"Sayaaaaangggg!" teriak seorang cowok di sebrang parkiran sana, sepertinya ia baru saja turun dari motornya."Iya Jang kenapa?" tanya Lasmi memandang Reyhan sambil melepas helm, karna ia juga baru sampai di parkiran sekolah.
"Gue mau curhat." ucapnya memasang mimik wajah sendu.
"Abis istirahat aja gimana?"
"Heh, okelah." jawabnya pasrah.
Lasmi dan Reyhan adalah teman satu kelas yang terkenal di Sekolah, bagaimana tidak, mereka dekat sangat dekat bahkan keduanya sering memanggil sayang tanpa ikatan hubungan pacaran. Lantas apa mereka memendam rasa?
Waktu istirahat telah tiba, sepertinya yang Reyhan katakan jika dirinya ingin curhat kepada Lasmi.
Suasana kantin sangat ramai di penuhi oleh siswa siswi SMAN 13 Pandeglang, dan hal itu membuat Reyhan mengajak Lasmi ke Aula saja.
"Ada apa si Jang?" tanya Lasmi sesudah mereka sampai di Aula.
"Maya Nil," lirih Reyhan, itulah nama panggilan nya kepada Lasmi biasanya dia memanggil nama Penil jika sedang bersedih dan memanggil sayang jika hatinya sedang bahagia. Begitu juga dengan Lasmi yang memanggil Reyhan dengan panggilan Bajang.
Lasmi mengkerutkan kening "Maya kenapa?" tanya nya sambil membenarkan jilbabnya yang tertiup angin.
"Nolak gue." terlihat raut kecewa di wajah Reyhan
"Lo nembak dia?"
"Kagak."
"Lah, katanya nembak?" tanya Lasmi semakin bingung.
"Kan aing udah ngomong Nil kalo dia nolak berarti ya gue nembak dia astagfirullah, pengen dah gue santet lu."
"Yeh ko ngegas." Lasmi mendelikkan matanya "terus?" Lanjutnya.
"Terus, gue gulung, gue goreng lalu gue tiriskan," geram Reyhan.
"Aw panas." jawab Lasmi dengan polosnya
"Serah lodeh."
"Sayur lodeh?"
Reyhan tersenyum kecut "DARAH TINGGI!" ucapnya lalu pergi meninggalkan Lasmi.
"Cih dia yang ngajak kesini, dia yang ninggalin."
***
"St st st st, Sayang? Bebeb? Nil? Oy? Bebeb? St st st? Sayang?" Panggil Reyhan namun tak di balas oleh Lasmi.
Reyhan menggaruk rambutnya yang tak gatal. "Nil? Budeg amat dah, cucu haji bolot lu yak." ucapnya geram sembari menggertakan gigi.
Sekarang mereka sedang berada di kelas kebetulan hari ini adalah jadwal mapel Kimia dan yang mengajarnya pak Ramdan, guru yang terkenal galak di SMA.
"Aha?" Terlintas di pikiran Reyhan saat melihat buku di atas mejanya, segera dia menuliskan sesuatu lalu menggulung kertas itu hingga bulat seperti pentul bakso setelah nya dia lempar ke arah Lasmi namun terjadi Alamat palsu justru kertas itu terlempar kedepan wajah pak Ramdan yang sedang membuka berkas.
Reyhan menelan salivanya berat "gilaaa kena ambruk dah gue nih." Lalu setelah itu ia mengangkat kedua tangannya. "ya Allah selamatkan hambamu yang manis ini dari sengatan kejahatannya pak Ramdan amin." Do'a Reyhan.
"SIAPA YANG LEMPAR INI?" tanya pak Ramdan namun semua murid di kelas tiada satupun yang menjawab.
"SAYA TANYA SEKALI LAGI, SIAPA YANG MELEMPAR KERTAS INI?" Masih tak ada jawaban.
"JAWAB! KALO TIDAK SAYA TIDAK AKAN MEMBERIKAN KALIAN NILAI."
"Reyhan paaaaaaak." Teriak seisi kelas sambil menunjuk Reyhan, dia duduk di kursi paling pojok belakang yang dekat dengan tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Teen FictionKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.