Matahari Untuk Semesta [END-REVISI]

9. Dua Insan Berhati Jahat

jangan lupa vote, komen dan follow ya teman-teman, karena itu sangat berarti buat aku, terima kasih ♡

H A P P Y R E A D I N G

.
.

Bangunan tua berukuran besar yang didominasi warna hitam pekat dengan dua daun pintu besi di tengah-tengahnya adalah markas geng LION KING yang telah berdiri selama bertahun-tahun. Lokasinya lumayan jauh dari pemukiman warga. Tempatnya dapat dibilang tersembunyi. Disekelilingnya hanya dipenuhi pepohonan dan semak-semak belukar. Dan untuk perihal kepemilikan tanah di bawah bangunan tersebut, sudah resmi menjadi milik ketua utama. Jadi, tidak akan menjadi masalah.

Walaupun sudah tersembunyi, tetap saja ada beberapa orang yang tidak sengaja menemukannya. Mungkin salah satu dari mereka melaporkan kepada pihak berwajib. Pasalnya kala itu markas geng Lion King pernah didatangi polisi. Tentunya sang ketua langsung turun tangan untuk menegaskan bahwa gangster mereka tidak akan membuat kericuhan, apalagi bermain dengan barang-barang haram seperti narkotika, minuman keras, atau parahnya lagi berbuat semena-mena dengan orang.

Jika ingin melakukan aksi balapan pun mereka berembuk memilih lokasi teraman dan jauh dari masyarakat agar tidak mengganggu. Kecuali tawuran, ya, sebenarnya bukan mereka duluan yang mulai, justru mereka ditantang oleh para pecundang yang tidak menyukai mereka, sekaligus suka main keroyokan, contohnya geng Tander. Sudah tak asing lagi pasti.

Pada saat geng Lion King dipegang oleh Arindo Firnanta—ketua angkatan 7—geng tersebut mulai dikenal banyak orang karena keberingasannya dalam bela diri, jago freestyle motor, selalu menang balapan, suka membantu sesama, dan lain-lain, sehingga sampai sekarang geng Lion King disebut-sebut menempati takhta pertama di daftar geng motor Jakarta Selatan. Anggota yang di setiap angkatan berjumlah puluhan orang itu bahkan kerap dinobatkan sebagai raja jalanan oleh geng motor lain.

Gabung dengan mereka harus melewati beberapa persyaratan. Salah satunya adalah kuat mental, bisa mengendarai motor sesuai keamanan dan pandai berkelahi, kecuali orang yang sudah masuk kriterianya. Semua telah tertulis rapi di buku kebanggaan milik Remon Prayoga—motorcycle gang builder Lion King, bersama Bima Rahwana. Khusus ketua, terdapat perjanjian ketat yang tentunya disepakati dengan sebuah liontin lambang singa yang terbuat dari perak asli, berwarna hitam putih, serta harus dijaga sebaik mungkin oleh ketua geng pilihan.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, ketua turun-temurun dan sekarang pimpinan Lion King jatuh kepada Elvano Aderald Wistara—ketua angkatan 10. Dia selalu maju paling depan jika para pengusik datang. Baginya, teman-teman geng motor adalah keluarga kedua yang harus dilindungi. Ditemani juga oleh keempat inti Lion King-10, yaitu Aldan Aldio Mahessa yang dilantik sebagai wakil ketua, Dito Ghatanio, sebagai bendahara, Juan Davendra, dan terakhir Candra Aji Teguh.

Di dalam ruangan, lagu-lagu kesukaan remaja masa kini diputar dengan volume sedang, bersahutan dengan berbagai obrolan mengasyikkan dari mereka. Ada yang berlatih bela diri, bermain catur, karaoke, makan camilan, merokok, main pingpong, hampir setiap hari mereka menyempatkan diri beristirahat di markas yang sudah dianggap rumah kedua.

Elvano sedang bercengkrama di ruang tengah bersama dua pemuda berbadan cukup kekar di sofa panjang.

"Serius? Dan kalian terima aja gitu cuma dikasih sepuluh juta?" kejut Geo Fernando—ketua angkatan 9—yang duduk di paling ujung.