Sakit (2)?

1K 82 20
                                    

🍃

Dinda menatap gusar ponselnya. Ia terus melirik ke atas tv yang menyala di depannya dan ke ponsel bergantian. Pasalnya, ia meminta teman-temannya untuk mencari dimana alamat pak Arya.

Pasukan Dinda

Gimana guys?
Udah dapet belom?
Ni si kunyuk Denis belom pulang lagi.

Leryow
Lom.
Usir.

Anjay

Gina cantik
Gue udah nanya sama Bu Lia.
Ini dia lagi ngetik.

Temen siapa sih ini?:)

Leryow
Mending ganti deh itu username lo jadi Gina lemot.

Gina lemot
Udah?

ASTAGHFIRULLAH NYEBUT GUE YA ALLAH😭😭😭

Dinda menutup grup chat-nya. Bisa-bisa dia semaput di tempat kalo chat dengan Gina. Dinda melirik ke samping dimana Denis yang masih asik nyemil kuping gajah sambil menonton tv yang menayangkan serial Upin Ipin.

"Lo nggak balik, Den?" Denis menoleh dengan kuping gajah yang masih menggantung di depan mulutnya yang terbuka. Denis menggeleng lalu mengunyahnya. "Nanti, masih jam lima."

Dinda menggeplak kepala Denis, "Masih jam lima pala lo muter di aspal! Ini tu udah sore waras! Pulang sana! Gua mau cabut."

"Mau kemana sih?"

"Mau ke rumah ayang beb Arya lah!" jawab Dinda sombong. Denis mendengus, "Emang lo tau dimana rumahnya?"

Dinda menggeleng, "Temen gue lagi nanya sama Bu Lia. Bentar lagi juga gue tau."

"Mending gue anter aja. Dulu, gue pernah nganterin tugas ke rumahnya."

"Yang bener lo?" mata Dinda berbinar. Tau gitu nggak usah nanya sama si kucrut Gina.

Denis mengangguk, "Iya. Dah sana mandi! Yang wangi! Yang cantik! Dekil banget parah lo sekarang."

Tepat sasaran!

Bantal sofa menghantam wajah Denis yang asik makan kuping gajah sampai Denis tersedak. Dinda segera berlari sebelum kena amarah Denis.

"Lo mandi sana! Suruh bibi ambilin bajunya mas Juna!" teriak Dinda saat sudah mencapai akhir tangga paling atas.

Denis mengelus dadanya karena terkejut, "Bener-bener tarzan tu orang. Mentang-mentang rumah kayak hutan luasnya."

Sehabis mendumel, Denis menutup toples kuping gajah yang sisa seperempat. Ia mencari bibi untuk menyampaikan pesan Dinda dan menanyakan dimana kamar mandi tamu.

"Cantik bener lo, anjay!" puji Denis sampai tidak bisa berpaling dari wajah ayu Dinda. Dinda yang tidak bisa di puji pun semakin melambung tinggi, "Iya lah. Baru tau lo? Baru keluar dari gua sih."

"Nyesel gue muji." Denis memasang wajah datar.

"Eh eh, mau kemana? Pada udah cantik sama ganteng gini." bunda datang dari arah belakang dengan membawa setoples cookies.

KEJAR CINTA PAK GURUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang