Chapter 3

8.7K 366 2
                                    

"Tas kamu dirampas?Terus kamu tidak papa kan?"tanya seseorang melalui saluran telepon.

"Aku baik-baik saja sayang, jadi ceritanya semalam setelah makan di daerah Sutton Place dengan Vicky saat aku akan ke tempat pemberhentian bus untuk pulang, lalu tiba-tiba tasku dirampas oleh orang yang tidak dikenal. Hampir saja aku tertabrak mobil karena aku berusaha menyelamatkan tasku," jelas Shelyn tanpa menjelaskan bagian yang ia menginap di rumah Justin.

Karena Shelyn tau menceritakan itu bukanlah ide yang bagus, pasti Ethan akan marah besar padanya.

Bagi yang belum mengenal Ethan, Ethan adalah kekasih Shelyn. Mereka sudah berpacaran hampir setahun ini. Namun mereka jarang bertemu karena Ethan bekerja di luar kota.

"Aku kan sudah bilang sama kamu kalau pulang malam jangan sendiri, aku tahu New York masih ramai, tapi itu tidak menjamin aman kan, buktinya kamu bisa kejadian seperti ini," kata Ethan.

"Maaf, aku kira aman-aman saja,ternyata...."

"Okay janji ya besok lagi jangan diulangi, sudah dulu ya sayang aku ada meeting sebentar lagi,bye hon"

"Byee," jawab Shelyn malas.

"Huh baru saja telepon sudah dimatiin lagi, apa dia sesibuk itu sampai tidak ada waktu?"omel Shelyn.

************
Setelah Shelyn laporan ke kepolisian terdekat dan mengurus kartu atm nya yang hilang di bank, Shelyn menemui Clarie sahabatnya.

Clarie adalah sahabat Shelyn sejak kelas satu di senior high school dan kebetulan Clarie juga tinggal di New York, jadi tidak sulit bagi mereka untuk bertemu. Hari ini mereka memutuskan untuk bertemu di coffe shop dekat kampus Shelyn.

"Clar, bagaimana ini? Sebentar lagi aku harus membayar administrasi kuliah kalau tidak aku tidak bisa ikut ujian akhir. Uang di tabunganku juga tidak cukup Clar dan kamu tahu sendiri kan uang gaji aku, dompetku hilang sudah," keluh Shelyn sambil mencomot red velvet yang ada di depannya.

"Okay keep calm honey. Pasti ada jalan keluarnya kok," seru Clarie yang berusaha menyemangati Shelyn.

"Oh iya temen kamu yang bekerja di club malam, kamu masih punya kontaknya?" tanya Shelyn.

"Jangan bilang kamu tertarik buat bekerja disana? Aku tidak setuju Shelyn!" tolak Clarie mentah-mentah.

"Kumohon Clar hanya itu satu-satunya yang bisa kuharapkan sekarang," mohon Shelyn.

"Aku khawatir nanti kamu kenapa-kenapa Shel, pokoknya aku tidak akan setuju kamu kerja disana," tegas Clarie.

"Tenang saja Clar aku kan anak lugu, polos, baik-baik jadi aku tidak akan berbuat macam-macam disana," canda Shelyn berusaha mencairkan suasana yang mulai tegang.

"Itu dia yang bikin aku khawatir karena kamu lugu dan polos, teledor lagi jadi mudah dikerjain, dibohongin orang lain. Pokoknya tidak boleh Shelyn!"

Tak lama kemudian Clarie ijin ke toilet. Dan Shelyn memanfaatkan kesempatan ini untuk mengambil nomor telepon Candice dari ponsel Clarie yang terselip di dalam tas jinjingnya. Candice adalah teman Clarie yang bekerja di club malam, yang Shelyn maksud. Sebelum Clarie keluar dari toilet Shelyn sudah berhasil mendaptkan kontak Candice dengan aman tanpa meninggalkan jejak.

"Shelyn maaf ya aku tidak mengijinkan kamu itu demi kebaikan kamu juga, disana terlalu berbahaya buat kamu. Sebagai gantinya ini aku ada sedikit uang Shel, ya walaupun sedikit setidaknya aku harap bisa mengurangi beban kamu dan bisa membantumu,"
Clarie menyodorkan uang yang sudah dimasukan ke dalam amplop coklat kepada Clarie.

"Clar aku sudah terlalu banyak merepotkan kamu, aku tidak bisa menerima ini," tolak Shelyn yang mengembalikan amplop berisi uang tersebut pada Clarie.

"Kamu juga sudah banyak membantuku Shel, sudah terima saja aku juga masih ada persediaan yang cukup kok," kata Clarie.

"Thanks Clar ini sudah lebih dari cukup, secepatnya aku akan ganti."

"Jangan terburu-buru Shel. Slow down baby," canda Clarie." Oh iya Shel, aku ada kabar gembira?"

"Akhirnya ada kabar gembira, apa itu Clar?" tanya Shelyn.

" Aku akan segera menikah dengan Troye," seru Clarie.

"Wow menikah? Selamat Clarie sayang akhirnya kamu menemukan pasangan hidup yang tepat," kata Shelyn yang lalu memeluk sahabatnya itu. " Lalu kapan acara pernikahannya berlangsung?"

"Secepatnya setelah urusan bisnis Troye tuntas," jawab Clarie.

"Dan aku tak sabar untuk itu," seru Shelyn.
....................
Hai readers maaf kalau masih banyak editan dari chapter satu dan dua. Namanya penulis lagi belajar cara menulis yang lebih baik hihi. Oh iya please dong kasih coment dan vote nya, kalian nggak kasian apa sama author ni yang dibela-belain nulis sampe pagi bahkan kadang nggak tidur cuma demi cerita ini? Huhu
Oh iya yang foto dua anak kecil itu Marion dan Tabitha yang dicerita ini sebagai Jesslyn dan Jessica, anak kembarnya si Justin.

Beautiful NannyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang