Chapter=01.

45 6 0
                                    

Rachel berjalan pulang kerumahnya, Sesekali dia menjadi bahan pembicaraan ibu ibu julid yang tinggal di dekat rumahnya.

"Eh bu jangan diliatin nanti dapet sial loh"

"Saya gak ngeliat kok bu, saya cuma nengok aja"

"Sama aja lah bu..."

"Tapi kasian juga ya tu anak, masih perawan, Tinggal sendirian, ga punya temen, orang tuanya dah modar lagi."

"Saya gak yakin kalo tu bocah masih perawan, mungkin dia udah pake tubuhnya buat nyari uang"

"Ya gak mungkin lah bu, ibu gak tau sebesar apa harta Keluarganya ya?"

"Kalo diitung itung mungkin hartanya gak bakal abis sampe 7 turunan juga"

"Ibu tau dari mana emang?"

"Ya tau aja lah saya mah"

Rachel segera berlari dan masuk kerumah besarnya.

Gadis itu membanting pintu membuat ibu ibu yang sedang bergosip itu sampai terkejut dan ketakutan.

Dia berlari menuju kamarnya, menenggelamkan kepalanya dibantal lalu dia menangis.

Dia nampak tak peduli dengan noda darah di seragamnya yang tadi ditutupi oleh cardigan berwarna ungu.

Sebenarnya ada kecelakaan kecil disekolahnya tadi, dia tidak sengaja membuat seorang kakak kelasnya sekarat.

Flashback on

Rachel duduk manis di bangkunya, dia membuka buku diary miliknya lalu menulis nulis dibuku itu.

Saat dia sedang asik menulis nulis segerombolan perempuan datang ke bangkunya lalu menggebrak mejanya. Rachel tampak tak peduli dan melanjutkan kegiatannya.

Namun salah satu anggota dari perempuan perempuan itu marah lalu menjambak rambut rachel hingga rontok.

"LO GAK USAH SOMBONG BANGSAT! MENTANG MENTANG LO BERBAHAYA LO GAK PERNAH BAYAR UANG FASILITAS SEKOLAH!" Ucap seorang perempuan ber nametag Maria Larissa.

"Gak usah pura pura bisu bisa? Lu punya mulut kan?" Ucapnya lagi, Rachel masih menetap dengan wajah datarnya.

Perempuan bernama maria itu gemas lalu refleks menampar pipi rachel hingga memerah

Plakk

Semua orang yang berada dikelas tiba tiba histeris Melihatnya, bukan apa apa mereka takut ada perang berdarah disini.

Rachel membisu, dia marah. Dia lepas kendali, dia mengambil cutter dari tempat pensilnya.

Dia menggoreskan cutter itu ditangan Maria yang sedang menjambak rambutnya.

Setetes darah menetes kerambut rachel. Seketika para murid berteriak dan sampai ada yang menangis saking takutnya.

Sedangkan maria dia berteriak histeris lalu memegang tangan kirinya yang terluka akibat goresan yang cukup dalam itu, dan sialnya goresan itu berada diurat nadinya.

Banyak murid perempuan berlarian keluar kelas, dan murid laki laki mencari bantuan.

Rachel menatap mata maria tajam, dia tersenyum miring lalu berjalan mendekati maria.

"JANGAN DEKET DEKET CEWEK GILA! HIKS, JA-JANGAN!!" Rachel semakin bergairah, dia mendekatkan cutter itu ke tangan maria dan kembali menggoreskan sebuah seni disana.

Maria semakin menangis dan berteriak kesakitan.

"LEPASIN GUE! GUE MOHON!!!!! GUE GAK MAU MATI HIKS" mohon maria, gadis berambut ikal itu merasa lemas lalu pingsan. Rachel berhenti menggores tangan maria menggunakan cutter itu.

when night fallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang