Chapter 5

511 97 40
                                    

Y/n: Your name
L/n: Last name
H/c: Hair color
E/c: Eyes color

Akan ditmbahkan sesuai berjalannya crita!

Reader's POV

Waktu berlalu dengan cepat. Sudah dua minggu aku keluar dari rumah sakit dan sudah seminggu juga aku mengikuti kelas di sekolah seperti biasa.

Sesuai perkataan atau ide dari Kanzaki (Y/n), setiap hari aku pasti akan ke perpustakaan untuk belajar. Setiap hari juga aku akan bertemu dengan Enkidu mata ungu dan dia selalu mengajariku.

Ngomong-ngomong, Enkidu mata ungu ini tak ingin memberitahukan namanya jadi setiap bertemu dengannya aku akan memanggilnya 'senpai'.

Hari ini hari Minggu, aku ingin membuatkan kue kering untuknya besok. Aku tak begitu tahu jenis kue apa yang disukainya jadi aku akan membuat chocochip cookies saja.

Aku melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 7:30 a.m. Aku tersenyum, mengambil dompet, lalu menghampiri mama yang sedang memetik sayur untuk dimasak nanti. Disana juga ada adikku Ryosuke yang sedang membersihkan daging ayam. Ah, Ryosuke juga pinter masak loh ngomong-ngomong.

"Ma, aku ke supermarket sebentar ya? Aku mau membuat kue nanti," izinku kepada mama.

"Tumben mau buat kue, kak. Mau kasih siapa tuh kuenya?" goda Ryosuke.

"Senpaiku, sebagai tanda terima kasih karena uda ajarin aku."

"Laki-laki atau perempuan?" tanya mama.

"..... Ga tau juga ma. Dibilang cowo tapi cantik kaya cewe, dibilang cewe tapi kelakuannya kaya cowo," jelasku.

"Trap asw. Hati-hati kak trap bahaya," sambung adikku.

Jujur, sampai sekarang aku masih bingung Senpai itu cewe atau cowo. Besok sepertinya aku harus menanyainya.

"Ryosuke, jangan seperti itu! (Y/n), hati-hati di jalan. Kalau sudah selesai belanjanya langsung pulang ya!" nasehat mama yang ku balas dengan anggukan.

Aku mengganti sandal rumah dengan sandal biasa untuk bepergian ke luar rumah lalu langsung berjalan ke supermarket terdekat. Di desa ini ada sebuah supermarket ngomong-ngomong walau tak sebesar yang ada di kota.

Supermarket ini menjual banyak barang tentunya dan juga lengkap. Pemilik supermarket ini kabarnya adalah seseorang yang berasal dari luar negeri --Mesir kalau tak salah ingat. Namanya juga agak aneh ada dias-diasnya.

Dia adalah salah satu pengusaha yang kaya kata orang-orang di sekitar sini. Istrinya yang mengelola supermarket ini. Kata teman mama, istri pengusaha kaya ini cantik dan sangat baik. Dia sangat menyukai Jepang makanya mereka memutuskan untuk pindah ke Jepang, Chizuru.

Jujur ini adalah kali pertama aku kesini. Selama ini aku sangat malas berbelanja sendiri, biasanya aku akan menyuruh Ryosuke atau nitip mama. Yep, saya itu kadang malas ato mager. Maklum manusia.

"Jadi ini Sunny Supermarket," sahutku pelan.

Hari masih tergolong pagi tapi supermarket ini sudah agak ramai pengunjung. Aku masuk ke dalam supermarket itu dan mengambil keranjang belanja lalu menelusuri satu per satu lorong untuk mencari bahan-bahan yang ku butuhkan.

"Telur sudah ada di rumah terus ... tepung. Aku butuh tepung."

Aku membeli 280 gram tepung terigu, lalu gula halus, mentega, margarin, dan bahan-bahan lainnya. Setelah semuanya terkumpul, aku ke kasir dan membayar semua barang belanjaanku.

Ada seorang laki-laki tinggi (dariku tentunya) yang agak eksotis. Dia memiliki mata berwarna kuning keemasan. Wajahnya terlihat bersemangat dan senyumannya sangat lebar.

Bahkan sanking lebarnya senyumannya itu sangat menyilaukan!

"Selamat datang di Sunny Supermarket, haha! Ada yang bisa ku bantu?" tanya bambang tampan ini.

"Ah ..., saya ingin membayar belanjaan saya," jawabku agak takut.

"Hahahahaha! Dengan senang hati! Ada kartu member?"

"Tidak ada, hahaha ..."

"Mau gabung? Kau akan mendapat diskon di setiap pembelanjaan! Fuahahahahaha!"

"T-tidak perlu, terima kasih!"

Senyuman di wajah bambang ini tak pernah lepas. Dia dengan semangat memasukan barang-barangku ke plastik lalu memberikan plastik besar itu kepadaku. Ah, tentu saja sebelumnya dia menggunakan alat scan untuk mengetahui berapa semua biaya pembelanjaanku (aku tak tahu apa nama alatnya lol).

"Totalnya 1.002,33 yen tapi bayar saja 715,95 yen! Hahahahaha!" ucapnya.

(Author note mendadak: maap, aku ga tau pasti cara prhitungan uang yen brp :"") pokok'e total 140k trus diminta cman bayar 100k. Yg tahu menahu soal keuangan yen gini mohon britahu ke thor klau ada kesalahan :'") sankyuu)

Kaget? Tentu saja. Baru pertama kali aku berbelanja dan mendapatkan seorang kasir yang aneh seperti ini.

"Jangan! Tidak boleh seperti itu! Aku membeli dengan harga 1.002,33 yen maka aku harus membayar dengan jumlah segitu! Nanti onii-san akan dimarahi bos onii-san!" pekikku.

Aku mengeluarkan dompet dan memberikan uangnya kepada kasir itu.

"Oh? Kau khawatir kalau aku akan dimarahi oleh bosku? Kau orang yang baik juga, heh?" puji(?)nya.

".....?"

"Hahaha, apakah kau akan membuat kue untuk pacarmu? Kalau memang benar, kau adalah gadis yang sangat perhatian," sambungnya sambil tersenyum dengan ceria.

"B-bukan pacar kok! Dia adalah senpaiku --bukan senpai juga sih dia sudah mengajariku selama seminggu ini jadi aku ingin membuat kue ini sebagai tanda terima kasihku. Lagipula, aku tidak tahu dia itu perempuan atau laki-laki."

"........ Kau bercanda?"

"A-aku serius! Aku tidak tahu dia itu perempuan atau laki-laki! Kami baru kenal seminggu dan ... besok aku ingin menanyakan gendernya ..."

"... Haha! Hahahahahahaha! Tak peduli apakah dia perempuan atau laki-laki tapi jika kau mencintainya maka perjuangkanlah cintamu! Ini adalah sebuah nasehat dariku untukmu! Ini kembaliannya, aku hanya akan mengambil 715,95 yen!"

"Tapi--"

"Jangan pikirkan aku! Bos tidak akan marah kepadaku!"

Bambang tamvan ini memberikan kembalian uang dan kantong plastik yang tadi. Senyuman tetap ada di wajahnya. Aku putuskan untuk menyerah lalu membalas senyumannya.

"Terima kasih banyak!" ucapku lalu membungkukkan tubuhku dalam.

"Hati-hati di jalan dan datang kembali~!"

Aku kembali ke rumah dengan membawa dua kantong plastik belanjaanku. Aku juga mampir ke toko buah untuk membeli buah apel kesukaan keluargaku.

Tak ku sangka ada orang aneh tapi baik seperti bambang tamvan eksotis tadi. Kalau takdir mempertemukan kita kembali, akan ku pastikan untuk membalas kebaikannya!

End of Reader's POV
.
.
.
.
.
Author's Note

Allo

Smoga chapter ini ga membosankan 😂😂 nulisnya di kantor jadi mngkin akan direvisi nanti malam. Sma akan ku usahakan nanti malam update lagi 👌

Jan lupa utk memberikan vote, komen, dan juga memfollow akun ini. Terima kasih!

Under The Mistletoe (Enkidu x Reader Fanfiction)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang