Lucy menoleh begitu rasakan tepukan pelan disertai suara siulan dari belakang, begitu berbalik bisa dia liat Felix dengan cengiran lebar dan alis yang di naik turunkan.
"Well, Gue gak tau lu ternyata se-hot ini. Apalagi tanpa kacamata sialan itu, like ew──lu kenapa nutupin muka cantik lu?"
"Thank you, Lix. Tapi itu urusan gue mau gimana soal penampilan. Dan mau apa lu dari gue?"
Felix naikkan sudut bibirnya keatas, jalan dekati Lucy dan rangkul bahunya cepat. "Nothing, gue cuma mau apa yang lu kasi ke Hyunjin."
Satu dengusan pelan keluar dari bibir perempuan itu, dekatkan tubuhnya ke Felix dan bisikkan sesuatu yang buat mata pemuda Aussie itu terbelalak.
"Jangan cari perkara sama gue, you're not my type."
"Really? Lu gak tau sebanyak apa cewe yang mau sama gue?"
Lucy menoleh lagi, kali ini dengan tangan yang main-main usak rambut Felix, "Gue tau, tapi itu gak bikin standar gue jatuh ke cowo modelan lu. I'm so sorry, Lix. Kayaknya lu harus cari cewe lain."
"Fuck."
"Oh iya, kalo sampe lu kasi tau siapapun tentang malam ini, gue pastiin lu gak akan bangun besok paginya. Gue bisa tau alamat dan sandi apartemen lu dalam hitungan detik, jadi mending lu hati-hati sama mulut lu." Peringat Lucy dengan seringai kecil yang manis, diiringi tepukan kecil di bokongnya buat pemuda itu terbelalak kaget.
Felix masih diam, sedikit anggukan kepalanya karna entah kenapa dia yakin Lucy bener-bener bakal lakuin itu kalo Felix macam-macam.
"Anyway, kayaknya lu asik deh orangnya. Lu kenal Yoshi kan? He's my friend tho. Itu artinya lu harus jadi temen gue juga."
Sekali lagi Felix anggukin kepala, lalu menoleh waktu satu suara intrupsi obrolannya dengan Lucy.
Itu Lee Minho, lari dengan terburu-buru dan jauhkan Lucy dari rangkulan Felix.
"Wow, what's wrong with you?"
Minho tatap dia tajam, sementara Lucy langsung rentangkan tangannya dan ketawa waktu Minho rengkuh badannya. "Kenapa balapan lagi?"
"Kenapa masih ngurusin gue? Lagian ini bukan daerah lu kan? Kok bisa sampe sini?"
"Seungmin bilang lu balapan disini dan gue mana mungkin gak dateng."
"Bayar berapa?"
Felix dan Minho tatap perempuan itu bingung, kemudian Minho hela napas panjang dengan bibir menggerutu waktu sadar arah pembicaraannya. "BMW 4 Series Convertible, katanya dia mau jadi informan kalo gue kasi itu."
"Tch, tau gitu lu langsung nanya aja ke gue. Gue juga mau dikasi mobil, punya gue ditahan sama si bangsat."
"Jadi milik gue lagi dan gue bakal kasi lu semuanya."
Lucy menggeleng, jauhkan dirinya dari Minho lalu melangkah menuju Felix. "Engga deh, gue udah gak tertarik sama lu. Sekarang gue punya mainan baru and guess what? dia bisa bikin gue nyaman hehe."
Felix menoleh kaget, temukan Lucy nyengir ke dia lalu ikuti perempuan itu karna FELIX DISERET ENTAH KEMANA, tinggalin Minho disana yang tatap kepergian keduanya dengan wajah gondok.
"Lu tau Kak Lino bisa salah paham dan ngira gue yang jadi cowo baru lu kan? Dan apa-apaan lu mainin Hyunjin? Jadi selama ini yang jahat siapa?"
"Gak ada yang jahat, Lix. Namanya main-main kan gak boleh baper. Dia bisa mainin gue, masa gue gak boleh manfaatin dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Duality - Hyunjin.
Fanfic[현진] ; Yang Hyunjin tau, dia cuma perempuan polos yang selalu menurut. ⚠️17 [𝗠] © 𝐜𝐡𝐢𝐜-𝐛𝐚𝐛𝐲,2020