Budayakan ninggalin jejak yah🌻
Happy reading❤
___________________________________________Seorang gadis berjilbab putih sedang merenung di Aula sekolah. Wajahnya terlihat pucat tak bertenaga bibir mungil yang setiap hari selalu nampak tersenyum kini tidak tercetak sedikitpun. Entah apa yang membuatnya musam seperti itu.
Karna penasaran Reyhan pun menghampiri, "kenapa muka lo manyun gitu?" tanya Reyhan sesudah berada disamping gadis itu.
Gadis tersebut melonjak kaget saat menyadari Reyhan sudah berada di samping nya, "eh Reyhan. Gak ko Rey tadi aku cuma lagi ngelamun aja sih," sahut gadis itu sambil tersenyum manis.
"Ngelamunin apaan May?" Yah gadis itu adalah Maya.
Maya diam, lalu menunduk, "mama ku sakit Rey," lirih Maya pelan. Tanpa menatap Reyhan.
"Sakit? Ko bisa?" Reyhan menepak mulutnya, "sorry, maksud gue mama lo sakit apa?"
Maya memandang Reyhan dengan mata yang berkaca-kaca.
"Sariawan Rey."
"Allahu akbar May, gue kira sakit apa ... lo sampe segitu nya," Reyhan menggeleng prustasi.
"Ko bisa si lo sesedih ini?" tanya Reyhan tak percaya jika Maya bersedih akan hal yang barusan dia ucapkan.
"Mama sariawan gara-gara aku. Semalem tuh aku bawa piso buat potong mangga terus aku kepeleset saat mama lewat di depan aku yang lagi bawa piso, eh malah nusuk bibirnya. Sekarang bibir mama sobek, udah dijait dan efeknya nimbulin sariawan, sedih aku Rey. Gara-gara aku mama sariawan," jelas Maya panjang lebar.
Reyhan melotot sambil memalingkan wajahnya, "apa jadinya kalo emak gue yang ketusuk, pasti kaya benteng mao lahiran," batin Reyhan sambil menelan salivanya berat.
"Terus mama lo marah gak?"
"Pas kejadian itu gak lama mama pingsan. Aku minta maaf setelah mama sadar dan mama jawab 'gapapa, namanya juga musibah' gitu katanya,"
Reyhan mengangguk kecil "kalo dipikir-pikir aneh banget menurut gue," ucap Reyhan.
Maya mengkerutkan kening, "aneh gimana?"
"Kalo gue ada diposisi lo, dan mama lo ada diposisi emak gue, udah pasti gue di sembelih."
***
Bel sekolah sudah berbunyi menandakkan waktu istirahat jam pertama sudah tiba, semua murid berhamburan keluar kelasnya masing-masing. Ada yang nangkring di depan kelas, main bola di lapangan, pergi ke perpus, taman sekolah, dan satu tempat yang selalu di kunjung oleh Lasmi dan Reyhan yaitu kantin.
Reyhan dan Lasmi duduk dikursi panjang disana, "mau pesan apa zeyeng?" tanya Reyhan pada Lasmi yang sedang memainkan ponsel.
"Bakso sama es jeruk," sahut Lasmi tanpa mengalihkan matanya dari layar ponsel.
"Okey deh gue pesenin dulu, kalo lama jangan ngambek soalnya pembeli nya rame jadi harus antri dulu," ucap Reyhan.
"Iya zeyeng iya," balas Lasmi menirukan gaya bicara Reyhan tadi.
"Las," merasa namanya terpanggil Lasmi segera memasukkan ponsel kedalam saku baju nya tanpa mentap siapa si pemilik suara terlebih dulu, "udah sampe Jang baksonya," Lasmi menutup mulut karna orang itu ternyata bukan Reyhan.
"Sorry Han, gue kira lo Reyhan," ujar Lasmi.
Sama-sama Han!
"Gapapa, emang Reyhan kemana?" tanya cowok bernama Farhan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Bobrok Tanpa Status
Teen FictionKarna emang mereka itu deket banget cuma ya ... tanpa ada ikatan status gitu. Aku nulis cerita ini berdasarkan kisah nyata sepupu ku, gak semua si cuma sebagian yang aku ambil, dan sebagian lainnya aku tambahin biar lebih uwwu.