, tapi kita have fun saja,” ajak Fito sambil menatap dedi penuh harap.

“yah, akan aku usahakan. Tapi jika orangtuaku memaksaku untuk ikut, aku akan memberitahu kalian,” tutur dedi.

Lalu, tanpa mereka sadari ternyata kakak kelas mereka mendengar ucapannya dan mulai menginterogasi mereka berlima.

“apa kalian, ada kaitannya dengan bunuh dirinya Sherla tadi siang?” ucap kakak kelas mereka.

Oh, namanya sherla. Ucap farel dalam hati. akhirnya dia tahu nama wanita tersebut.

“Eh, tidak kak, kami tidak melakukan apapun, dan tidak tahu menahu perihal kematiannya tadi siang,” Haris memberanikan dirinya untuk berbicara lebih dulu, sebelum temannya mengucapkan sesuatu yang bisa membuat kacau.

“lalu apa yang kalian bicarakan disini, sekolah sudah sedari tadi bubar, dan kalian masih membicarakan sesuatu yang sepertinya, sedikit mencurigakan,” tanyanya lagi, masih dengan penuh selidik.

UNFRIENDED ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang