Chapter 10 - Darius sang ahli pedang

13 0 0
                                    

Akhirnya hari berganti dan burung pun mulai berkicau Aizen tidur bersama Elza dan mereka belum bangun dan masih tertidur pulas walaupun Sinar matahari sudah mengenai mereka.

"Tuan muda saatnya bang-" kata Puma sambil membuka pintu dan terhenti kata-katanya karena melihat Aizen dan Elza tidur bersama.

"Di mana si Elza biasanya dia ada di kamar tapi kenapa dia malah menghilang...hmmm?...Puma ada apa?" Tanya Axel sambil memegang pundak Puma.

Axel pun ikut terkejut karena melihat adiknya tidur bersama dengan Aizen, lalu Aizen terbangun dan dia hanya melihat Puma dan Axel yang di mana mereka berdua masih memasang wajah kagetnya.

"Apa yang kalian lakukan di sana?" Tanya Aizen sambil mengusap matanya dan menguap.

"Kami hanya lewat,iyakan Axel?" Kata Puma yang mengaruk-garuk kepalanya.

"Sialan!!,apa kau habis melakukan itu bersama Elza Adik ku?!" Bentak Axel sambil menunjuk ke arah Aizen.

"Apa yang kalian maksud huh?" Tanya Aizen yang masih kebingungan.

Aizen baru paham yang mereka maksud,Aizen hanya bisa tertawa hingga membangun kan Elza yang tertidur pulas lalu dia menggelengkan kepala.

"Haduh paman Axel dan paman Puma terlalu jauh berpikirnya...terlalu jauh...kenapa kalian tidak latihan saja kemarin ada orang yang membuatkan tempat latihan di kastil kita ini" kata Aizen yang bangun dari kasurnya.

"Hoaammm...ada apa tuan...hmmmm?...ada apa kakak?" Tanya Elza yang habis saja bangun dari tidurnya.

"Ehem...tidak ada apa-apa adik ku hanya ingin melihat kondisi tangan Aizen" Kata Axel dengan wajahnya yang masih ragu.

"Baiklah aku lebih baik berlatih dari pada membuang waktu,Kalau begitu permisi tuan muda dan Elza" Kata Puma sambil berjalan menuju tempat latihan baru.

"Kakak aku ingin bersama kakak boleh yaa,Aizen aku boleh yaa bersama kakak ku aku ingin berdua saja" Kata Elza Sambil tersenyum.

"Baiklah,Tapi kamu jangan lupa mandi dulu okay?" Kata Aizen yang membalas senyuman Elza.

"Baik tuan muda yang tampan" kata Elza sambil hormat kepada Aizen

Mereka berdua pun pergi dan Aizen sendirian di kamar dan membereskan kamarnya yang berantakan,Tentu Aizen tidak akan melakukan hal yang senonoh sebelum dia di menikah dan di perbolehkan oleh Elza sendiri.

Kastil Stronghold sangat damai,bahkan Kerajaan Vanhel tidak menyerang sama Sekali mungkin karena mereka sibuk berperang di daerah lain,Menurut raja Dexter memperluas wilayah kerajaan lebih penting dari pada mengurusi penghianat.

Di tengah kedamaian Stronghold,Darius seorang samurai sekaligus pengembara datang ke Stronghold untuk bergabung dalam perjuangan Aizen,"Aku pikir lebih baik aku menggunakan pedang ku untuk membuka jalan kebebasan daripada memotong ikan" itu lah yang di pikirkan Darius.

Tapi Darius di sambut kurang baik oleh pasukan Stronghold karena pedang milik Darius berlumuran darah dan darah itu pasti selalu segar,pasukan takut bahwa Darius adalah mata-mata dari Vanhel.

"Hei kau pasti kau,untuk apa kau mengikuti jalan tuan Aizen kau nampak mencurigakan!" Kata salah satu prajurit bertopi besi.

"Tolong tenanglah aku tak ingin ada pertarungan,aku hanya ingin mengikuti perjuangan tuan kalian" kata Darius yang berusaha menenangkan prajurit.

"Pedangnya berlumuran darah...apa kau habis membunuh salah satu dari kita?!" Kata prajurit yang menggunakan tombak.

"Kumohon aku benci pertarungan,jangan membuat ku harus menarik pedang ini" Kata Darius yang melakukan posisi kuda-kudanya.

Freedom On Imagination(OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang