6) Don't cross the line

1.3K 188 46
                                    

Seungmin ketuk-ketuk kunci mobilnya, sementara tangan yang satu sibuk ganti acara tv.

Gak lama kemudian Lucy muncul dan duduk disebelahnya, tarik remote dari Seungmin dan nyengir lebar waktu sepupunya itu menoleh kesel.

"My cutest brother, lu tumben kesini?"

"Gue kesini untuk interogasi lu."

Lucy mendecih, naikkan kedua kakinya dan peluk lutut dengan santai. "Lu mau tau apa sih? Tentang gue sama Hyunjin?"

"Hm."

"Gak gimana-gimana banget, dia kesannya emang maksa tapi gue gak pernah nolak." Jawab Lucy seadanya.

Seungmin menoleh, rasakan kesal luar biasa waktu ekspresi Lucy malah penuh ejek.

"Calm down, boy. Lu tau sendiri kan gue bukan cewe gegabah, dan tujuan gue sekarang bukan cuma main-main sama Hyunjin."

"Apa?"

"Cari kelemahan Lee Jeno."

Seungmin ngangguk kecil, "Gue kira mau apa."

"Karna lu, Jaemin atau Yoshi gak ada yang mau bantu gue, maka gue cari pion lain. Dan Hyunjin kayaknya target yang tepat."

"Lakuin apapun asal jangan bahayain diri sendiri. Inget, gue selalu netral dan gak mau ikut campur. Kalo kalian kenapa-napa pasti gue yang repot."

Lucy ngangguk paham.

"Selama lu bisa tutup mulut itu udah lebih dari cukup, ini pertempuran gue dan Jeno jadi gue harap lu gak usah sok heroik dan bantuin dia."

"Lu tau gue gak pernah peduli sama kalian kan?" Tanya Seungmin dengan kekehan manisnya yang penuhi ruangan, "Mau kalian bunuh-bunuhan juga gue gak peduli, toh aset kalian bakal jatuh ke tangan gue. Cuma ya, ngerepotin aja ngurus semuanya sendiri."

"Bangsat!" Pekik Lucy sambil cekikikan.







"Oh iya, soal Hwang Yeji, boleh gue pukul gak? Dia jambak gue kemarin."

"Silahkan, sampe cakar-cakaran juga gak papa. Mata dibalas mata jadi gue gak akan nahan lu."

"Asik!"


🍃🍃🍃


Hyunjin mendecih pelan waktu temui Ayahnya diruang tamu, kepala keluarga Hwang itu senyum tipis dan lambaikan tangan biar Hyunjin jalan mendekat.

Si anak cuma ngangguk kecil, meski dalam hati pengen banget hindari Ayahnya yang udah gak dia temui 4 bulan terakhir.

"Kamu apa kabar?"

"Bunda apa kabar?" Hyunjin malah balik bertanya, buat Ayah naikkan sebelah alisnya lalu menggeleng kecil. "Kenapa nanyain Bundamu? Dia udah ninggalin kita demi laki-laki lain, kenapa masih khawatir?"

"Semua karna sikap Ayah yang abusive, jadi jangan salahin Bunda karna cari laki-laki lain sebagai pelindung. Ayah monster, gak usah sok-sokan jadi victim."


Ayah senyum lagi, lemparkan cangkir kopinya kemudian. Hyunjin udah gak kaget lagi, karna sejak kecil dia udah terbiasa dengan sifat Ayahnya yang temperamen.

"Kamu mirip Bundamu, dan gak akan ada tempat didunia ini untuk orang macam kalian." Tutur sang Ayah pelan, "Kalian itu lemah, cengeng, gak mandiri dan selalu sembunyi dibalik punggung orang lain. Kamu gak bisa apa-apa tanpa uang Ayah, jadi lain kali perhatikan kata-katamu."

Duality - Hyunjin.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang