Chapter 7

6.9K 308 2
                                    

POV Shelyna
Kami berdua mengobrol cukup lama dan tak terasa arlojiku telah menunjukkan pukul 01.00 pm .

"Justin sepertinya aku akan pulang sekarang,"kataku.

"Baiklah, kuantar kau pulang," kata Justin.

"Tidak perlu Jus aku bisa pulang sendiri," jawabku.

"Dengan pakain seperti itu?" tanya Justin sambil memandangi pakaian ku.

"Ya tidaklah, aku sudah membawa baju untuk ganti di dalam tasku."

"Tas?setelah dari club tadi kau tidak membawa apa-apa," tanya Justin merasa heran.

"Oh tidak aku lupa tasku masih di dalam loker di tempatku bekerja."

"Kuantar kau ke club untuk mengambil tasmu setelah itu kuantar kau pulang."

"Tapi..," belum selesai aku bicara Justin sudah memotongnya.

"Jangan membantah," potong Justin.

Baru beberapa kali bertemu dengan Justin aku sudah dapat menyimpulkan bahwa dia adalah orang yang suka mengatur, tidak mau dibantah, dan dingin. Tapi dia juga orang yang berkarismatik, menawan, tampan dan terkadang dia bisa sangat menyenangkan.

Karena kedai tempatku makan tadi berada tidak begitu jauh dari club, dalam waktu lima menit aku dan Justin telah sampai ke club tempatku bekerja.

"Setelah selesai mengambil tasmu kau tunggu disini dulu," kata Justin dan lagi-lagi dia mengaturku lagi.

"Okay, kau mau kemana?" tanyaku.

"Menjemput temanku, ingat nanti kau tunggu dulu disini," kata Justin yang lalu mencari temannya dan menghilang ditengah kerumunan pengunjung.

Sesampainya di ruangan staff seorang wanita bertubuh semampai berambut pirang menghampiriku.

"Hey Shelyn kau kemana saja tadi?kudengar tadi ada keributan ya?" tanya Candice yang mebghampiriku.

"Ya begitulah Candice tadi ada insiden kecil dan aku dibawa kabur oleh pria itu.Aku jadi merasa tidak enak denganmu dan Jack."

Jack adalah manager diclub tempatku bekerja.

"Tenang saja Jack tidak marah kok lagi pula tadi kan temanmu sudah menganti kerugiannya. Hey Shelyn kudengar pria itu seksi ya?tampan tidak?" tanya Candice penasaran.

"Ya lumayan lah, tapi dia itu gay, " bohongku pada Candice.

"Kukira dia itu pacarmu atau teman dekatmu."

"Yaa dia hanya temanku. Candice aku bisa minta tolong?"tanyaku.

"Kau mau minta tolong apa Shelyn?katakan saja," jawab Candice.

"Jangan katakan pada Clarie ya kalau aku bekerja disini,aku yakin kalau dia sampai tahu pasti dia tidak akan setuju."

"Haha kau santai saja Shelyn aku akan tutup mulut."

"Kau sudah mau pulang?" tanyaku.

"Iya temanku sudah menjemput, lagi pula shift kita sudah selesai. Aku pulang dulu ya Shelyn bye bye," pamit Candice.

Sebelum pulang aku memutuskan untuk meminta maaf kepada Jack atas insiden tadi dan kaburnya aku atau bisa dibilang aku diajak kabur paksa dari shiftku tadi.

Toktoktok, kuketuk pintu ruangan Jack.

"Masuk saja," jawab seseorang dari dalam.

"Jack aku minta maaf atas insiden kecil tadi dan ketidak hadiranku dalam jam kerjaku tadi," kata Shelyn menyesal.

"Untuk insiden kecil tadi kau santai saja tidak apa Shelyn hal seperti itu sudah sering terjadi dan tadi memang kesalahan pria tua itu, lagi pula teman priamu tadi sudah menganti rugi dengan selembar cek yang cukup tinggi nilainya. Tapi untuk menghilangnya kamu dari shiftmu tadi mungkin kamu bisa memberi aku penjelasan?" tanya Jack.

"Emm tadi aku ditarik keluar oleh pria yang menolongku tadi dan aku sedang menyelesaikan masalah yang sulit untuk aku jelaskan dengannya, yahh kau tau sendiri lah masalah anak muda masalah percintaan."

Aku terpaksa berbohong karena tidak mungkin aku menjelaskan pada Jack kalau tadi aku menghilang karena sedang membeli burger duduk santai dan mengobrol dengan seorang pria tampan.

Setelah selesai berbicara dengan Jack aku mengambil tasku di loker dan segera menganti pakaian yang sangat minim dan kurang bahan ini dengan kaos lengan panjang dan celana jeans belel. Lalu aku kembali ke tempat dimana Justin menyuruhku menunggunya tadi.

"Jus kenapa Bella tidak mau menemuiku?apa salahku?padahal aku sangat mencintainya?" kata seorang pria yang tampak mabuk sekali yang tepat berada di samping Justin.

Pasti dia adalah teman Justin yang ia maksud tadi.

"Bantu aku membawanya ke mobil ya," pinta Justin.

Aku membantu Justin membawa temannya hingga masuk kedalam mobil.

"Dia kenapa? Mabuk?" tanyaku sesampainya di dalam mobil.

"Ya begitulah seperti yang kamu lihat," jawab Justin.

Selama perjalanan aku hanya memilih untuk diam aku hanya bicara untuk mengarahkan jalan , karena Justin pun hanya diam dan tidak memulai pembicaraan sama sekali.

"Nanti belok kiri setelah traffic light," kataku.

Tak lama kemudian aku telah sampai tepat di depan apartemenku.

"Sudah sampai, aku turun disini saja," kataku.

"Okay. Segera hubungi aku tentang penawaranku tadi kuharap kau bisa," harap Justin.

"Aku akan segera mengabarimu, sudah kau segera antarkam temanmu pulang, kasihan dia sudah hangeover begitu."

"Baiklah aku pulang ya," pamit Justin.

"Terima kasih atas tumpangannya, hati-hati dijalan ya," kataku sambil melambaikan tangan dan sedikit berteriak ke arah mobil Justin yang mulai menjauh.

...............................

Hai readers, author kembali 🙋 maaf ya udah php kalian sekian lama , yang masih setia baca cerita author thank you so much, I love you to the moon and back 😚😚😘😘😘💕💞

Beautiful NannyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang