Juno dan Dena

93 5 6
                                    

Saat ini, Juno yang biasa disapa Dejun oleh orang terdekatnya kini berada didalam hall gedung tempat dimana sahabat baiknya menikah, bukan, bukan sekedar sahabat, Juno memberikan tempat yang sangat special untuk Sena dihatinya, Juno sangat menyayangi dan mencintai sahabatnya ini, 15 tahun bersama membuat Juno terbiasa akan kehadiran seorang Sena,
iya! yang menikah hari ini adalah Sena sahabat karibnya bersama seorang yang dijodohkan dengan sena yaitu Keenan.

Sesak dihati Juno sangat ingin keluar dari sarangnya, akan tetapi Juno sangat menghargai keputusan Sena, karena kebahagiaan Sena sudah pasti kebahagiaan Juno juga.

"Kak Dejun?" Tegur seorang perempuan yang satu tahun lebih muda darinya

"Ah, Dena, kenapa Den?" Juno yang sedari tadi melamun dengan cepat mengubah ekpresi mukanya dengan senyuman untuk melihat siapa yang menegurnya.

"Kak Sena nyuruh aku bawa kak Dejun ke ruangannya, ayok kak?" Dena yang paham betul bagaimana perasaan Juno saat ini hanya bisa memberikan senyuman terbaiknya untuk Juno.

"Ah, oke" Juno mengikuti langkah Dena untuk membawanya ke ruangan dimana pengantin wanita berada.

"Sudah sampe, aku tunggu disini ya kak, silahkan masuk dan ngobrol sama kak Sena" Dena mendorong pelan dejun kedalam ruangan lalu menutup pintu ruangan tersebut

"Eh? Dejun?" Kaget Sena yang sedang dimake-up oleh MUA nya,

Dejun canggung, padahal ia tidak perlu begitu, ia cuma harus memberikan support tulus kepada sahabatnya ini.

"Cantik" satu kata keluar dari mulut Juno.

"Haha namanya dimake-up ya cantik lah" jawab Sena sambil menyuruh dejun duduk disebelahnya,

"Gak nyangka sahabat aku duluin aku nikahnya, kirain mau nikah bareng" goda Juno yang tentu saja direspon tawa oleh Sena,

"Satu panggung gitu? Roboh dong Jun, gimana sih" Sena tertawa lepas dengan candaan Juno terhadapnya.

Bukan, bukan itu maksudnya Sen, maksud Juno adalah kalian yang menikah berdua dan hidup bersama, bukan yang seperti kamu maksud.

Juno hanya tersenyum melihat sahabatnya itu, dan ia melihat pantulan dirinya dicermin rias pengantin dimana ia dan Sena duduk bersebelahan membuatnya membayangkan jika ia yang sebenarnya berada diposisi itu, bahkan membayangkannya dalam keadaan saat ini saja membuatnya sakit.





"Sudah selesai kak?" Ucap Dena yang sedaritadi setia menunggu Juno.

"Udah Den, kamu mau masuk?" Tanya Juno yang dibalas gelengan oleh Dena.

"Aku laper, temenin aku yuk kak? Makan di balkon aja biar gak sumpek" ucap Dena yang cuma dijawab anggukan oleh Juno, kini Juno mengikuti Dena dari belakang,

"Wah porsi makan kamu banyak banget ya? Persis kakak kamu" Juno melontarkan kata-kata yang membuat Dena sedikit terkejut tapi berhasil Dena hilangkan dan membalas dengan senyuman,

"Namanya juga adek kakak, mirip-mirip dikit lah hehe" jawab Dena "kakak baik-baik aja?" Tanya Dena mendadak,

"Eh? Kenapa aku?" Juno yang sedang minum itu tersentak sedikit mendengar ucapan Dena,

"Aku tau kok, kakak gak pinter akting, jelek banget aktingnya haha" goda Dena yang sedaritadi sibuk dengan makanannya tapi tetap fokus memperhatikan orang disebelahnya,

"Keliatan banget ya, Den?" Juno mendadak lemes, seolah ia ingin mengeluarkan tangis kecewanya,

"Kakak tu main ke rumah hampir tiap hari, ngintilin kak sena juga tiap hari, nenek aku juga bisa tau kalo kakak sesuka itu sama kak Sena, gapapa sih kalo mau sedih juga itu wajar" Dena mengelus punggung dejun pelan.

"Den, jangan bercanda. Nenek kamu kan udah meninggal 5tahun lalu" Juno mulai panik dengan ucapan Dena.

"Hahaha ya kalo beliau masih hidup juga tau kali, kucing dirumah aja paham" kekeh Dena
"Kadang, lebih baik mengungkapkan walau berakhir kepergian daripada terpendam tapi terus melihat ketersiksaan" ucap Dena yang mampu membuat Juno yang sedari tadi menatap lurus kini berubah menatap Dena yang berada disebelahnya.

"Widihhh sejak kapan kamu udah tumbuh dewasa gini, Den? Kagum kak Dejun dengernya" Juno tertawa lalu mengusap kepala Dena dengan gemas.

"Iyalah, aku juga sama posisinya kayak kak Dejun, suka sama orang yang kalo diungkap takut ngerusak hubungan itu" jawab Dena santai sambil mengunyah makanannya

Juno tidak tau, bahwa Dena juga merasakan hal yang sama sepertinya, hanya saja orang yang Dena maksud itu adalah Juno itu sendiri.

Love Talk - WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang