Chapter=04.

19 3 0
                                    

~Rachel POV

Aku terkejut ketika aku sudah sampai dibelakang sebuah rumah yang sangat besar.

"Kita udah sampe di rumah Maria?" Ucapku, aku sungguh terpana dengan rumah Maria yang besar, Yah sebenarnya sih Rumahku masih lebih besar dibandingkan dia hanya saja rumah Maria lebih bersih dan terlihat masih baru sedangkan rumahku sedikit tua dan berlumut.

"Jack, Kenapa die-" Aku melotot terkejut ketika melihat perubahan sosok Jack, sungguh berubah sangat berubah. Warna rambutnya menjadi hitam dan kulitnya sudah tidak sepucat dulu.

"Hehehe kaget ya? Sebenernya aku pake kekuatan ku biar jadi manusia hehehe," Ucapnya.

Tunggu berarti dia berbohong tentang bahwa jika malam hari dia bisa berubah menjadi manusia?

"Berarti lu bohong ya kalo Lo bisa berubah jadi manusia kalo malem?" Jack terdiam lalu tersenyum. Senyumnya manis semanis gula halus.
Eh? T-tadi aku bilang apa?

"Jadi manusia itu bukan hal yang gampang Rachel ku yang manis, ya pastinya aku bakal pake kekuatanku lah buat jadi manusia, kita para malaikat bakal jadi manusia kalo hari hari tertentu doang. Kaya setiap hari ulang tahun teman manusia mereka gitu," Jelasnya panjang lebar. Ah iya juga menjadi manusia bukan hal yang mudah pastinya harus ada pengorbanan juga kan?

Tunggu dia bilang tadi ulang tahun berarti....

"Berarti Lo jadi manusia kalo gue ulang tahun gitu?" Jack mengangguk antusias. "Kamu gak sadar ya kalo aku itu selalu jadi orang yang ngucapin ulang tahun ke kamu?" Aku melotot terkejut. Ya memang setiap aku ulang tahun ada secarik kertas yang selalu menempel di pintu rumahku dan bertuliskan ucapan selamat ulang tahun.

"Dan aku yang ngasih kamu boneka Bintang yang warna ungu itu," Aku Terhenyak. Boneka bintang itu ya, aku sungguh tidak menyangka bahwa dia yang memberikannya. Aku tersenyum kecil, manis sekali hihihi.

"Kenapa Lo gak Dateng ke gue langsung?" Jack meraih pakaian Ditanganku lalu memakainya.

Setelah selesai memakainya dia berbicara lagi. "Jika aku datang Didepanmu langsung aku bisa dihukum," ucapnya. Aku tidak mengerti maksud dari ucapannya, dihukum? Dengan siapa?

"Dihukum gimana? Terus sama siapa?" Jack tiba-tiba menepuk kepalaku.

"Wahh kamu jadi penasaran ya padahal kemaren kemaren ngusir-ngusir nyuruh aku pergi," ucapnya. Bolehkah aku menggigit pipinya?! Aku sungguh kesal!!

"Gak usah ngalihin pembicaraan!" Jack tertawa pelan.

"Iya iya... biasanya kalo ketauan manusia dihukum dihilangin setengah kekuatanya jadi...bagi makhluk-makhluk yang ketauan manusia bakal kehilangan kekuatannya dan sekarat itu sih hukuman ringannya." Aku terhenyak. Sekarat? Dan itu baru hukuman ringan? Sungguh kejam.

"Kalo hukuman beratnya?" Tanyaku. Jack terlihat enggan menjawab tapi akhirnya dia bicara.

"Kalo ketauan manusia sih terkadang gak bakal dikasih hukuman berat tapi kalo yang sampe nyakitin atau ngehancurin manusia biasanya...." Jack menjeda ucapannya, dia nampak gusar namun tetap melanjutkannya.

"Sayap kita bakal diambil dan otomatis k-kita m-mati."  Aku terdiam. Begitu ya hukuman untuk para makhluk seperti mereka, cukup sadis.

"Tapi Lo gak pernah dihukum kaya gitu kan?" Jack menggeleng.

"Enggak, untung aja gak pernah. Aku itu jarang keluar kebumi karena aku males. Biasanya yang keluar kebumi itu para guardian, mereka turun kebumi kalo lagi ada masalah aja sih," Ucap Jack. Sebenarnya aku tidak terlalu mudeng dengan cerita Jack mungkin karena aku jarang membaca atau menonton genre fantasi ya?

when night fallsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang