Reiner X You (Reiner Take Care (y / n)!

923 48 41
                                    

Attack on Titan © Hajime Isayama
-
-
-
-
(Oya, ini adalah request dari salah satu reader ff gaje ini, @DhiniAqilla . Maap-maap yak yang udah nungguin ini, karena ada masalah di rl, guru ngasih tugas(ga ngotak anjim), terus juga waktu luang buat nulis ini ff keambil buat ngerjain lomba, jadi maap-maap ni ye, huee😭😭)

Dua hari yang lalu, kamu terlibat dalam kecelakaan di stasiun kereta, terjadi kebakaran yang membuat hampir seluruh stasiun kereta hangus terbakar api.

Dan kamu adalah salah satu diantara 72 orang yang selamat dari kebakaran stasiun itu, walaupun ada sedikit luka bakar di lenganmu beserta kedua betismu.

Terdengar derap langkah menuju kamarmu. Ibu? Bukan, ibu sedang bepergian hari ini. Kakak perempuan? Tidak, dia lagi bekerja hari ini. Lalu siapa?

"Selamat siang, (Y/n) honey~" Sapa Reiner, membuka pintu kamar tidurmu.

"Sialan, terdengar menjijikkan, bodoh." Kamu melirik Reiner sembari mendengus kasar.

"Ya ya, aku tahu kau tidak menyukai mendengarnya. Omong-omong aku membawakanmu sesuatu, nih." Ujar Reiner sembari menunjukkan kantong plastik yang ia bawa.

Kamu diam saja masih mengawasi gerak gerik Reiner, menunggu apa yang akan diberikan olehnya. Reiner menaruh sebuah kotak bekal hangat diatas pahamu.

"Wah! Makanan? Arigatouu~" Seru mu sembari membuka kotak bekal tersebut.

"Sini kotak bekalnya." Reiner menyambar kotak bekal yang kau pegang.

"Eh? Tapi aku bisa-"

Reiner menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutmu.

"Uhm- aku kan bisa makan sendiri tanpa disuapkan." Kamu memasang wajah marah.

"Lagipula kau sedang sakit, aku sekali kali boleh kan memperlakukanmu seperti ini?" Reiner terkekeh sembari lanjut menyuapimu.

"Hm ya, itu terserah kau." Ucapmu yang tengah mengunyah makanan.

"Aku juga minta, ya?" Reiner ikut menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulutnya.

"Eh! sebelum itu kau-" Omonganmu terputus dan wajahmu memerah.

"Lho, kenapa?" Tanya Reiner heran dengan melihat wajahmu yang memerah seperti itu.

"I-itu berarti kita- berciuman- secara tidak langsung-" Wajahmu memerah seperti kepiting rebus.

"Eh iyakah? Yokatta~" Ujar Reiner, masih terkekeh.

"Aku malu, tahu!" Kamu langsung menjitak dahi Reiner, namun demgan mudah ia menghindar dari jitakan mautmu.

"Untuk apa malu? Kan kau sudah menjadi milikku."

'Hahhh- malu sekali-' Kamu menutupi seluruh badanmu dengan selimut, sudah tidak bisa menyamarkan wajahmu yang memerah itu lagi.

Reiner lanjut menyuapkanmu lagi, hingga sampai di sendok terakhir.
(kok kek iklan jir-)

"Itu minumnya ada di nakas sebelahmu," Ujar Reiner senbari menunjuk ke sebelahmu.

Kamu mengangguk dan langsung meneguk air minum yang Reiner berikan.

Reiner membereskan bekal dan menaruhnya kembali di kantong plastik.

"Perbanmu boleh kuganti?" Tanya Reiner.

"Ya boleh saja." Kamu mengiyakan.

Reiner mengambil gulungan perban yang masih tersedia di kotak P3K milikmu.

Reiner dengan terampil melepas perban yang menutupi lenganmu serta pergelangan kakimu.

"Hnn- sakit tahu-" Erangmu.

"Ah, lemah kau," Ejek Reiner.

"He?! Apa maksudmu?!" Kamu menjitak dahi Reiner, kali ini berhasil untuk menempeleng hampir seluruh wajahnya.

"Tamparanmu lebih sakit, bodoh." Ketus Reiner.

Kamu mendengus, sementara Reiner mengganti perbanmu sembari bersenandung. Kamu mendengar sedikit nyanyiannya, dan sukses membuat wajahmu memerah kembali.

"An ii'na kotoba wa iranai, demo nande darou~? zen zen zen zen zenbu boku no mono ni shitai~ i wanna wanna touch you~" Senandungnya.

"Reiner! Lagu itu- kau tahu darimana?!" Wajahmu masih saja memerah.

"Oh? Dari watch history youtubemu, ada apa?" Jawabnya tanpa ada rasa bersalah atau malu sama sekali.

"Bi-bisa kau lanjutkan lagi-?" Wajahmu tambah memerah.

"He-? Uh- aku- tidak bisa-" Wajah Reiner ikut memerah.

"Hehe, maaf-" Kamu menggaruk kepalamu yang tidak gatal.

"Kamu ini berdosa banget, (Y/n)." Cibir Reiner sembari menggulung perban.

"Aku tidak bermaksud begitu! Aku- kyaa!" Kamu menutupi wajahmu dengan kedua telapak tanganmu.

"Tidak apa, aku hanya bercanda, kok." Kekeh Reiner, mencubit pipimu pelan.

Ia mengembalikan perban sisa kedalam kotak P3K, lalu menaruhnya di tempat semula. Reiner memang orang yang telaten dan rapi.

Melihat tas yang dia bawa untuk pergi kuliah, kau lantas bertanya.

"Apakah kau akan berangkat kuliah setelah ini?" Tanyamu.

"Ya tentu saja, saat pulang nanti, kau mau menitipkan apa?" Jawab Reiner sekaligus bertanya.

"Pudding coklat, mungkin?" Jawabmu agak ragu.

"Baiklah," Jawabnya santai sembari berkemas barang-barangnya.

"Kalau begitu hati-hati dijalan." Pesanmu. Reiner mengangguk sembari mengecup dahimu.

Ia keluar dari kamar tidurmu dan percakapanmu dengan Reiner berakhir saat ia menutup pintu.

#####

Yeh akhirnya jadi, maap maap ya manteman, udah lama, isinya cuman dikit, soalnya juga Author bingung mau kek gimana. Mana author gabisa ngehalu lagi 😭

Sekarang juga Author fokusin bukan cuma ke lomba doang, tapi juga buku baru yang belum author rilis, ada bocorannya biar klen gapada kepo dah. Namanya Photography Club ][ Attack On Titan X Yarichin Bitch Club, yang masih suci mending klen gausah deh daripada tar malah readers-sama berganti nama menjadi----- fujodanshi clan ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Oke mungkin segitu dulu untuk halu halu klen hari ini, moga menghibur dan maap maap klo apdetnya lama banget jadinya cuma sedikit.

(note:dan maapkan juga author gg nan bacot ini -Valerie Leinchester & Alicia Ferrour)

Character X Character/You [Attack On Titan Oneshots]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang