Chapter 5 : Monster

24 5 0
                                    

"Tenang nak, kami hanya ingin .....”

Farel perlahan mundur, lalu segera mengayunkan kepalan tangan nya ke wajah polisi tersebut.

“ARGGGHHH!” Raung Polisi itu dengan marah, dan segera mengejar Farel yang sudah berlari menuju rumahnya.

“Haris! Joni! Fito! Buka pintunya!” Teriak Farel yang lari dan mulai mendekati pintu rumahnya.

Haris yang sedari tadi duduk di kursi dan terus memikirkan Farel, mendengar seruannya. Begitu pula dengan Fito dan Joni yang berada di ruang dapur. Fito segera berlari menghampiri Haris.

“Apa itu Farel?”

Tanpa menjawab, Haris langsung saja menuju ruang tamu, dan segera membukakan pintu untuk Farel, namun...

“Dimana kuncinya, kau mengunci pintunya hah?!” Tanya Haris dengan panik karena ternyata pintunya sedari tadi di kunci.

“Oh astaga, iya. Aku yang sedari tadi menguncinya, Aku takut orang asing tadi masuk,” Ucap Joni menepuk dahinya, karena lupa.

“Sekarang, dimana kuncinya, berikan padaku,” Pinta Haris.

“Bruk, bruk, bruk, bruk!” Sepertinya Farel sudah di depan pintu rumahnya dan menggedornya dengan panik.
“Hei, kalian, apa yang kalian lakukan didalam, buka pintunya dan biarkan Aku masuk, tolong!” Gedor Farel dari luar jendela yang memperlihatkan wajahnya yang terlihat jelas takut.

“Hah,” kaget mereka bertiga.

“Entah, Aku lupa menaruhnya dimana, sedari tadi Aku merasa mengantonginya di celanaku,” Ucap Joni sambil memeriksa bagian celananya yang berkantong, namun dia tak menemukan kuncinya.
Fito yang diam, tiba- tiba berteriak dari jendela.
"Rel, kamu lewat pintu belakang, pintunya terkunci. Cepat! Aku yang akan membukakan pintunya sebentar.

Farel yang mendengar suara dari dalam langsung segera berlari dari depan pintu rumah nya dan langsung saja dia dikepung oleh dua polisi tadi, dan anehnya, dia belum mengetahui apa yang diinginkan kedua polisi ini, tapi setelah melihat kedua polisi itu mengenakan sebilah pisau di tangannya. Maka Farel yakin, Polisi ini berniat membunuhnya.

Terkepung. Itulah yang dihadapinya saat ini, sekarang dia tidak tahu apa yang harus dilakukan agar dapat terselamatkan dari kegilaan polisi di hadapannya yang semakin mendekatinya. Langkahnya pelan. Seakan memberi waktu Farel untuk mengucapkan kalimat terakhir sebelum nyawa nya dihabisi kedua polisi ini.

“Kau ingin lari kemana, hah?” Mereka  mendekati farel, dan mulai menodongkan farel sebilah pisau tajam yang berada ditangannya. sekarang sekali tusukan sudah membuat Farel takkan dapat berkutik. Apalagi yang dihadapinya bukan satu orang.

Lalu sedetik kemudian, pisau itu sudah melayang ke hadapan farel.
Namun detik selanjutnya..

“AARHHH” ke empat lelaki berbadan tinggi besar melompati kedua polisi tersebut dan menerkamnya bak hewan liar yang menangkap mangsanya, dia menggigiti polisi tersebut, dan mengeroyokinya.

“Hahhh, hahh, ahh,” hanya teriakan melengking yang dapat diucapkan kedua polisi malang itu, dan saat itulah, Farel yang sempat terkaget dengan kehadiran lelaki berbadan tinggi itu, langsung saja bergerak perlahan dan mulai lari menuju pintu belakang rumahnya, dia harus segera masuk kedalam rumah, sebelum dia yang menjadi santapan keempat manusia gila tadi, pikirannya sedang kacau, dia tidak percaya dengan apa yang dilihatnya barusan.

Nafasnya memburu, dan kakinya seakan kaku untuk terus berlari menuju pintu belakang rumahnya yang dimana dia harus berputar menuju belakang terlebih dahulu untuk berhasil masuk kedalam rumahnya yang memang sangat besar.

Saat berlari dia membalikkan kepalanya ke arah belakang dan melihat apakah rombongan tadi mengejarnya. Dan benar saja. Kedua diantarnya sudah berada tepat dibelakang Farel.

“HHHHRRGGHH, HHMMHHH ARRRGG” begitulah suara yang terdengar aneh yang di keluarkan oleh kedua lelaki tersebut, Layaknya seorang monster. entah apa yang terjadi, tapi tingkah mereka seperti hewan buas yang sedang kelaparan, bahkan mereka berjalan sempoyongan dan berlari layaknya hewan. benar-benar kacau.

Farel yang merasakan diri nya sudah di penuhi dengan bahaya semakin bergerak cepat, dan akhirnya dia sampai di pintu belakang rumahnya, namun pintu belakangnya itu di tamengi oleh pagar kayu yang lumayan tinggi menjulang, membuatnya lagi dan lagi harus bersusah payah berusaha.

Farel mulai memanjati pagarnya dengan panik, dan karena kurang berhati hati, dia terjatuh.

“BUKK”

“aww, shhh,” Ringisnya kesakitan, hembusan nafasnya mulai tak stabil, dan itu mulai melemahkan Farel, tenaganya mulai melemah, dan kakinya mulai kaku, entah kenapa dia seperti mulai membeku karena kepanikannya.

“ARGGGHHH” lelaki yang terlihat bagai monster itu sudah sangat dekat dengannya, dan Farel sepertinya  lelah. Namun dia kembali menaiki pagarnya, yang juga terkunci dengan gembok. dia tidak boleh menyerah membiarkan dirinya mati oleh manusia gila itu.

Manusia yang menyerupai monster itu mulai mendekat dengan gerakan sempoyongan khas zombie.

“PRANG”

Pot bunga yang berisikan banyak tanah langsung menghempaskan satu monster itu, dan lagi, pot lainnya menyusul menghatam wajah monster itu.
Fito dan Haris yang melemparkan pot tersebut, dan Joni yang melihat Farel tengah berusaha memanjati pagarnya segera membantunya.

“Ayo cepat,” Joni meraih tangan farel.

BUKK.

Lagi, mereka terjatuh, tapi kali ini mereka terjatuh di tempat yang tepat. Mereka semua sudah berhasil berkumpul kembali dihalaman belakang rumah, dan berhasil lolos dari kedua monster itu. Mereka langsung bergegas masuk kedalam rumah dan menggembok pintunya.

***

Halo semuanya, apa kabar!
Aku update lagi🙌
Maaf Lama ya, soalnya Author sibuk banget akhir-akhir ini, apalagi Sedang Ujian juga. Hehe.

Adakah yang mencari keempat geng yang sedang dalam masalah besar?
Apa yang sebenarnya terjadi?
Adakah diantara kalian yang dapat menebak?

Bagaimana kesan kalian dengan chapter ini? 

Semoga suka ya. Aamiin. Dan jika kalian berkenan, agar semangat nulisku terus berkembang... Silahkan Beri komentar kalian terhadap ceritaku, gimana pendapat kalian? Sudah menarik atau feelnya udah dapat apa belom?
kalian juga bisa berikan kritik dan saran kalian terhadap perkembangan cerita yang kubuat saat ini.

Jika kalian tidak ingin ketinggalan dengan lanjutan ceritaku di chapter selanjutnya, silahkan kalian simpan di list perpustakaan kalian. Agar lebih mudah membacanya.

Beri Vote atas apresiasi kalian😊 dan share keteman teman kalian buat baca cerita
Thrill/misteri ini,  yang juga diselimuti tanda tanya besar dengan banyaknya plot-plot seperti di film!
Nah, kalau cerita ini semakin rame, aku pasti akan semakin Semangat update nya! 😇

Salam:
-FznGhifari

UNFRIENDED ZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang