🌵 Married

21 3 0
                                    

Visual Ananta🧡

Selamat membaca semoga kalian suka yaaa🌚

Hari itu datang, hari dimana aku menikah dengan Mas Ananta. Kalian ingin tahu seperti apa perasaanku rasanya? Sangat kecewa sekali. Aku masih ingin menikmati masa mudaku seperti layaknya perempuan-perempuan di luar sana.

Aku tidak boleh menyalahkan takdir karena ini semua sudah rencana Tuhan. Aku percaya dibalik kesedihanku yang sekarang pasti ada kebahagian di masa depan. Aku harus bisa melewati semua ini. Aku juga tidak ingin mengecawakan Ibu Sri aku tidak bisa tinggal di panti ini terlalu lama lagi aku sudah banyak merepotkan Ibu.

Sekarang aku sudah siap menuju rumah Mas Ananta. Aku menuju kesana dijemput oleh supir dari keluarga Mas Anta. Adik-adik panti tidak semua yang ikut hanya Metta saja.

Setelah sampai di rumah Mas Anta aku dan Ibu Sri segera masuk ke dalam, tamunya tidak terlalu banyak hanya kerabat dekat dan rekan kerja Mas Anta saja dan acaranya tidak terlalu mewah.

Akhirnya selesai juga aku dan mas Ananta mengucap janji sakral pernikahan. Sekarang kita sah menjadi suami dan istri aku, sekarang aku mempunyai suami dan sekarang aku menjadi seorang istri. Aku sangat tidak menyangka kenapa secepat ini.

Aku tidak kuat menahan senyum palsu yang aku suguhkan kepada semua  tamu-tamu. Seketika air mataku jatuh dan aku langsung menyekanya aku tidak ingin Ibu Sri kecewa dan juga tidak ingin membuat Pak Wira malu terhadap tamu undangan yang sudah datang.

"Saya tau kamu lagi nangis, Gak usah cengeng bisa gak sih. Jangan buat saya dan keluarga saya malu!" Tegur Mas Anta yang sedari tadi ternyata memperhatikanku.

"Bodo!" Jawabku ketus setelah itu aku langsung meninggalkan acara aku sedari tadi ingin sekali pergi ke toilet aku tidak tahan.

"Mau kemana kamu Melati heyy" Mas Anta yang meneriak ki namaku tak aku gubris sama sekali.

Setelah sampai di toilet aku langsung masuk. Kini aku sedang berada di depan kaca besar yang ada di toilet. Mendapati diriku dengan mata sedikit sembab karena habis menangis tadi.

Setelah aku cukup tenang aku langsung saja keluar dari toilet. Coba tebak siapa yang aku dapati sekarang?

Siapa lagi kalau bukan Mas Ananta si cowok nyebelin itu.

"Ngapain di sini mau pipis juga?"

Dengan wajah yang seperti orang akan mengamuk dia menjawab pertanyaan ku tadi. "Menurut kamu!?"

"Ehmm bisa jadi sih"Jawabku yang seolah sedang berpikir keras.

"Terserahh!!!"

Gitu doangg?

Ckk gagunnaa

Ngapain sih dia berdiri di depan toilet wanita. Ditanya mau pipis jawabnya menurut kamu. Ck orang kok gak jelas bangett.

***

Akhirnya acaranya selesai juga. Mulai malam ini dan seterusnya aku sudah tidak tinggal di panti asuhan lagi. Pak Wira yang menyuruhku tinggal di sini. Sebenarnya tante Hilda tidak setuju kalau aku tinggal disini. Dan memang dari sejak awal dia tidak setuju jika aku menikah dengan Mas Anta, karena katanya aku ini cuman anak yatim dan termasuk orang miskin, jadi dikira aku hanya ingin memanfaatkan harta Mas Ananta saja.

MELATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang