Chapter 13 - Takdir yang akan di tentukan

19 1 0
                                    

"Memiliki kekuatan besar maka miliki tanggung jawab yang besar, Sang imajinator jalan yang kau pilih adalah jalan cahaya dan jalan itu sungguh lah sulit kau di hadang oleh banyak halangan.... Cahaya sungguh rapuh ketika sumber cahaya itu hilang maka kegelapan pun muncul" Kata Dewi Cahaya tersebut sambil melihat Aizen.

"Tapi apa hubungannya dengan konflik semua ini, apa yang coba kau katakan kepada ku? " Tanya Aizen dengan nada sedikit tinggi.

"Hubungan??..... Tentu ada, kalian berdua memiliki tekad yang sama yang satu tekad untuk mempertahankan cahaya di dunia ini dan yang satu nya lagi, menyebarluaskan kegelapan nya di dunia ini" Kata Dewi cahaya sembari tersenyum melihat Aizen.

"Jadi aku bisa menyimpulkan bahwa pertarungan ku dengan Gale tidak terelakkan, maka dengan itu pun aku akan menghadapi nya. Kebebasan para rakyat Vanhel harus di pertahankan!" Ujar Aizen dengan mata yang penuh tekad dan semangatnya

"Tentu saja Aizen. Tapi di situlah kau tidak boleh lengah terhadap kegelapan ini, bila dia mengetahui kelemahan mu maka dia langsung menyerang kelemahanmu itu tanpa rasa ampun" Kata Dewi cahaya dengan tatapan khawatir.

"Setiap orang tentu memiliki kelemahan,tapi kelemahan ku tidak akan ku tampakan, aku pasti akan membawa kebebasan untuk rakyat yg mengikuti perjuangan ku" Kata Aizen yang penuh tekad.

"Ketika semua ini berakhir apa yang akan kau lakukan?" Tanya Dewi Cahaya dengan menatap Aizen.

"Aku... Hmmmm.... Mungkin aku akan melakukan perjalanan jauh dan yaa karena aku masih muda tentu aku perlu mencari lebih banyak pengalaman" Kata Aizen dengan senyumnya.

"Bagaimana dengan Elza apa kau akan meninggalkannya?, dia mencintai mu...apa kau yakin dengan pilihan mu?" Kata Dewi cahaya sambil menutup buku nya perlahan lahan.

"Tentu saja aku akan mengajak Elza untuk melihat dunia yang luas ini dan aku yakin akan pilihan ku! " Kata Aizen sambil mengepalkan tangan.

Dewi cahaya tersenyum mendengar jawaban Aizen yang begitu yakin, tapi Dewi cahaya terlihat lega. Tanpa berkata apa apa Dewi cahaya terbang membalikan Aizen ke tempat semula, Aizen hanya terdiam sambil memikirkan bagaimana dia akan bertarung dengan Gale.

"Aku takkan ragu lagi... Aku akan mengakhiri konflik ini, aku yang memulai tentu aku yang akan mengakhiri semua ini!" Bentak Aizen sambil keluar dari kamar nya dan berlari ke ruang rapat dan tiba di tempat sambil menatap kawan kawan nya

"Kawan kawan ku.... Mari kita akhiri semua ini dan ayo kita bebaskan rakyat Vanhel dari kesengsaraan dan siksaan raja Dexter!!! " Teriak Aizen dengan penuh semangat.

"Akhirnya kau memutuskan untuk bertarung bagus lah, aku perlu sedikit aksi di sini... Ughh aku sedikit kaku karena tidak melakukan pertarungan" Ujar Axel sambil memijat pundaknya.

"Tapi kan yang akan bertarung Aizen, kakak tidak akan bertarung melawan siapa siapa tau.. " Kata Elza dengan wajah dan nada bicara yang datar.

"Tidak Elza... Mohon maaf untuk menganggu tuan Aizen, tapi situasi bisa berubah kapan saja tuan pertimbangkan... Kita akan masuk ke kerajaan Vanhel kemungkinan kita selamat sangatlah tipis" Ujar Lucy selaku ahli strategi.

"Tentu saja kita persiapkan pasukan untuk menerjang masuk ke wilayah Vanhel, aku bisa merasakan duel ini tidak akan baik baik saja selama masih ada raja Dexter yang kotor itu" Kata Aizen dengan tatapan serius.

"Pasukan kita berjumlah empat puluh ribu semenjak banyak rumor tentang Tuan Aizen yang menginspirasi orang orang.tapi berdasarkan mata mata kita,pasukan Vanhel memiliki hampir tujuh puluh lima ribu Pasukan kita perlu lebih banyak pasukan lagi tuan untuk melakukan pertempuran ini" Ujar Lucy sambil membawa kertas laporan.

Freedom On Imagination(OnGoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang