6. FESTIVAL SEKOLAH

57 2 0
                                    

"Untuk ke dua kalinya
sesuatu yang aku coba untuk hindari kini terjadi lagi"

-Aldebaran Melviano

SMA Garuda saat ini berbeda dengan biasanya, jika sekarang mungkin para murid akan melakukan pembelajaran di kelasnya masing-masing. Tapi sekarang seluruh murid SMA Garuda berkumpul di lapangan utama untuk melakukan jalan sehat bersama. Di sisi timur tepatnya kelas XI IPA 1 menjadi pusat perhatian karena anak-anak TTMSQ berkumpul, tidak hanya itu namun ada gadis cantik yang menjadi sorotan. Siapa lagi jika tidak Aluna, gadis campuran Rusia- Indonesia itu berbaris rapi bersama teman-temannya. Berbeda  dengan TTMSQ mereka ada yang duduk,berdiri, saling sender menyender, dan bercanda.

"Gua males banget dah jalan sehat gini." ujar Vigo.

"Gua juga, kalo bawa si cici gapapa." balas Ain.

"Cici sape? Ciwi lu?" tanya Alister.

"Lah ciwi Ain kan si Calya noh anak kelas bahasa." timpal Revan.

"Cici anjing kesayangan gua, lucu bangke." jawab Ain dengan raut muka gemas membayangkan anjing kesayangannya itu.

"Sejak kapan si Ain punya anjing?" tanya Ardyan.

"Dah lama lu aja kudet." balas Baran.

"Baris goblok malah gibahin anjingnya Ain, noh udah siap-siap jalan." ucap Bumi sambil menunjuk lapangan dengan dagunya.

"Anak-anak silahkan berdiri dan berbaris rapi sesuai kelas masing-masing, kegiatan jalan sehat akan di mulai."
"Tidak perlu tunggu lama, jalan sehat di mulai dari sisi timur. Silahkan sisi timur jalan dahulu."

Suara Pak Jamal terdengar seantero sekolah melalui pengeras suara, sisi yang di tunjuk oleh bapak tersebut mulai jalan perlahan mengikuti arahan depannya. Bukan TTMSQ namanya jika tidak berbuat ulah, mereka saling memegang bahu layaknya sedang bermain kereta apian. Terlihat sudah seperti bocah TK saja. Murid cewe yang melihat itu pun terasa gemas, ada ya cogan yang bertingkah laku seperti ini. Anak TTMSQ berjalan serentak dan bersama, masih memegang bahu temannya.

"Kamu makan nya apa?" -Aldrian

"Tempe." -Ain

"Saya juru masaknya." -Bumi

"Oke." -Alister

"Ada tempe goreng, ada tahu goreng semua di goreng oseng oseng." -Ardyan

"Asik asik jos" sahut Vigo sambil menggoyangkan pantatnya.

"Ini napa kaya TK dah anjg." -Revan

"Lah mana saya tahu." -Baran

"Saya kan ikan." -Andrew

"Cakep." ucap mereka bersama di selingi suara tertawa.

Setelah keluar dari sekolah mereka tetap berjalan perlahan mengikuti intruksi. Barisan yang tadi rapi pun mulai buyar dan entah menjadi seperti apa. Baran sedari tadi mengamati gadisnya, manik hazelnya itu terlihat indah karna terkena sinar matahari pagi. Pipinya yang terangkat karna dia sedang tertawa lepas entah menceritakan kejadian apa, cukup dari jauh asal tak luput dari mata Baran, gadis itu aman. Ia juga melihat sekitar, siapa saja bisa mengancam Aluna maka Baran harus hati-hati. Sejujurnya ia benci keadaan seperti ini yang menuntutnya bekerja ekstra.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AldebaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang