1.

72 7 10
                                    

Weekend seperti ini adalah saat dimana Caffe sedang ramai-ramainya, biasanya Darrel selalu dibantu oleh bos pemilik Caffe, kali ini ia dibantu oleh karyawan baru sekaligus managernya.

"Gue selalu suka deh kalo Caffe lagi weekend kayak gini pasti rame" ucap Darrel yang sedang berada di kasir dan menatap sekeliling Caffe yang memang sedang ramai itu namun tidak ada respon dari Audrey, ia terlalu fokus mengelap etalase.

"Kalo lo gimana?" Darrel menoleh ke arah Audrey, berharap ada jawaban dari perempuan itu.
"Hah? Apanya?" Audrey kaget karena Darrel bertanya disaat ia sedang fokus membersihkan etalase.
"Buset, malah bengong, gue tadi nanya kalo lo gimana? Suka gak?" Darrel mengulangi lagi pertanyaannya, sesungguhnya itu bukan pertanyaan penting rel.
"Oh, iya suka" Audrey sungguh tidak paham apa maksud pertanyaan Darrel, karena ia tidak mendengar jelas ucapan Darrel.

"Permisi mas mba? Saya mau pesan tiramisu cake dua slice dan ice americanonya dua, take away ya" ucap seorang pelanggan perempuan yang mengintrupsi Darrel dan Audrey,

"Itu saja kak? Ada tambahan lain?" Ucap Darrel memastikan lagi
"Itu aja mas" jawab si pelanggan.
"Totalnya 70 ribu kak, bayarnya cash atau kartu?" Tanya Darrel lagi memastikan.
"Cash aja mas, ini uangnya" pelanggan itu memberikan uang pecahan 100 ribu.
"Ini kembaliannya dan struknya ya kak, tunggu sebentar sedang disiapkan" ucap Darrel yang hanya direspon anggukan oleh pelanggan itu.

Selagi menunggu Audrey menyiapkan ice americano, Darrel mengajak pelanggannya tadi untuk mengobrol.
"Kok sendirian aja kak? Suaminya mana?" Tanya Darrel ke pelanggan perempuan itu.

"Kok tau saya sudah punya suami?" Jawab si pelanggan yang agak kaget dengan pertanyaan si barista.
"Jari manisnya ada cincinnya sih hehehe" Ucap Darrel padahal hanya menebak saja.
"Ohhh, iya saya baru menikah sih, suami saya ada di rumah lagi beres-beres, soalnya baru pindahan" jawab si pelanggan rada awkward.

Darrel tersenyum lebar karena tebakannya ternyata benar, dan pesanan pun sudah siap Darrel memberikan papper bag yang berisi cake dan minuman pesanan pelanggan tersebut,

"Semoga pernikahannya langgeng dan dikarunia anak yang cakep kayak kakaknya hehehe" sambil memberikan papper bag itu kepada si pelanggan "terima kasih kak, selamat datang kembali" timpal Darrel dengan senyumannya yang tidak pernah berhenti ia tunjukkan.

"Iya sama-sama, makasih doanya ya, saya pamit dulu" ucap si pelanggan itu lalu pergi meninggalkan Caffe.

"Lo sok asik banget sih" ucap Audrey yang daritadi memperhatikan tingkah Darrel.
"Itu pendekatan namanya, biar pelanggannya merasa nyaman, jadi nanti balik lagi deh kesini" jawab Darrel.

Audrey hanya menggeleng melihat respon Darrel, ada saja yang keluar dari mulutnya.

"Gue juga lagi pendekatan nih sama lo, biar lo nyaman sama gue, boleh gak?"
Audrey terdiam mendengar ucapan Darrel tersebut, ini Darrel yang bego memilih kata atau dirinya yang tidak terbiasa dengan ucapan Darrel?




*

Pindah ke rumah baru sebagai pengantin baru yang hanya tinggal berdua saja membuat Sena dan Keenan sangat canggung, apalagi mereka belum pernah ngobrol panjang lebar secara intens satu sama lain.

"Nanti biar mas aja yang buang sampah, kamu kalo mau istirahat duluan aja" Ucap Keenan sambil merapihkan potongan-potongan kardus bekas ala orang pindahan.

"Minum dulu mas?" Tawar Sena sembari memberikan ice americano yang ia beli barusan di Caffe didekat rumah barunya.

"Makasih" sambil tersenyum Keenan mengambil jus pemberian Sena lalu meminumnya sedikit.

Love Talk - WayVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang