Episode sebelumnya :
Mereka semua telah berkumpul kembali di halaman belakang rumah, dan berhasil lolos dari kedua monster itu. Mereka langsung bergegas masuk kedalam rumah dan menggembok pintunya.***
"Kita harus bergerak, dan bukan menunggu. Karena apa yang terjadi berikutnya tak bisa kita tebak keadaannya."
_ _ _
00.30 A.MMereka lalu berkumpul dan mulai merencanakan siasat untuk pergi dari rumah dan bergegas menuju apartemen Ibu Farel, karena menurut mereka, hanya disana tempat yang paling aman. Kawalan penjagaan apartemen disana cukup ketat, laksana sebuah tempat perkumpulan agen rahasia, sehingga lumayan banyak yang tinggal di apartemen itu karena keamanannya yang sangat terjaga.
"Jadi bagaimana? Kita tidak punya banyak waktu, kita harus memutuskan. Sebaiknya kita segera pergi dari sini," Ucap Fito kembali memulai percakapan setelah mereka sempat lama diam menetralkan nafas masing-masing yang berada dalam tekanan ketakutan.
“Tapi Jon, mobil ku berada jauh dari jangkauan rumah ini, bagaimana kita mau melarikan diri dari sergapan mereka yang cukup lincah bergerak,” Opini Haris, yang sepertinya tidak memiliki ide untuk kabur.
“Hanya itu satu-satunya jalan kita untuk pergi dari sini, kita takkan pernah tau, sampai kapan kita akan tetap aman dirumah ini. Kita akan terus dibayangi rasa was-was dan ketakutan sepanjang malam ini, jika tidak segera memutuskan untuk pergi.” Farel menatap mereka semua secara bergantian, berusaha meyakinkan temannya.
“Aku setuju dengan Farel, apa kau ingin kita terus dalam keadaan penuh tekanan dan kekhawatiran, tanpa kejelasan bagaimana keadaan diluar? Hmm? Apa kau tetap ingin berada disini?” Fito membenarkan usul Farel, Dia juga tidak ingin bertahan terlalu lama.
“PRANG!!”
Suara kaca pecah itu mengkagetkan mereka berempat yang sedang berdiskusi. Dan langsung saja mereka tersadar ketika mengetahui bahwa kaca jendela depan telah diterobos masuk oleh manusia monster tadi.
“Hah, bagaimana sekarang? Ayo cepat, kita bergegas!” Fito mulai panik dan berusaha mengambil langkah cepat menuju pintu belakang.
“Fito, tunggu!” Haris, Joni dan Farel lalu mengikuti Fito.
“Fit, Fit, tunggu!" Haris berusaha mencegah.
“Apa heh? Kau masih ingin tetap disini, sedangkan monster itu sudah berada di halaman rumah, sebentar lagi mereka akan memangsa habis kita. Aku tidak ingin mati konyol seperti ini, kita harus bergegas,” Ucap Fito dengan jengkel.
“Ya, oke baik, aku akan mengambil kunci mobil sekarang, tapi aku ingin kita tetap bersama keluar dari rumah.”
“Tunggu dulu.”
Suara Farel langsung membuat ketiga temannya beralih menatapnya heran.
“Aku punya saran.” Tuntasnya.
***
PRANGG!
Para manusia monster itu sudah berhasil masuk kedalam rumah Farel.
Hening, dan senyap.
Sepertinya Farel telah merencanakan sesuatu.
GGGRRRRZZHHH GGRRRHHH...
Raungan dan suara yang menjijikkan terdengar jelas memenuhi tiap bagian ruangan. Para monster itu mulai menelusuri keberadaan Farel dan teman-temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
UNFRIENDED ZONE
Mistério / SuspenseBeberapa bulan setelah kepergian Ayahnya, Farel bersama ibunya pindah ke Italia. Semuanya tampak baik-baik saja selama dia bersekolah, hingga tiba suatu hari, Farel yang tergolong siswa paling "Selalu" terlambat, melihat kejanggalan dan keanehan yan...